Kinesiologi dan Penjelasan

Kinesiologi

Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerakan tubuh manusia maupun non-manusia. Ilmu kinesiologi tertuju pada prinsip-prinsip dan mekanisme gerakan fisiologi, biomekanika, dan anatomi.

Kata “Kinesiologi” berasal dari bahasa Yunani. Gerak atau the science human movement dalam kinesiologi yang diaplikasikan terhadap prinsip-prinsip mekanik dalam gerak manusia disebut dengan biomekanika kinesiologi, sedangkan aplikasi anatomi dalam gerak manusia disebut juga anatomi kinesiologi.

Prinsip dari kinesiologi adalah gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang baik (teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan energi (tenaga) yang efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju serta terhindar dari cedera.

Selain itu, untuk menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis tulang dan sendi (anatomi), sistem otot saraf (fisiologi) dari gerakan manusia, dan asas-asas hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika).

Dalam kinesiologi pendekatan ketiga bidang ilmu (anatomi, fisiologi dan mekanika) dapat memberi jawaban yang tepat bagaimana gerak yang efesien, efektif dan aman (teknik yang balk), mangapa teknik ini terjadi, dan seberapa tingkat kejadiaannya.

Kinesiologi merupakan gabungan antara ilmu anatomi, fisiologi dan mekanika. Struktur kinesiologi ada tiga bagian. Pertama, pada sendi pada bahu (shoulder joint) adalah sendi yang terdiri dari bola dan socket dengan gerakan di sekitar ketiga sumbu.

Kepala humerus mengartikulasikan dengan fossa glenoid scapula membentuk sendi bahu. Sendi bahu adalah salah satu sendi yang paling banyak bergerak dalam tubuh dan salah satu yang paling stabil.

Pergerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh manusia melalui sendi bahu adalah fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi, adduksi, sirkumduksi, rotasi lateral, rotasi medial, abduksi horizontal, adduksi horizontal dan skapsi.

Kedua, pada sendi pada siku (elbow joint) adalah kompleks siku terbuat dari tiga tulang, tiga ligamen, dua sendi dan satu kapsul. Artikulasi humerus dengan ulna dan radius umumnya disebut sebagai sendi siku.

Pergerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh sendi siku adalah fleksi dan ekstensi. Ketiga, pada sendi bagian bawah mengacu pada bagian tubuh dari pinggul ke jari kaki.

Bagian-bagian sendi bagian bawah termasuk didalamnya sendi pinggul, lutut, tulang paha, pergelangan kaki dan kaki. Pergerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh manusia melalui sendi bagian bawah adalah inversion, eversion, abduksi, dorsifleksi, pantarfleksi, fleksi, ekstensi, dan lainnya.

Kinesiology Tape

Penggunaan kinesio tape tidak asing lagi bagi para atlet. Plester ini umum digunakan untuk mendukung kerja sendi atau otot yang cedera. Kinesio tape pertama kali dikembangkan oleh seorang chiropractor asal Jepang bernama dr. Kenzo Kase pada akhir tahun 1970-an.

Plester ini dapat ditempelkan di bagian tubuh mana pun yang cedera, seperti lutut, bahu, dan pergelangan tangan atau kaki.

Kinesio tape terbuat dari bahan katun dan nilon yang lentur serta dibuat secara khusus menyerupai berat dan ketebalan kulit, sehingga penggunaannya tidak membatasi gerak tubuh. Plester ini juga tahan air dan kuat digunakan selama 3–5 hari, bahkan saat berolahraga atau mandi.

Tidak heran bila kinesio tape menjadi salah satu pilihan perawatan, terutama bagi para atlet, saat mengalami cedera, keseleo, atau nyeri otot ringan yang cukup mengganggu pergerakan tubuh.

Berikut ini adalah berbagai manfaat kinesio tape lain yang bisa diperoleh:

  • Mengurangi nyeri

Kinesio tape bermanfaat untuk mengurangi nyeri akibat cedera. Saat ditempelkan di kulit, kinesio tape secara perlahan menarik lapisan atas kulit, lalu menciptakan ruang antara kulit dan otot. Terbentuknya ruang ini diyakini dapat meredakan tekanan saraf di bagian otot yang cedera sehingga nyeri pun berkurang.

Menurut beberapa riset, manfaat kinesio tape untuk meredakan nyeri sendi dan otot dapat lebih maksimal bila dikombinasikan dengan perawatan lain, seperti kompres dingin dan fisioterapi.

  • Meningkatkan fungsi otot dan sendi

Tidak hanya mengurangi nyeri, penggunaan kinesio tape juga bertujuan untuk memberikan dukungan ekstra pada otot atau sendi yang cedera. Dengan bantuan kinesio tape, sendi yang tidak stabil atau otot yang lelah karena cedera bisa ditopang dengan baik.

Hasilnya, orang yang memakai kinesio tape bisa tetap bergerak dan beraktivitas secara normal tanpa merasa kaku atau nyeri pada ototnya. Tidak jarang plester terapi ini juga digunakan para atlet agar terlindung dari cedera.

  • Meredakan pembengkakan

Seperti yang telah disebutkan di poin pertama, perekatan kinesio tape ke kulit akan mengangkat lapisan kulit paling atas dan menciptakan ruang antara kulit dan otot.

Ruang yang terbentuk ini nantinya bisa mengurangi tekanan di sekitar otot dan bisa melancarkan aliran darah di dalamnya. Pembengkakan atau memar di area otot yang cedera pun bisa lebih cepat sembuh.

  • Memperbaiki postur bagian tubuh tertentu

Kinesio tape juga dapat melatih kembali otot yang telah kehilangan fungsinya. Misalnya, kinesio tape sering digunakan untuk memperbaiki posisi kepala dan leher yang sedikit bergeser dari posisi normalnya.

Plester terapi ini juga diketahui membantu pasien stroke dalam memperbaiki cara berjalannya. Efek ini diduga karena sensasi dari sebuah plester di kulit bisa merangsang respons saraf bahwa bagian tubuh tersebut masih bisa digerakkan dengan sempurna.

  • Menghilangkan bekas luka

Setelah cedera atau operasi, bekas luka bisa terbentuk di area tersebut. Jika bekas luka berada di persendian, lapisan kulit teratas bisa menempel pada kulit di bawahnya dan membatasi rentang gerak sendi.

Pada kondisi ini, kinesio tape bisa digunakan untuk mencegah penempelan antarkulit tersebut secara perlahan. Meski begitu, jangan gunakan kinesio tape pada luka yang masih basah atau luka terbuka.

Kinesiologi Olahraga

Penerapan ilmu kinesiologi berkaitan dengan kesehatan manusia, seperti biomekanika dan ortopedi, kekuatan dan pengondisian, psikologi olahraga, metode rehabilitasi (seperti terapi fisik), serta olahraga dan latihan.

Studi tentang gerak manusia dan hewan mencakup tindakan dari sistem pelacakan gerak, elektrofisiologis otot dan aktivitas otak, berbagai metode untuk memantau fungsi fisiologis, serta berbagai penelitian tentang teknik perilaku dan kognitif.

Selain itu, kinesiologi memuat pencegahan, pemeliharaan, penyembuhan, penilaian, dan fungsi gerakan di bidang olahraga, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.

Misalnya seorang pemain tennis dalam melakukan gerakan atau teknik forehand groundstroke dengan rangkaian gerakan yang menggunakan energi seminim mungkin mulai dari awalan, impact (perkenaan), dan follow through (gerakan lanjutan) yang berarti efisien, dengan hasil bola melewati net dan tidak melewati garis out yang berarti efektif, selama melakukan rangkaian gerakan pemain tennis tersebut tidak mengalami cedera.

Sebagai alternatif lain, kinesiologi juga digunakan untuk mengecek respons stimulus otot di tubuh yang telah lama ditetapkan dan dibuktikan secara ilmiah selama lebih dari dua puluh tahun.

Otot akan merespons stimulus fisik maupun mental. Hubungan akal atau tubuh memiliki mekanisme pertahanan hidup yang sangat berdaya sehingga otot langsung bereaksi terhadap kebenaran dan ketidakbenaran, terhadap apa yang baik dan yang tidak baik bagi tubuh manusia.

Selain itu, setiap otot juga berhubungan dengan bagian tubuh lain seperti pencernaan, peredaran darah, dan organ-organ khusus. Jika sebuah otot mengalami gangguan fungsi, bagian lain yang terkait dengan otot tersebut pun akan terganggu.

Demikianlah pembahasan mengenai kinesiologi. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua mengenai materi ini. Sekian terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *