Kecerdasan Digital – Penguasaan terhadap teknologi dapat diistilahkan Digital Quotient (kecerdasan digital). Kecerdasan ini diperlukan untuk menyaring pengaruh-pengaruh digital yang dapat berdampak negatif khususnya pada anak sekolah dasar.
Kecerdasan digital merupakan gabungan dari kemampuan sosial, emosional, dan kognitif yang memungkinkan individu menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan tuntutan kehidupan di dunia digital.
Kecerdasan yang muncul yang dipupuk oleh interaksi manusia dengan teknologi informasi, telah dikemukakan bahwa pengenalan kecerdasan ini akan memperluas cakupan pengajaran dan pembelajaran di abad ke-21 dan semua aspek kehidupan pribadi dan profesional seseorang.
Istilah ini juga digunakan dalam bisnis untuk merujuk pada informasi yang diperoleh melalui teknologi dan memanfaatkannya sebagai strategi pemasaran online dan intelijen dalam konteks keamanan siber seperti yang dipetakan oleh Global Commission on Internet Governance.
Kecerdasan digital dalam artikel ini mengacu pada jenis kecerdasan baru sebagai kapasitas manusia yang menggabungkan pengetahuan, cara mengetahui, dan kemampuan berinteraksi secara efektif dalam lingkungan budaya atau komunitas.
Pengertian Kecerdasan Digital
Kecerdasan digital adalah himpunan kemampuan sosial, emosional dan kognitif yang memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan tuntutan kehidupan digital.
Siswa harus memiliki pemikiran kritis (critical thinking) meliputi kemampuan membedakan informasi benar dan salah, konten yang baik dan mengancam, serta kontak yang dapat dan tidak dapat dipercaya di komunikasi daring.
Kecerdasan digital atau digital intelijen quotient ( DQ ) telah didefinisikan sebagai “seperangkat kompetensi teknis, kognitif, meta-kognitif, dan sosio-emosional yang komprehensif yang didasarkan pada nilai-nilai moral universal dan yang memungkinkan individu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang.” kehidupan digital” oleh DQ Institute.
DQ tidak hanya mengacu pada keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi secara lebih efektif atau menyadari potensi bahaya bagi anak-anak yang terus-menerus online.
Menurut DQ Institute, DQ mencakup segalanya karena mencakup semua bidang kehidupan digital individu mulai dari identitas pribadi dan sosial individu hingga penggunaan teknologi, kemampuan praktis, operasional, dan teknis yang penting untuk digital sehari-hari kehidupan dan karier serta potensi masalah keselamatan dan keamanan di era digital ini.
DQ penting di dunia saat ini karena segala sesuatunya didorong oleh teknologi; jika masyarakat tidak mengembangkan kecerdasan digital pada tingkat tertentu, mereka akan dihalangi dari dunia yang semakin digital.
Oleh karena itu, pengembangan kecerdasan digital sejak usia dini sangatlah penting. DQ juga dipandang dapat diukur dan sangat mudah dipelajari.
Kecerdasan Digital Indonesia
Sebagaimana yang kita ketahui fenomena Revolusi Industri 4.0 telah mendisrupsi berbagai sendi kehidupan, utamanya dengan semakin masifnya pemanfaatan Internet of Thing (IoT) dan penggunaan teknologi digital.
Disprusi ini harus mampu membawa manfaat nyata bagi peningkatan daya saing bangsa.
Merujuk pendapat Christensen ahli administrasi bisnis dari Harvard Business School, bahwa era disrupsi telah mengganggu atau merusak pasar-pasar yang telah ada sebelumnya.
Akan tetapi, juga membawa manfaat mendorong pengembangan produk atau layanan yang tidak terduga pada pasar sebelumnya dengan harga yang semakin murah.
Kecerdasan Digital atau Digital Intelligence Quotient (DQ) sebagai kumpulan kompetensi teknis, kognitif, meta-kognitif, dan sosio-emosional yang didasarkan pada nilai-nilai moral universal.
Memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang kehidupan digital sehingga perlu terus kita jadikan sebagai pengarusutamaan dalam beragam kehidupan.
Di era Revolusi Industri 4.0 yang memfokuskan pada kecerdasan digital, SDM kita tidak cukup hanya memiliki IQ (kecerdasan akal) dan EQ (kecerdasan emosi) tetapi juga perlu DQ/Digital Quotient (kecerdasan digital) agar adaptif dan agile dalam menghadapi disrupsi dan memenangkan persaingan yang semakin tajam.
Hal ini bukanlah tanpa alasan mendasar, merujuk hasil studi yang dilakukan oleh QS Top Universities bersama University of the Witwatersrand (2019) yang menyatakan bahwa di masa yang akan dating
Calon pekerja membutuhkan kemampuan literasi digital dan pola pikir teknologi agar dapat bersaing dengan yang lain. Hal ini dilakukan dengan membangun kecerdasan digital, utamanya dengan menginternalisasi literasi dan pola pikir teknologi digital dalam beragam sendi kehidupan.
Kita seyogyanya harus terus mampu mengkapitalisasi era Revolusi Industri 4.0 dan disrupsi untuk meningkatkan daya saing ekonomi bangsa menggapai Indonesia Maju, utamanya dengan terus membangun kecerdasan digital, agar tercipta ekosistem smart digital user sebagai prasyarat menjadi bangsa pemenang di era digital.
Membangun kecerdasan digital merupakan kunci memenangkan persaingan global yang semakin tajam. Upaya menggapai Indonesia Maju pada masa mendatang setidaknya membutuhkan 9 juta talenta digital nasional hingga tahun 2035.
Membangun kecerdasan digital ini menjadi tugas utama kita bersama yaitu dengan terus membangun kolaborasi dan sinergi memastikan kecerdasan digital mejadi pondasi beragam aktivitas masyarakat.
Kecerdasan digital seyogyanya dapat terus diarahkan pada upaya mengembangkan kematangan dalam Digital Citizenship, yakni kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dengan cara yang aman, bertanggung jawab, dan etis.
Kreativitas digital adalah kemampuan yang penting dimiliki untuk menjadi bagian dari ekosistem digital dan menciptakan pengetahuan, teknologi, dan konten baru sebagai upaya mengubah ide menjadi kenyataan.
Selain itu juga diperlukan kemampuan daya saing digital, yakni kemampuan untuk memecahkan tantangan global, dan untuk menciptakan peluang baru dalam ekonomi digital dengan mendorong kewirausahaan, pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, upaya kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan dalam menjawab disrupsi melalui akselerasi internalisasi pengenalan kerangka berpikir digital, agar mampu menjawab beragam permasalahan digital di lingkungan sekitar.
Bagaimana cara mengatasinya melalui pengembangan desain konsep solusi digital yang feasible dan applicable.
Kita seyogyanya harus terus bahu membahu dalam mendorong agar masyarakat lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dengan mengembangkan upaya edukasi.
Peningkatan literasi serta capacity building masyarakat Indonesia, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi agar kondusif dalam mengembangkan kecerdasan digital masyarakat.
Kita tentunya berharap kecerdasan digital yang dibangun akan mampu menjawab tantangan di ruang digital yang semakin besar.
Akhir-akhir ini kita menyaksikan berbagai konten-konten negatif yang terus bermunculan dan ruang publik seperti hoaks, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital, perlu menjadi peringatan dan kewaspadaan kita karena dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Kecerdasan digital melalui prinsip thinking before sharing perlu terus dibangun dan menjadi acuan di dunia digital.
Membangun kecerdasan digital sangat dibutuhkan dalam menciptakan masyarakat agar mampu menebar optimisme pembangunan bangsa menuju Indonesia maju dengan menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, dan yang menyerukan perdamaian.
Internet harus mampu meningkatkan produktifitas masyarakat, membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM on boarding ke platform e-commerce sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemanfaatan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) diyakini akan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis, serta mendorong inovasi di berbagai sektor.
Oleh karena itu, pemanfaatannya harus diarahkan untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan di Indonesia.
Kecerdasan digital merupakan salah satu game changer sehingga harus dipastikan dapat berkembang pada beragam ekosistem masyarakat.
Masifnya pengembangan kecerdasan digital kita harapkan dapat mengakselerasi transformasi ekonomi Indonesia dan berkonstribusi positif dalam mempercepat pemerataan pembangunan, menggerakkan ekonomi produktif rakyat sehingga seluruh wilayah di Indonesia menjadi bagian penting dari rantai produksi regional dan global (regional and global production chain).
Hal ini diperlukan dalam mendukung pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi ke seluruh wilayah NKRI sehingga cita-cita mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi.
Ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan menjadi salah satu dari 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia 2045 dapat segera terwujud. Semoga.
Demikianlah pembahasan mengenai kecerdasan digital semoga dapat berguna untuk kita semua, sekian terima kasih.