Struktur Novel – Novel adalah salah satu genre karya sastra yang berbentuk prosa. Kisah di dalam novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh.
Cerita di dalam novel dimulai dengan munculnya persoalan yang dialami oleh tokoh dan diakhiri dengan penyelesaian masalahnya. Novel memiliki cerita yang lebih rumit dibandingkan dengan cerita pendek.
Tokoh dan tempat yang diceritakan di dalam novel sangat beragam dan membahas waktu yang lama dalam penceritaan.
Penokohan di dalam novel menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku dalam kisah yang diceritakan. Novel terdiri dari bab dan sub-bab tertentu sesuai dengan kisah ceritanya. Penulis novel disebut novelis atau ceritawan.
Genre novel digambarkan memiliki “sejarah yang berkelanjutan dan komprehensif selama sekitar dua ribu tahun”. Pandangan ini melihat novel berawal dari Yunani dan Romawi Klasik, abad pertengahan, awal roman modern, dan tradisi novella.
Novella adalah suatu istilah dalam bahasa Italia untuk menggambarkan cerita singkat, yang dijadikan istilah dalam bahasa Inggris saat ini sejak abad ke-18. Ian Watt, sejarawan sastra Inggris, menuliskan dalam bukunya The Rise of The Novel (1957) bahwa novel pertama muncul pada awal abad ke-18.
Untuk disebut sebagai novel, sebuah karya sastra harus memenuhi ciri-ciri berikut.
- Umumnya, terdiri atas 100 halaman (35.000 kata).
- Tema dan alur cerita di dalam novel cukup kompleks.
- Berbentuk narasi didukung deskripsi dan percakapan.
- Alurnya berkembang.
- Tokohnya banyak dan memiliki lebih dari satu karakter.
- Latar bergerak dan beragam.
- Ceritanya disertai perubahan nasib tokoh.
Struktur Novel
Isi dari novel kurang lebih sesuai dengan struktur novel, yang terdiri atas abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
- Abstrak
Abstrak merupakan rangkuman isi cerita yang ada di bagian awal novel. Abstrak ini sebenarnya opsional. Bebas mau dicantumkan atau tidak. Biasanya, abstrak ditulis untuk menjelaskan gambaran awal dan situasi yang dialami oleh tokoh utama dalam novel.
- Orientasi
Pada bagian ini akan dijelaskan latar novel. Latar yang dimaksud itu meliputi waktu kejadian, suasana, hingga tokoh-tokoh yang ada dalam novel. Penulis biasanya juga akan menjelaskan tentang keseharian atau aktivitas yang dijalani tokoh utama pada bagian orientasi.
- Komplikasi
Struktur novel selanjutnya adalah komplikasi. Pada bagian komplikasi akan dijelaskan tentang urutan kejadian cerita. Komplikasi biasanya juga akan mengandung urutan sebab akibat terjadinya peristiwa. Singkatnya, komplikasi itu awal mula munculnya konflik dalam cerita.
- Evaluasi
Puncak konflik dari sebuah cerita masuk ke dalam bagian evaluasi. Pada bagian ini, pembaca akan disuguhkan klimaks dari masalah yang terjadi pada tokoh novel sehingga bisa turut merasakan ketegangannya.
- Resolusi
Setelah mengalami ketegangan atau puncak konflik, biasanya akan dimunculkan solusi-solusi atau pemecahan masalah yang terjadi. Nah, bagian ini disebut dengan resolusi.
Dengan kata lain, resolusi adalah cara penyelesaian konflik dalam cerita. Resolusi juga sering disebut sebagai ending atau akhir nasib tokoh dalam novel. Apakah berakhir sedih, bahagia, atau bahkan menggantung.
- Koda
Struktur novel yang terakhir adalah koda atau penutup. Koda adalah penutup cerita yang membuat pesan-pesan moral. Koda juga sifatnya opsional, gengs, seperti abstrak. Penulis novel boleh mencantumkan koda atau pun tidak pada novel karangannya.
Saat penulis tidak mencantumkan koda, maka pembaca bisa menebak sendiri pesan moral apa yang tergantung di dalamnya.
Struktur Novel Laut Bercerita
Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori diterbitkan pertama kali oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) pada bulan Oktober tahun 2017. Dalam akun instagram @lautbercerita dan @leilaschudori pada tahun 2020 novel Laut Bercerita sudah mengalami 9 kali cetak ulang.
Novel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh John. McGlynn dengan judul The Sea Speaks His Name yang diterbitkan oleh Penguin Random House Sea pada Februari 2020.
Novel Laut Bercerita berlatar belakang sosial budaya dan peristiwa sejarah pada rentang tahun 1991-2000, berkisah tentang perjuangan aktivis mahasiswa bernama Biru Laut dalam upayanya bersama rekan-rekan sesama mahasiswa menggulingkan kediktatoran pemerintahan yang berkuasa lebih dari 3 dekade pada saat itu di Indonesia.
Biru Laut adalah implementasi dari aktivis-aktivis mahasiswa pada masa itu yang ikut menyuarakan kepentingan-kepentingan rakyat yang ditindas oleh pemerintah yang otoriter.
Pelarian dari satu tempat ke tempat yang lain dalam mencari keamanan diri dari kejaran aparat hingga ketiadaan kabar atau hilangnya aktivis-aktivis mahasiswa merupakan narasi sejarah yang dihadirkan di dalam novel Laut Bercerita.
Banyaknya kebijakan-kebijakan yang diputuskan dan tidak berpihak kepada rakyat juga menjadi persolan yang diangkat di dalam novel Laut Bercerita ini.
Struktur Novel Laut Bercerita
- Orientasi :Dalam bagian ini pengarang menjelaskan latar waktu dan suasana yaitu kerusuhan pada tahun 1998. Pengarang juga memperkenalkan tokoh-tokoh yang ada di dalam buku seperti Biru Laut, Asmara, Anjani, keluarga nya dan teman-temannya.
- Pengungkapan peristiwa :Kerusuhan yang terjadi pada tahun 19983.
- Menuju konflik :Dalam bagian ini terdapat cerita tentang biru laut dan teman-temannya yang ingin meruntuhkan ketidak adilan yang dilakukan rezim. Akhirnya Biru Laut dan teman-teman nya pun di culik.
- Konflik :Dalam bagian ini menceritakan Biru Laut dan teman-temannya di siksa dan di interogasi agar bersedia menjawab siapakah yang berdiri dalam gerakan aktivis pada saat itu.
- Evaluasi :Dalam bagian ini menceritakan nasib akhir dari para tokoh. Seperti Biru Laut dan teman-temannya yang meninggal dan ditenggelamkan serta keluarga Biru Laut yang sedih akan keberadaan Biru Laut saat itu.
- Koda :Bagian ini berisi komentar yang disampaikan pengarang yang diwakilkan oleh tokoh sebagai penutup.
Struktur Novel Sejarah Secara Berurutan Yaitu
Novel sejarah dapat diklasifikasikan sebagai novel ulang (rekon). Sebelum mengetahui pengertian novel sejarah, kita harus memahami jenis-jenis novel ulang (rekon). Menurut jenisnya, novel ulang terdiri dari tiga jenis: rekon pribadi, rekon faktual, dan rekon imajinatif.
- Rekon pribadi adalah novel yang berisi peristiwa di mana penulis berpartisipasi langsung.
- Rekon faktual (informatif) adalah novel yang memuat kejadian nyata seperti percobaan ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
- Rekon Imajinatif adalah novel yang berisi cerita faktual yang disajikan dan diceritakan secara lebih rinci.
Novel sejarah adalah jenis novel yang termasuk rekon imajinatif. Jadi, novel sejarah adalah novel yang didasarkan pada fakta sejarah dan kemudian diceritakan kembali dari sudut pandang berbeda yang tidak tercermin dalam fakta sejarah tersebut.
Saat membaca novel sejarah, pembaca harus memiliki kesempatan untuk melihat dan menemukan orang-orang sejarah yang diceritakan, orang-orang yang digambarkan, dan peristiwa yang terjadi di dalamnya.
Struktur Novel Sejarah
Novel sejarah yang ditulis dalam bentuk teks rekon imajinatif terdiri dari beberapa bagian. Bagian ini meliputi:
- Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)
Pada bagian ini pengarang menyajikan latar cerita dari segi waktu, tempat dan peristiwa. Selain itu pengarahan dapat diberikan melalui pengenalan tokoh, pementasan dan hubungan antar tokoh dalam cerita.
- Pengungkapan peristiwa
Pada bagian ini disajikan peristiwa-peristiwa pertama yang kemudian dapat menimbulkan berbagai masalah, konflik atau kesulitan bagi para tokoh.
- Menuju konflik (rising action)
Di bagian ini, perhatian, ketegangan, kegembiraan, dan partisipasi dalam berbagai situasi meningkat, yang meningkatkan kesulitan bagi setiap karakter.
- Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini juga dikenal sebagai klimaks. Ini adalah bagian terbesar dan paling menarik dari cerita. Bagian ini juga mengatur perubahan nasib untuk beberapa karakter. Misalnya, apakah dia berhasil menyelesaikan masalah atau tidak.
- Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Terletak di penghujung akhir cerita, bagian ini berisi penjelasan atau penilaian tentang sikap dan nasib tokoh setelah mengalami klimaks. Bagian ini juga sering menggambarkan bentuk akhir dari kondisi atau nasib tokoh utama.
- Koda
Bagian ini terdiri dari komentar tentang isi cerita secara umum, berfungsi sebagai kesimpulan. Komentar ini dapat dibuat langsung oleh penulis atau diwakili oleh karakter.
Tidak semua novel memiliki kode, bahkan novel modern pun menyerahkan kesimpulan akhir kepada para pembaca.
Berikut ini beberapa contoh dari novel sejarah.
- Roro Mendut karya Mangunwijaya dan karya Ajip Rosidi
- Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, Rumah Kaca, Arus Balik, Mangir karya Pramoedya Ananta Toer
- Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H
- Kemelut Majapahit karya SH. Mintarja
Demikianlah pembahasan mengenai novel beserta strukturnya. Semoga dapat menambah khazanah pengetahuan kita semua, sekian terima kasih.