Praktik Diplomasi Dalam Sistem Komunikasi Internasional

Praktik Diplomasi

Praktik Diplomasi – Diplomasi (serapan dari bahasa Belandadiplomatie) adalah praktik mempengaruhi keputusan dan perilaku pemerintah asing atau organisasi antar pemerintah melalui dialognegosiasi, dan cara non-kekerasan lainnya. 

Diplomasi biasanya mengacu pada hubungan internasional yang dilakukan oleh antar diplomat profesional dengan memperhatikan berbagai isu dan topik yang dibahas antar kedua belah pihak. Praktisinya disebut seorang Diplomat.

Diplomasi merupakan praktik untuk menjalin relasi dengan pihak lain atau sebuah negara melalui kerjasama dialog dan negosiasi. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang menguntungkan sesuai dengan kepentingan masing-masing pihak. 

Banyak juga yang menyebutkan bahwa diplomasi adalah suatu bentuk seni, yaitu seni bernegosiasi antarnegara. Dalam hal ini, negosiasi dapat berlangsung antara dua negara atau secara bilateral dan dengan banyak negara atau secara multilateral.

Tujuan diplomasi adalah untuk menjalin mempererat dan meningkatkan hubungan dengan negara lain. Hal yang menjadi bahan diplomasi adalah segala bentuk kepentingan nasional yang mencakup politik ekonomi budaya dan sosial.

Biasanya, orang menganggap diplomasi sebagai cara mendapatkan keuntungan dengan kata-kata yang halus. Perjanjian-perjanjian internasional umumnya dirundingkan oleh para diplomat terlebih dahulu sebelum disetujui oleh pejabat-pejabat tinggi negaranya. 

Istilah Diplomacy diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh Edward Burke pada tahun 1796 berdasarkan sebuah kata dari bahasa Prancis yaitu diplomatie.

Menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diplomasi adalah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yang lain. 

Sebelum adanya diplomasi, negara-negara menggunakan kekuatan militernya untuk dapat mencapai kepentingan nasional yang di bawa dalam hubungan dengan negara lain.

Diplomasi muncul sebagai sebuah jawaban untuk mencapai suatu kesepakatan bersama diantara berbagai negara yang ada tanpa menggunakan kekerasan secara fisik atau kekuatan militer melalui perang. 

Aktivitas diplomasi dilaksanakan para diplomat, yakni orang-orang yang mewakili secara resmi sebuah negara pada hubungan resmi negara satu dengan negara lainnya. 

Para wakil tersebut diakreditasi, atau diakui secara resmi menjadi wakil negaranya oleh negara pengirim atau oleh negara penerimanya.

Fungsi diplomat Indonesia dalam diplomasi adalah sebagai berikut:

Pertama, diplomat sebagai perwakilan. Tugas diplomat mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia untuk melaksanakan politik luar negeri dan tidak lupa untuk mengkolaborasikan kepentingan nasional negara dalam kebijakan luar negeri.

Kedua, mempromosikan dan bertugas membangun citra positif Indonesia di mata dunia dan mendorong kesempatan bisnis dan sosial budaya Indonesia untuk bersaing di dunia internasional. 

Ketiga, diplomat sebagai negosiator. Dalam hal ini, diplomat berarti harus mampu berunding dan berdiskusi untuk memastikan kepentingan nasional Indonesia tetap terlindungi dan Indonesia mendapatkan manfaat dari interaksi internasional.

Keempat adalah melaporkan. Diplomat wajib melaporkan kebijakan luar negeri Indonesia dan memastikan penyebaran informasi berjalan dengan lancar antara pemangku kepentingan di dalam negeri dan luar negeri.

Kelima adalah untuk melindungi. Deplomat juga bertugas untuk memastikan kepentingan Indonesia, termasuk warga negaranya di luar negeri terjaga dan terjamin. 

Praktik diplomasi dalam sistem komunikasi internasional 

Praktik Diplomasi menurut sejarah sudah dimulai sejak zaman Romawi. Saat itu Romawi telah membangun jalur transportasi masyarakat. Jalur tersebut juga digunakan oleh para saudagar dari kerajaan lain untuk masuk ke Roma, pusat pemerintahan Kekaisaran Romawi. 

Sebelum dapat memasuki Roma, mereka harus mendapatkan surat izin masuk yang telah disahkan oleh kerajaan. Surat izin tersebut diberi nama diploma, sedangkan orang yang membawa surat izin tersebut dikenal dengan sebutan diplomat.

Pentingnya komunikasi internasional bagi para diplomat dan konsuler dalam era informasi sangat diperlukan, sebagai duta resmi bagi negaranya maka perlu adanya kemampuan dalam berdiplomasi. 

Pengertian praktik diplomasi 

Saat ini praktik diplomasi tidak hanya dijalankan melalui cara formal berupa pertemuan antara diplomat atau perwakilan suatu negara dengan negara lain. 

Diplomasi telah berkembang menjadi banyak bentuk, salah satunya adalah diplomasi kebudayaan yang memanfaatkan sektor budaya sebagai instrumen untuk mempengaruhi publik negara lain. 

Meskipun menggunakan instrumenbudaya, sejatinya diplomasi tetap bertujuan untuk mencapai kepentingan nasional negara pengirimnya. Belanda melakukan diplomasi kebudayaannya dengan Indonesia melalui pendirian pusat kebudayaannya yang dikenal dengan Erasmus Huis. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah panjang antara Indonesia dan Belanda telah mempengaruhi upaya diplomatik Belanda ke Indonesia. 

Meskipun peristiwa penjajahan Indonesia sudah berlalu sekian puluh tahun lamanya, namun Belanda masih memberikan perhatian terhadap catatan masa lalu tersebut. 

Hal ini dibuktikan dengan pernyataan resmi beberapa orang petinggi Belanda yang masihsaja menyinggung hal tersebut dan mengajak masyarakat Indonesia untukbersama-sama menatap ke depan. 

Hubungan Indonesia dan Belanda telah mengalami pasang surut dalam beberapa tahun ke belakang. Konflik dan permasalahan antar bangsa memicu terjadinya salah paham dan menurunnya mutual understanding. Di sisi lain, Indonesia memiliki arti penting bagi Belanda dalam menyokong perekonomiannya.

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Praktik Diplomasi, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.       

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *