Konseling Terapeutik dan Konseling Komunikasi Terapeutik

Konseling Terapeutik

Konseling Terapeutik – Hubungan terapeutik dalam konseling juga dikenal sebagai aliansi terapeutik. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana konselor dan klien terhubung satu sama lain dan membangun hubungan mereka bersama.

Pentingnya hubungan terapeutik tidak dapat diabaikan; itu membentuk dasar dari semua pekerjaan konseling.

Hubungan klien dan terapis telah banyak diteliti. Bukti telah menunjukkan bahwa itu menjadi dasar kesuksesan dalam konseling dan psikoterapi.

Hubungan terapeutik pada dasarnya penting untuk proses konseling. Ini dapat memungkinkan kepercayaan, kepastian, keterbukaan dan kejujuran, membuka jalan bagi klien untuk menerima diri mereka sendiri apa adanya.

Bukti menunjukkan bahwa hubungan terapeutik tercipta melalui perasaan bersama tentang:

  • Kepercayaan
  • Menghormati
  • Kepedulian yang tulus 
  • Kejujuran

Contoh Konseling Terapeutik 

Seorang siswi SMP beriniasil AU menjadi korban pengeroyokan oleh 12 siswa SMA di Pontianak. Kasus ini berawal dari masalah percintaan dan komentar di media social Facebook.

Siswi SMP yang baru saja berumur 14 tahun ini kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang sedang dideritanya. 

Kasus pengeroyokan ini kini telah ditangani oleh pihak kepolisian setempat dan masih terus dikembangkan dalam proses penyelidikannya oleh pihak polisi.

Wali kota Pontianak, bapak Edi Rusdi Kamtono meminta pihak Kepolisian dan Dinas pendidikan setempat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus pengeroyokan ini. Karena kasus ini memiliki dampak buruk terhadap dunia pendidikan yang ada di kota Pontianak.

Diduga pengeroyokan ini dilakukan oleh siswa berasal dari berbagai SMA yang ada di Kota Pontianak. Bahkan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan pada bagian tengkorak kepala dan dada korban untuk mengetahui trauma yang diakibatkan dari pengeroyokan tersebut.

Dari contoh kasus di atas seorang siswi tersebut pasti akan mengalami gangguan pada mentalnya. Konselor mempunyai cara menyelesaikan kasus yaitu dengan Komunikasi Terapeutik.

Menurut Carl Rogers Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan pada diri klien atau proses yang digunakan oleh para perawat dengan memakai pendekatan yang direncanakan secara sadar dan kegiatannya terpusat pada diri pasien.

Di dalam Komunikasi Terapeutik konselor sangat berperan untuk membantu memotivasi klien agar klien tidak down, misalnya konselor harus melakukan pendekatan kepada klien dengan mendengarkan, memberi tanggapan, dan menawarkan informasi kepada klien dengan tujuan untuk menumbuhkan sikap yang optimis dan kemajuan terhadap diri klien.

Konseling Komunikasi Terapeutik 

Komunikasi terapeutik merujuk pada pendekatan komunikasi yang digunakan dalam praktik terapi atau konseling untuk membantu individu mengatasi masalah emosional, psikologis, atau sosial. 

Tujuan utama dari komunikasi terapeutik adalah membangun hubungan yang saling percaya, mendukung, dan memfasilitasi perubahan yang positif pada klien.

Komunikasi terapeutik melibatkan penggunaan keterampilan komunikasi yang efektif oleh terapis atau konselor untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka di mana klien merasa didengarkan, dipahami, dan dihargai. 

Terapis menggunakan berbagai teknik dan strategi komunikasi untuk mencapai tujuan ini.

Dalam komunikasi terapeutik, terapis memainkan peran yang aktif dalam membangun hubungan dengan klien. 

Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan minat yang tulus, dan mengekspresikan empati terhadap pengalaman dan perasaan klien. 

Terapis menggunakan keterampilan mendengarkan aktif, seperti refleksi, klarifikasi, dan pemahaman yang mendalam, untuk memastikan pemahaman yang benar dan untuk membantu klien mengeksplorasi masalah mereka secara lebih mendalam.

Selain itu, komunikasi terapeutik melibatkan penggunaan bahasa tubuh yang mendukung dan menggambarkan ketertarikan dan perhatian terhadap klien. 

Terapis menggunakan bahasa tubuh yang terbuka, gerakan tubuh yang responsif, dan kontak mata yang tepat untuk menciptakan kehadiran yang kuat dan hubungan yang positif dengan klien.

Dalam psikologi komunikasi terapeutik, terapis menggunakan keterampilan komunikasi yang berfokus pada mendengarkan aktif, empati, dan refleksi.

Melalui psikologi komunikasi terapeutik, terapis menciptakan ruang yang aman, empatik, dan mendukung bagi klien untuk berbagi pengalaman mereka, mengatasi masalah, dan mengembangkan pemahaman baru tentang diri mereka sendiri. 

Terapis juga menggunakan keterampilan komunikasi ini untuk membantu klien menggali dan mengartikan perasaan, pemikiran, dan pola perilaku yang mendasari, serta mendorong pertumbuhan pribadi dan perubahan yang positif.

Psikologi komunikasi terapeutik digunakan dalam berbagai pendekatan terapi, seperti terapi kognitif perilaku, terapi psikodinamik, terapi keluarga, terapi Gestalt, dan terapi pendekatan manusia.

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai konseling terapeutik, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.      

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *