Sejarah Korea Modern

Sejarah Korea Modern

Sejarah Korea Modern – Sejarah Korea modern sering ditulis mulai dari dinasti Joseon, pada tahun 1392, setelah Goryeo tumbang, Dinasti yang baru, yaitu Dinasti Joseon mulai didirikan oleh Jenderal Yi Seong-Gye (namanya kemudian dikenal sebagai Raja Taejo).

Ia menamakan kerajaan ini sebagai Joseon untuk memberikan penghormatan terhadap Gojoseon (700-108 SM), yang merupakan kerajaan pertama bangsa Korea.

Yi Seong Gye memindahkan ibu kota ke Hanseon dan membangun Istana Gyeongbokgung yang luas serta mengesahkan Konfusianisme sebagai agama negara, yang akhirnya membuat para pendeta Buddha kehilangan kekayaan dan kemakmuran.

Dinasti Joseon menikmati perkembangan yang sangat pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Contohnya adalah penemuan abjad Hangeul tahun 1443 oleh Raja Sejong, yang merupakan salah satu raja yang kuat dari  dinasti Joseon.

Dinasti Joseon adalah dinasti yang memiliki usia pemerintahan terpanjang di Asia Timur dalam milenium terakhir. Selama periode 1592-1598, dinasti Joseon banyak mendapat serangan dari Jepang, dikenal dengan Perang Imjin (invasi Jepan ke Semenanjung Korea).

Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895 Maharani Myeongseong (istri pertama Kaisar Gojong, Kaisar ke 26 dari Dinasti Joseong) dibunuh oleh mata-mata Jepang.

Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani  Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai  protektorat Jepang. Lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea.

Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan.

Pergerakan 1 Maret atau Demonstrasi Manse atau juga Pergerakan Samil, adalah gerakan awal rakyat Korea dalam memperjuangkan kemerdekaannya dari penjajahan Jepang.

Gerakan ini terjadi pada tanggal 1 Maret 1919 di mana jutaan rakyat Korea di seluruh negeri berdemonstrasi secara damai menentang pemerintahan kolonial Jepang. Pemerintahan Sementara Korea (Korean Provisional Government/KPG), secara resmi didirikan.

Pemerintahan ini didirikan segera setelah meletusnya Gerakan 1Maret  Sebelumnya, pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.

Pemerintahan Sementara Republik Korea adalah pemerintahan Korea dalam pengasingan yang bermarkas di Shanghai Tiongkok dan kemudian di Chongqing. Korea terlepas dari penjajahan Jepang, setelah Jepang kalah  perang dunia  kedua.

Sejarah Korea Modern Sekarang

Penguasaan Jepang atas Korea memberikan trauma tersendiri terhadap rakyat Korea. Karena dianggap telah  merendahkan harga diri dan martabat bangsa Korea.

Oleh karena banyak rakyat Korea memiliki ambisi negerinya bisa lebih maju, mengalahkan Jepang, minimal menyamainya. Seringkali ditanamkan kepada anak-anak Korea untuk bisa lebih unggul dari Jepang.

Dari situlah Korea, terutama Korea Selatan bangkit secara ekonomi, dan menjadi salah satu negara maju baru di Asia.

Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat rencana administrasi bersama Uni Sovyet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana.

Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk, yaitu: Pemerintahan Demokratik (Korea Selatan) yang didukung Amerika Serikat dan sekutunya, dan Komunis (Korea Utara), didukung oleh Rusia dan Cina.

Kedua wilayah Korea Utara dan Korea Selatan tersebut dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Ketegangan antara kedua negara Korea mencuat saat Perang Korea meletus tahun 1950, ketika pihak Korea Utara menyerang Korea Selatan.

Sebenarnya perang Korea (Korea Utara dengan Korea Selatan) belum usai sampai sekarang. Yang terjadi saat ini hanyalah gencatan senjata. Korea Utara yang saat ini dipimpin oleh Kim Jong Un seringkali memprovokasi, mengancam dan menunjukkan kekuatan miliiternya.

Padahal banyak kalangan di Korea Selatan yang lebih makmur berharap Korea bisa bersatu, seperti halnya Jerman di Eropa.

Korea Selatan tumbuh menjadi negara ekonomi maju, dengan  tingkat kemakmuran yang tinggi. Bukan hanya mampu memproduksi produk-produk berteknologi tinggi, seperti hand phone dan barang-barang elektronika dan otomotif.

Korea Selatan juga mampu mengekspor budaya, dengan Korean Pop-nya: drama Korea, lagu pop Korea, tarian Korea, dengan tampilan  artis-artis Korea yang telah menciptakan jutaan fans-nya di  seluruh dunia,  termasuk di  Indonesia.

Tidak mengherankan kalau produk-produk kecantikan Korea Selatan juga membanjiri pasar dan konsumen di banyak negara.

Dilain pihak, Korea Utara yang beraliran komunis, masih tetap miskin,  rakyatnya tidak makmur, banyak kekurangan dan didera kemiskinan.

Meskipun nampak kuat secara militer, dan dipimpin oleh seorang diktator Kim Jong Un, anak dari pimpinan Korea Utara sebelumnya, yaitu Kim Jong Il, yang juga memiliki kekuasaan mutlak.

Tidak mengherankan, isu keamanan masih menjadi isu hangat di semenanjung Korea. Selain membangun perekonomian secara kuat, Korea Selatan selalu siap siaga atas kemungkinan serangan kembali dari Korea Utara.

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Sejarah Korea Modern, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *