Agama Korea Yang Banyak Dianut

Agama Korea

Agama korea- Agama di Korea Selatan sering menjadi pertanyaan bagi orang awam. Seringkali banyak orang mengira bahwa Korea adalah negara yang tak beragama. Hal tersebut tidak sepenuhnya tidak benar.

Di Korea sendiri, menganut agama merupakan suatu kebebasan individu yang dijamin oleh konstitusi dan sangat dilarang untuk mendiskriminasi antar agama.

Agama-agama besar di dunia juga banyak dianut oleh warga Korea Selatan, seperti Buddha, Kristen, Islam, dll. Terdapat pula agama tradisional Korea Selatan, Shamanisme, yang sampai sekarang masih ramai penganut di sana.

Agama korea yang banyak dianut 

Berikut ini agama yang dianut oleh korea:

  • Kristen

Gelombang penyebaran agama Kristen datang di Korea pada abad ke-17, ketika salinan karya misionaris Katolik Matteo Ricci dalam bahasa Cina dibawa dari Beijing.

Bersamaan dengan doktrin agama, kitab-kitab ini memasukkan aspek-aspek pembelajaran Barat seperti kalender matahari dan hal-hal lain yang menarik perhatian para ilmuan kerajaan Jeoson.

Selama Perang Korea (1950-1953), jumlah penyebar agama Katolik meningkat di Korea. Gereja Katolik Korea berkembang pesat dan hierarkinya didirikan pada tahun 1962.

Gereja Katolik Roma di Korea merayakan dua abad dengan kunjungan ke Seoul oleh Paus Yohanes Paulus II dan Kanonisasi 93 Martir Misionaris Korea serta 10 Perancis pada tahun 1984.

  • Buddha

Agama kedua yang paling banyak dianut di Korea Selatan adalah agama Buddha. Agama Buddha diperkirakan ada di Korea pada tahun 372 M, selama periode Kerajaan Koguryo oleh seorang biksu bernama Sundo yang berasal dari Dinasti Qian Qin Cina.

Di bawah perlindungan kerajaan, banyak kuil dan vihara dibangun dan orang percaya terus bertambah. Pada abad keenam, para biksu dan pengrajin bermigrasi ke Jepang dengan kitab suci dan artefak keagamaan untuk membentuk dasar budaya Buddha awal di sana.

Pada saat Dinasti Silla menyatukan semenanjung pada tahun 668, dinasti Silla telah memeluk agama Buddha sebagai agama negara, meskipun sistem pemerintahan mengikuti garis Konfusianisme.

  • Agama Tradisional

Sebelum masuknya agama-agama luar Korea, di Korea sendiri sudah ada beberapa agama tradisional yang dianut masyarakat Korea diantaranya Shamanisme, Konfusianisme, dan Ch’ondogyo.

Shamanisme secara bertahap memberi jalan kepada Konfusianisme atau Buddhisme sebagai alat untuk memerintah rakyat tetapi pengaruhnya tetap ada. Dukun merupakan perantara yang dapat menghubungkan kehidupan dengan dunia spiritual alam lain.

  • Islam

Agama Islam pertama kali diperkenalkan kepada orang Korea yang pindah ke Cina timur laut pada awal abad ke-20 di bawah kebijakan kolonial Jepang.

Segelintir mualaf kembali ke Korea setelah Perang Dunia II, tetapi mereka tidak memiliki tempat untuk beribadah sampai pasukan Turki datang bersama pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), selama Perang Korea (1950-1953) dan mengizinkan mereka untuk bergabung dalam layanan mereka.

Layanan pengukuhan Islam Korea diadakan pada bulan September 1955, diikuti dengan pemilihan imam Korea yang pertama. 

Masyarakat Islam Korea diperluas dan direorganisasi sebagai Federasi Muslim Korea pada tahun 1967, dan sebuah masjid pusat didedikasikan di Seoul pada tahun 1976. Agama Islam di Korea Selatan tercatat hanya 0,2% penganut dari total keseluruhan penduduk Korea Selatan.

  • Tidak Terafiliasi

Setelah mengetahui semua agama yang ada di Korea Selatan tercatat hanya kurang dari 50% yang berstatus beragama, sisanya masyarakat Korea berstatus tidak beragama atau memutuskan untuk tidak memeluk agama apapun.

Hal ini disebabkan karena beratnya kehidupan sosial di Korea Selatan yang menyebabkan Masyarakat (khususnya) muda tak mau memeluk agama apapun dan hanya ingin focus mengejar duniawi saja.

Mereka tidak ada waktu untuk melakukan kegiatan keagamaan apapun karena waktu mereka hanya diinvestasikan kepada pendidikan dan pekerjaan.

Namun, walaupun kebanyakan dari mereka tak memeluk agama, banyak dari Masyarakat Korea melakukan kegiatan keagamaan, seperti berkonsultasi ke pendeta, relaksasi bersama biksu, dan lainnya.

Kegiatan tersebut mereka lakukan untuk mendapatkan ketenangan atas pahitnya kehidupan di Korea dan penyembuhan pikiran dan jiwa.

Agama korea yang sering dilihat 

Korea Selatan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, sekitar 487,7 jiwa/km². Jumlah ini sepuluh kali lebih banyak daripada rata–rata dunia. 

Kebanyakan penduduk hidup di daerah perkotaan karena migrasi besar–besaran dari pedesaan selama ekspansi ekonomi yang pesat pada tahun 1970, 1980 dan 1990. 

Pada tahun 2005, Seoul merupakan kota terpadat di Korea Selatan dengan jumlah penduduk lebih dari 9 juta jiwa disusul oleh Busan (3,4 juta jiwa), Incheon (2,4 juta jiwa), Daegu (2,3 juta), Daejeon (1,4 juta), Gwangju (1,4 juta) dan Suwon (1 juta). 

Pada tahun 2008, tingkat kelahiran per tahun sebesar 9 kelahiran dari 1.000 orang.angka ini merupakan yang terendah di dunia sedangkan harapan hidup rata – rata sebesar 79,10 tahun yang merupakan tertinggi keempat puluh di dunia. 

Hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan dengan 10.7 juta penduduk. 

Agama lainnya yang terbesar adalah Kristen Protestan dan Katolik Roma. Gereja Kristen terbesar di Korea Selatan, Yoido Full Gospel Church berlokasi di Seoul

Diperkirakan kurang dari 35.000 warga Korea yang beragama Islam, dengan 100.000 orang pekerja yang berasal dari negara Muslim, yaitu BangladeshIndonesia, dan Pakistan.

Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang Agama korea, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *