Fotogrametri Digital Dan Penjelasannya

Fotogrametri Digital

Fotogrametri Digital – Fotogrametri adalah suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaan di sekitarnya melalui proses perekaman, pengamatan atau pengukuran dan interpretasi citra fotografis.

Atau rekaman gambar gelombang elektromagnetik. Seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, teknik fotogrametri terus berkembang. Mulai dari fotogrametri analog, fotogrametri analitik hingga fotogrametri digital 

Fotogrametri berasal dari kata Yunani dari kata “photos” yang berarti sinar “gramma” yang berarti sesuatu yang tergambar atau ditulis, dan “metron” yang berarti mengukur. Oleh karena itu konsep dari fotogrametri sendiri adalah pengukuran secara grafik dengan menggunakan sinar.

Kegiatan pemetaan secara fotogrametris yaitu menggunakan foto udara yang dilakukan selama puluhan tahun menyebabkan semakin berkembang pula peralatan dan teknik dalam pemetaan, diikuti dengan perkembangan fotogrametri yang akurat dan efisien, serta sangat menguntungkan didalam bidang pemetaan. 

Fotogrametri dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pemetan yang memerlukan ketelitian tinggi, sehingga perkembangan selanjutnya sebagian besar pemetaan topografi dan juga pemetaan persil dilakukan dengan menggunakan fotogrametri.

Akusisi data fotogrametri tidak melakukan kontak fisik secara langsung itu menjadikan perbedaan yang absolut dengan surveying. 

Fotogrametri digital adalah

Berdasarkan Perkumpulan Fotogrametriawan Amerika (American Society of Photogrammetry/ ASP).

Fotogrametri didefinisikan sebagai seni, ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi terpercaya tentang obyek fisik dan lingkungannya melalui prosese perekaman, pengukuran dan interpretasi gam,baran fotografik dan pola radiasi tenaga elektromagnetik yang terekam. 

Foto yang dimaksud disini adalah foto udara, yaitu rekaman dari sebagian permukaan bumi yang dibuat dengan menggunakan kamera yang dipasang pada wahana antara lain pesawat terbang. 

Perkembangan fotogrametri selanjutnya telah mengantarkan kepada pengertian fotogrametri yang dapat diberi makna lebih luas yakni merupakan ilmu pengetahuan dan tehnologi pengolahan foto udara untuk memperoleh data dan informasi yang tepat untuk tujuan pemetaan dan rekayasa. 

Mendasarkan pada dua pengertian diatas dapat disarikan bahwa pada intinya fotogrametri adalah suatu ilmu dan tehnologi untuk mendapatkan ukuran yang terpercaya dari foto udara. 

Hal ini telah memberikan arti bahwa semua ukuran obyek fisik yang dihasilkan secara fotogrametris harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga menghasilkan data dan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. 

Dengan memperhatikan perkembangan teknologi pemetaan fotogrametri atau pemetaan-fotogrametri, maka definisi Fotogrametri ( Fotogrametri ) dapat dirangkum menjadi lebih jelas, serta terarah pola aplikasinya, sebagai berikut : 

“Fotogrametri adalah ilmu, teknologi, dan rekayasa yang bersumber dari cara pengolahan data hasil rekaman dan informasi, baik dari citra fotografik maupun dari non fotografik; untuk tujuan pemetaan rupa bumi serta pembentukan basis data bagi keperluan rekayasa tertentu” 

Sebagai input data dalam lingkup tugas fotogrametri dapat berupa rekaman, misalnya segala bentuk hasil pemotretan udara (dengan berbagai macam kamera dan wahana yang sesuai), serta data penunjang terkait peningkatan kualitas hasil seperti pengukuran data ikatan (termasuk pengukuran Titik Dasar Teknik (TDT). 

Dengan tersedianya input data non fotografik (tidak melalui pemotretan udara) misalnya mempergunakan berbagai citra satelit ( satellite imagery ) dapat mempercepat proses pemetaan dewasa ini ( citra satelit dengan resolusi yang memenuhi kebutuhan pemetaan). 

Tujuan fotogrametri selain untuk pemetaan rupa bumi (lazim disebut pemetaan topografi, baik skala kecil sampai peta skala besar).

Dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan informasi lahan yang dalam kelompok fotogrametri sebagai hasil GIS atau Geographic Information System ( SIG = Sistem Informasi Geografis) ; maka lingkup fotogrametri dapat dipisahkan atas dua kelompok besar yaitu : 

  1. Fotogrametri metrik = Penentuan geometri dan posisi obyek melalui pengukuran/ pengamatan, baik jarak, sudut, luas, dan volume dari hasil proses fotogrametris 
  2. Fotogrametri interpretative = Pengolahan citra fotografik amupun non fotografik ( radar, satellite imagery, dan lain-lain) guna pembentukan basis data bagi keperluan rekayasa tertentu.

Penginderaan jauh (remote sensing) secara sederhana merupakan teknik untuk mengamati objek di permukaan bumi dari udara dengan bantuan sensor. 

Penginderaan jauh modern mulai dikenal manusia pada 1858 ketika GaspardFelixTournachon pertama kali memotret kota Paris dengan menggunakan Balon Udara. 

Penginderaan jauh kemudian digunakan pada zaman Perang Dunia 1 dan 2 dimana negara-negara yang berperang menggunakan data penginderaan jauh sebagai panduan rencana misi pertempuran. 

Perkembangan penginderaan jauh semakin pesat sekitar tahun 1960an saat roket pembawa satelit pertama TIRROS (Televison and Infrared Observation Satellite) diluncurkan. 

Pada zaman dahulu pemotretan hanya menghasilkan suatu citra hitam putih dan belum berwarna seperti sekarang ini. Seiring dengan perkembangan IPTEK, teknologi penginderaan jauh semakin canggih dan sensor yang digunakan semakin beragam seperti infrared, sonar dan lainnya. 

Seiring dengan berakhirnya perang dunia, fungsi penginderaan jauh bergeser dari asalnya untuk kepentingan ekpansi militer kini lebih mengarah kepada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Nah itulah beberapa informasi mengenai fotogrametri digital. Semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat dan terima kasih telah membaca.   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *