Museum dan Publik

Museum dan Publik

Museum dan Publik Penghubung Unsur – Hello sobat, kali ini kita kembali lagi dengan berita terbaru terkait dengan hal-hal menarik setiap harinya. Kali ini akan ada informasi mengenai Museum dan Publik.

Museum Dan Publik Telah Mengingatkan

Museum adalah sebuah institusi yang terbuka untuk umum (Publik), mudah diakses dan inklusif, serta mendorong keberagaman dan keberlanjutan.

Hal ini disetujui oleh Dewan Museum Internasional (ICOM) pada Sidang Umum Luar biasa ICOM di Praha, Ceko, pada Agustus 2022.

Keputusan tersebut merupakan hasil diskusi ratusan praktisi museum dari sejumlah negara selama 18 bulan. Sebanyak 92 persen peserta sidang menyepakati definisi baru museum.

Museum ini memiliki makna secara keseluruhan sebagai sebuah institusi nirlaba yang bertugas meneliti, mengoleksi, mengonservasi, menginterpretasi, serta memamerkan warisan benda dan tak benda.

Museum juga mesti terbuka untuk publik, mudah diakses dan inklusif, serta mendorong keberagaman dan keberlanjutan.

Museum beroperasi dan berkomunikasi secara etis, profesional, dan dengan partisipasi masyarakat menawarkan beragam pengalaman edukasi, kesenangan, refleksi, serta berbagi pengetahuan.

Bertepatan dengan Hari Museum Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan meluncurkan tiga museum yang baru didirikan, yaitu Museum Batik Indonesia, Museum Semedo, dan Museum Song Terus.

Peluncuran ketiga museum diselenggarakan secara bersamaan melalui teleconference dari tiga lokasi, yaitu Jakarta, Tegal, dan Pacitan.

Sebelumnya, museum diartikan sebagai ”institusi nirlaba dan permanen yang melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, mengonservasi, meneliti, mengomunikasikan, serta memamerkan warisan benda dan tak benda manusia dan lingkungannya untuk tujuan edukasi, studi, dan kesenangan”.

Museum Dan Publik Bertujuan Untuk Penghubung

Hal itu bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan museum. Masyarakat diharapkan melihat museum bukan lagi sebagai tempat yang kaku, melainkan tempat berkumpul yang menyenangkan dan terbuka bagi siapa saja.

Ia bahkan mendorong masyarakat untuk nongkrong di museum, baik di taman maupun kafe yang tersedia. Tidak masalah jika pengunjung tidak masuk ke ruang pameran. Tidak masalah pula jika pengunjung datang hanya untuk berfoto atau membuat konten media sosial.

Silakan manfaatkan museum. Kita ramaikan museum dengan komunitas, kelompok masyarakat, dan institusi. Kegiatan mereka bisa sekaligus mempromosikan museum.

Di sisi lain, publik perlu diberi edukasi tentang etika permuseuman, misalnya saat berfoto bersama arca dilarang untuk menyentuh atau menginjak arca. Lalu, pengunjung tidak boleh berisik agar tidak mengganggu orang lain.

Untuk menjadi ruang yang menarik publik, museum perlu membaca tren yang berkembang di masyarakat. Tren itu dapat dikembangkan menjadi kegiatan buat pengunjung atau konten publikasi.

Sebagai contoh, anak muda saat ini kerap mengunggah konten bertema inspirasi kencan (baik dengan pasangan maupun teman dekat) di media sosial. Mereka umumnya mencari kegiatan kreatif yang menyenangkan dan tidak biasa, seperti belajar membuat gerabah dari tanah liat. Lokakarya membuat gerabah tersedia di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta setiap hari, kecuali Senin.

Demikianlah informasi menarik kali ini mengenai Museum dan Publik. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *