Dasar Musculoskeletal

Dasar Musculoskeletal

Dasar Musculoskeletal – Sistem Musculoskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes, 1995:3).

Sistem Musculoskeletal merupakan komponen penting dari kesehatan manusia. Selain menyediakan struktur dan sarana gerak bagi tubuh, sistem Musculoskeletal bertindak sebagai sistem endokrin, dirangsang oleh olahraga, berinteraksi melalui sinyal biokimia dengan organ lain di tubuh.

Olahraga yang bekerja melalui interaksi otot dan tulang, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan. Kurangnya olahraga menyebabkan obesitas dan peningkatan komplikasi seperti diabetes dan penyakit metabolik.

Seiring bertambahnya usia, mereka menghadapi tantangan baru dalam menjaga kesehatan muskuloskeletal, karena interaksi antara otot dan tulang menjadi rumit akibat proses penuaan. Seiring bertambahnya usia populasi, kondisi sarcopenia, osteoporosis dan arthritis akan meningkat begitu pula dengan penggantian pinggul dan lutut.

Gangguan Musculoskeletal adalah penyebab utama kecacatan, dengan dampak yang sangat besar terhadap kualitas hidup dan umur panjang. Penyakit ini mencakup berbagai kondisi yang mengganggu aktivitas normal karena cedera, nyeri, atau penyakit pada tulang, sendi, ligamen, otot, dan tendon.

Banyak dari kelainan ini berhubungan dengan, atau menjadi lebih kompleks karena proses penuaan.

Sistem Muskuloskeletal Pdf

Sistem Musculoskeletal adalah sistem tubuh sebagai penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama sistem Musculoskeletal adalah jaringan ikat.

Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot, rangka, tendon, ligamen, bursa, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. Penyusunan tubuh tersebut terdiri dari kurang lebih 25 % berat badan dan 50 % terdiri dari otot.

  • Tulang

Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraseluler. sel sel tersebut adalah osteosit, osteoblas, dan osteoklas.

  • Osteoblas menyintesis unsur-unsur organik tulang. sel-sel ini bertanggung jawab untuk pembentukan tulang-tulangbaru selama pertumbuhan,perbaikan, dan membentuk kembali tulang.
  • Osteosit adalah sel-sel matang yang mengisi lakuna dalam matriks.
  • Osteoklas adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan dan membentuk kembali tulang

Fungsi Tulang

    • Tulang memberikan topangan dan bentuk pada tubuh
    • Pergerakan.Tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah persendian dan berfungsi sebagai pengungkit. Jika otot-otot (yang tertanam pada tulang) berkontraksi, kekuatan yang diberikan pada pengungkit menghasilkan gerakan.
    • Perlindungan. tulang melindungi organ-organ lunak yang ada dalam tubuh.
    • Pembentukan sel darah (Hematopoiesis). Sumsum tulang merah, yang ditemukan pada orang dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan vertebra, tulang pipih pada kranium, dan pada bagian ujung tulang panjang, merupakan tempat produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit darah.
    • Tempat penyimpanan mineral. Matriks tulang tersusun dari sekitar 62% garam anorganik, terutama kalsium fosfat dan kalsium karbonat dengan jumlah magnesium, klorida, florida, sitrat yang lebih sedikit. Tulang mengandung 99 % kalsium tubuh.
    • Kalsium dan fosfor disimpan dalam tulang agar bisa ditarik kembali dan dipakai untuk fungsi-fungsi tubuh ; zat tersebut kemudian diganti melalui nutrisi yang diterima.
  • Otot

Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.

Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon. Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.

Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas otot.

  • Sendi 

Sendi disokong atau diperkuat pada bagian luar oleh otot dan tendon. Stabilititas sendi sebagian bergantung pada bentuk tulang yang terlibat, tetapi terutama pada tonus da kekuatan otot yang mengelilingi dan bekerja pada sendi tersebut dan pada tendon.

Banyak pembuluh darah di sekitar sendi yang mendispersi panas yang dihasilkan oleh gerakan yang berulang.

  • Ligamen 

Ligamen adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-serabut yang berperan dalam menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain pada sendi.

Ligamen adalah pita jaringan elastis yang mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk persendian, membantu mengontrol rentang gerak, dan menstabilkan mereka sehingga tulang dapat bergerak dengan baik.

  • Tendon

Tendon merupakan sebuah pita jaringan ikat yang melekat pada otot dan ujung yang lain berinsersi ke dalam tulang.

Tendon adalah suatu perpanjangan dari pembungkus fibrosa yang membungkus setiap otot dan berkaitan dengan periosteum jaringan penyambung yang mengelilingi tendon, khususnya pada pergelangan tangan dan tumit.

Pembungkus ini dibatasi oleh membrane synovial yang memberi lumbrikasi untuk memudahkan pergerakan tendon. Fungsi dari tendon adalah melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan otot. Tendon merupakan ikatan jaringan fibrous yang membentuk akhir dari suatu otot dan menempel pada tulang.

Sistem Muskuloskeletal Dan Fungsinya

Fungsi utama dari sistem musculoskeletal adalah untuk mendukung dan melindungi tubuh dan organ-organnya serta untuk melakukan gerak. Agar seluruh tubuh dapat berfungsi dengan normal, masing-masing substruktur harus berfungsi dengan normal.

Enam sub struktur utama pembentuk sistem musculoskeletal antara lain: tendon, ligamen, fascia

(pembungkus), cartilago, tulang sendi dan otot. Tendon, ligamen, fascia dan otot sering disebut sebagai jaringan lunak, sedangkan tulang sendi diperlukan untuk pergerakan antara segmen tubuh.

Peran mereka dalam sistem musculoskeletal keseluruhan sangatlah penting sehingga tulang dan sendi sering disebut sebagai unit fungsional sistem musculoskeletal (Humantech, 1995 dalam Hasrianti, 2016).

Demikianlah pembahasan mengenai dasar Musculoskeletal semoga bisa menambah pengetahuan kita semua mengenai materi ini, sekian terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *