Fisioterapi Kardiovaskuler dan Penjelasan Lengkap

Fisioterapi Kardiovaskuler

Fisioterapi kardiovaskuler adalah ilmu fisioterapi yang mempelajari tentang cardiac yang berati jantung dan vasculer yang berati pembuluh darah, sehingga sistem ini menyangkut jantung, komponen darah dan pembuluh darah.

Kesehatan Jantung menjadi topik penting selama sepanjang tahun, terutama karena jantung adalah salah satu organ vital yang membuat Anda tetap hidup dan aktif. 

Hubungan antara kesehatan jantung dan fisioterapi masih menjadi penelitian saat ini, namun, sudah cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa jantung sangat bergantung pada tingkat aktivitas dalam tubuh seseorang, dan hal ini berlaku sebelum dan sesudah masalah kardiovaskular muncul.

Ketika tubuh terkena Penyakit Jantung, yang juga dikenal sebagai Penyakit Kardiovaskular, jantung akan berhenti berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat menimbulkan dampak kecil, atau dampak yang sangat besar yang mengubah hidup. 

Bentuk penyakit jantung yang paling umum adalah Penyakit Arteri Koroner, yang biasanya bermanifestasi sebagai nyeri dada akibat pembuluh darah yang tersumbat dan tertekan, dan sering dirasakan saat makan atau berolahraga. 

Orang bisa hidup dengan CAD selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya. Dan tentu saja, ada masalah lain yang lebih mendesak pada sistem kardiovaskular yang dapat terjadi selain penyakit jantung kongenital, seperti Kanker Jantung, Stroke, dan Serangan Jantung. 

Dengan perhatian medis yang tepat, mereka yang menderita Penyakit Jantung dapat melakukan perubahan terhadap kesehatan jantung dan tubuhnya.

Tidak hanya terdapat operasi dan kebutuhan medis untuk merawat jantung Anda, tetapi ada juga penggunaan Fisioterapi untuk Penyakit Jantung.

Yang dapat membantu mereka yang berisiko dan mereka yang mengelola penyakit jantungnya, bekerja dengan tubuh mereka untuk meningkatkan kesehatan jantung mereka. fungsi.

Status klinis fisioterapi kardiovaskuler 

Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (sistem kardiovaskular) yang bisa dibantu dengan fisioterapi adalah penyakit jantung kronis dan rehabilitasi setelah serangan jantung. 

Dengan fisioterapi, hidup pasien setelah operasi akan lebih berkualitas karena adanya dukungan fisik dan emosi.

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan. 

Dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi. Profesi fisioterapi memiliki sebutan yang berbeda di beberapa negara berdasarkan penggunaan bahasa.

Seorang fisioterapis dapat membantu individu/masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan dan mencapai kualitas hidup setinggi-tingginya, melalui bentuk pelayanan promotif, preventif, kuratif, habilitatif dan rehabilitatif.

Fisioterapis dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiriatau bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 

Fisioterapis dalam memberikan pelayanan fisioterapi memiliki tanggungjawab profesi yang secara hirarki dapat diawasi oleh fisoterapis dengan kompetensi yang lebih tinggi. Fisioterapis juga bekerjasama/berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

Untuk menjamin pelayanan fisioterapi yang berkualitas, maka fisioterapis diawasi oleh fisioterapis yang memiliki level kompetensi lebih tinggi. Dalam hal profesi kesehatan lainnya, maka fisioterapis bersifat kolaboratif dan bukan Supervisi. 

Keamanan bagi pasien dan fisioterapis adalah prinsip kerja fisioterapis berdasarkan kehati-hatian, evidance based practice physiotherapy ( praktik berbasis bukti fisioterapi ) dan etika profesi. 

Pelayanan berkualitas diperoleh dengan direct access sehingga sasaran mutu Rumah Sakit akan lebih mudah tercapai. Hal tersebut berkaitan dengan penanganan yang cepat tanggap, efektifitas dan efisiensi pelayanan terhadap pasien.

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015, fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang hidup pasien.

Pasien yang mengalami keterbatasan gerak serta fungsi tubuh biasanya dianjurkan untuk melakukan fisioterapi.Peran fisioterapi  antara lain yaitu memeriksa, menangani, sekaligus mengevaluasi pasien yang memiliki gangguan pada gerak dan fungsi tubuhnya. 

Tujuan dari dilakukannya fisioterapi adalah mengembalikan fungsi tubuh setelah terkena penyakit atau cedera. Jika memiliki gangguan pada gerak dan fungsi tubuhnya maka fisioterapi dapat diprioritaskan untuk mengurangi dampaknya.

Kondisi yang Membutuhkan Fisioterapi

Beberapa kondisi pasien yang bisa dibantu dengan perawatan fisioterapi berdasarkan sistem tubuh, dibedakan menjadi:

Gangguan sistem saraf (Neurologi)

Beberapa kondisi terkait neurologi atau sistem saraf, seperti stroke, baik stroke iskemik atau infark maupun stroke hemoragik, multiple sclerosis, dan penyakit Parkinson bisa mengganggu fungsi tubuh Anda. 

Gangguan fungsi tubuh yang bisa terjadi, antara lain susah bicara, susah bergerak, dan menurunnya kinerja tangan.

Gangguan pada otot kerangka tubuh (Neuromuskuloskeletal)

Kondisi yang diakibatkan oleh gangguan neuromuskuloskeletal atau gangguan pada otot kerangka tubuh antara lain saat ada nyeri punggung, nyeri otot, sakit di tulang ekor, cedera karena olahraga, 

seperti cedera ACL (anterior cruciate ligament) dan arthritis.  Pemulihan pasca operasi pada tulang dan otot juga seringkali perlu memerlukan fisioterapi.

Penyakit kardiovaskular

Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (sistem kardiovaskular) yang bisa dibantu dengan fisioterapi adalah penyakit jantung kronis dan rehabilitasi pasca serangan jantung. Dengan fisioterapi, kondisi pasien akan lebih berkualitas karena diberikan dukungan fisik dan emosi.

Gangguan pernapasan (Respirasi)

Asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan cystic fibrosis (fibrosis kistik) adalah beberapa penyakit terkait sistem pernapasan yang bisa diringankan melalui fisioterapi. 

Ahli fisioterapi akan memberikan serangkaian metode mengenai bagaimana cara tubuh bernapas lebih baik dan bagaimana mengontrol gejala-gejala seperti batuk-batuk dan kesulitan bernapas.

Seperti Apa Bentuk Perawatan Fisioterapi?

Mungkin Anda penasaran bagaimana cara seorang fisioterapis melakukan perawatan kepada para pasien yang memiliki gangguan kesehatan di atas. Yang jelas, pengobatan dengan memakai metode ini membutuhkan keterlibatan pasien secara aktif dan kedisiplinan. 

Oleh karena itu, fisioterapis akan melakukan pemeriksaan terhadap penyakit Anda, mendiagnosis, dan membantu Anda memahami permasalahan yang muncul di  tubuh Anda. 

Fisioterapi membutuhkan keseriusan Anda karena metode ini berkaitan dengan gaya hidup, aktivitas, dan kesehatan Anda secara umum.

Fisioterapi Kardiovaskuler termasuk 

Fisioterapi Kardiovaskuler adalah bidang fisioterapi yang berkaitan dengan penilaian, perawatan, dan rehabilitasi pasien dengan kondisi kardiovaskuler, termasuk penyakit jantung, penyakit vaskular, dan kondisi terkait lainnya. 

Fisioterapi kardiovaskuler bertujuan untuk meningkatkan fungsi kardiovaskuler, kebugaran fisik, dan kualitas hidup pasien.

Penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit Kardiovaskuler yaitu stroke dengan 19,42% dan jantung iskemik (serangan jantung) dengan 14,38 %. 

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri pemerintah Indonesia untuk mengatasi Penyakit Tidak Menular (PTM). Selain pola makan penyebab penyakit tersebut adalah pola gerak atau kurangnya aktivitas fisik. 

Upaya harus terus dilakukan untuk menekan angka kejadian PTM supaya rendah dalam rangka mendorong Indonesia Bugar tahun 2045. 

Itulah informasi yang bisa kami bagikan, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.         



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *