Vulkanologi: Memahami Fenomena Vulkanik

Vulkanologi

Vulkanologi adalah studi tentang gunung api, lava, magma dan fenomena geologi, geofisika, dan geokimia terkait (vulkanisme). Istilah vulkanologi berasal dari kata latin vulcan. Vulcan adalah dewa api Romawi kuno.

Seorang ahli vulkanologi adalah ahli geologi yang mempelajari aktivitas erupsi dan pembentukan gunung api dan erupsinya saat ini berikut sejarah pembentukannya.

Ahli vulkanologi sering mengunjungi gunung api, terutama yang aktif yang bertujuan untuk mengamati letusan gunung api, mengumpulkan produk letusan termasuk tephra (seperti abu atau batu apung), sampel batuan dan lava.

Salah satu fokus utama penyelidikan adalah prediksi potensi erupsi dan peringatan dini akan bahaya erupsi gunung api sehingga diharapkan dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Vulkanologi merupakan bidang keilmuan yang mempelajari tentang gunung berapi. Namanya diperoleh dari bahasa Inggris volcanology yang berarti ilmu gunung berapi.

Kata vulkano merupakan kata serapan dari bahasa Belanda vulkaan atau dari bahasa Latin vulcano. Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa Latin Vulcan, dewa api Romawi.

Vulkanologi mempelajari semua fenomena dari aktivitas gunung berapi seperti lava dan magma, serta fenomena geologi yang berhubungan dengan gunung api. Seorang ahli vulkanologi adalah orang yang melakukan studi pada bidang ini.

Apa Itu Vulkanologi?

Vulkanologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari gunung berapi, aktivitas vulkanik, dan proses yang terkait dengan mereka. Ahli vulkanologi mendalami karakteristik geologi gunung berapi, sejarah erupsi, dan upaya mitigasi bencana vulkanik. Pengetahuan ini penting dalam memahami dan mengelola risiko erupsi gunung berapi.

Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi

Erupsi gunung berapi adalah peristiwa alam yang spektakuler dan berpotensi merusak. Prosesnya dimulai ketika tekanan magma di dalam gunung berapi meningkat. Tekanan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti pergerakan lempeng tektonik atau penumpukan gas dalam magma. Ketika tekanan mencapai batas tertentu, magma, gas, dan material vulkanik lainnya dapat meledak keluar dari gunung berapi.

Tahap Persiapan

  • Akumulasi Magma: Magma mulai berkumpul di bawah permukaan gunung berapi.
  • Penumpukan Gas: Gas-gas seperti karbon dioksida dan sulfur dioksida terjebak dalam magma.

Tahap Erupsi

  • Retakan dan Pemecahan Batuan: Tekanan magma menyebabkan batuan gunung berapi retak dan pecah.
  • Eruptif Plinian: Erupsi kuat dengan kolom abu dan material vulkanik yang tinggi.
  • Eruptif Strombolian: Erupsi dengan letusan gas dan lava kecil secara berkala.

Tahap Setelah Erupsi

  • Pengendapan Material: Material vulkanik seperti abu dan lava mengendap di sekitar gunung berapi.
  • Pembentukan Kaldera: Setelah erupsi besar, kaldera mungkin terbentuk.

Dampak Erupsi Gunung Berapi

Erupsi gunung berapi dapat memiliki dampak yang serius pada manusia dan lingkungan. Dalam menghadapi ancaman ini, penting untuk memahami konsekuensinya. Berikut adalah beberapa dampak utama erupsi gunung berapi:

Ancaman Kehidupan

  • Kehilangan Nyawa: Erupsi gunung berapi dapat menyebabkan korban jiwa jika penduduk tidak diungsikan dengan tepat.
  • Kualitas Udara Buruk: Gas beracun yang dilepaskan selama erupsi dapat mengancam kualitas udara dan kesehatan manusia.

Kerusakan Lingkungan

  • Kerusakan Tanaman: Hujan abu vulkanik dapat merusak tanaman dan lahan pertanian.
  • Perubahan Iklim Lokal: Erupsi besar dapat mempengaruhi iklim regional untuk jangka waktu tertentu.

Dampak Sosial dan Ekonomi

  • Evakuasi dan Kerugian Ekonomi: Erupsi memaksa evakuasi penduduk dan bisa merusak infrastruktur, menyebabkan kerugian ekonomi.

Upaya Mitigasi

Penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi erupsi gunung berapi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan meliputi:

  • Monitoring Aktivitas Gunung Berapi: Memantau aktivitas gunung berapi secara teratur untuk mendeteksi tanda-tanda erupsi.
  • Pengungsian yang Tepat: Mengatur sistem pengungsian yang efisien dan aman bagi penduduk.
  • Pendidikan Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan tindakan yang harus diambil saat terjadi erupsi.

Kesimpulan

Vulkanologi Indonesia

Berdasarkan Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui kanal Magma Indonesia melaporkan, terdapat 254 letusan sepanjang tahun 2022.

Data yang disajikan merupakan letusan yang terjadi sejak 1 Januari hingga artikel ditulis pada 7 Desember 2022. Gunung mana saja yang mengalami letusan pada periode tersebut? Simak datanya.

Gunung Anak Krakatau yang berada di Lampung masih memimpin jumlah letusan gunung api terbanyak. Tercatat ada sebanyak 88 letusan atau mencapai 34,78% dari total letusan gunung api di tanah air sepanjang tahun ini.

Posisi kedua ada Gunung Ibu di Maluku Utara tercatat memiliki 81 letusan gunung. Kemudian, Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur memiliki 41 letusan gunung sepanjang tahun ini.

Lalu, Gunung Semeru dilaporkan memiliki total 36 letusan gunung. Teranyar, gunung yang terletak di Jawa Timur ini mengalami peningkatan aktivitas erupsi sepanjang hari sejak Minggu (4/12/2022), sehingga membuat gunung tersebut naik status dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).

Ada pula Gunung Kerinci di Sumatera Barat yang mengalami 5 letusan sepanjang tahun ini. Diikuti Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Raung di Jawa Timur yang tercatat masing-masing memiliki 2 letusan dan 1 letusan.

Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (disingkat PVMBG) adalah salah satu unit di lingkungan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bertugas melaksanakan perumusan kebijaksanaan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi bidang vulkanologi dan mitigasi bencana alam geologi.

Lembaga ini bertugas dalam pengelolaan informasi potensi kegunungapian dan pengelolaan mitigasi bencana alam geologi, sedangkan misi yang diemban adalah meminimalkan korban jiwa manusia dan kerugian harta benda dari bencana geologi.

Lembaga ini dibentuk setelah meletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur tahun 1919. Pada tanggal 16 September 1920 dibentuk Vulkaan Bewakings Dients (Dinas Penjagaan Gunungapi) di bawah Dients Van Het Mijnwezen. Pada tahun 1922 diresmikan menjadi Volcanologische Onderzoek (VO), yang kemudian pada tahun 1939 dikenal sebagai Volcanological Survey.

Dalam kurun waktu tahun 1920-1941, Volcanologische Onderzoek membangun sejumlah pos penjagaan gunung api, yaitu Pos Gunung Krakatau di Pulau Panjang, Pos Gunung Tangkuban Perahu, Pos Gunung Papandayan, Pos Kawah Kamojang, Pos Gunung Merapi (Babadan, Krinjing, Plawangan, Ngepos), Pos Gunung Kelud, Pos Gunung Semeru, serta Pos Kawah Ijen.

Selama pendudukan Jepang, kegiatan penjagaan gunungapi ditangani oleh Kazan Chosabu (火山調査部). Setelah Indonesia merdeka, dibentuk Dinas Gunung Berapi (DGB) di bawah Jawatan Pertambangan. Tahun 1966 diubah menjadi Urusan Vulkanologi di bawah Direktorat Geologi.

Pada tahun 1976 berubah lagi menjadi Sub Direktorat Vulkanologi di bawah Direktorat Geologi, Departemen Pertambangan.

Pada tahun 1978 dibentuk Direktorat Vulkanologi di bawah Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi. Tahun 1992 dibentuk Direktorat Vulkanologi di bawah Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral.

Pada tahun 2001, urusan gunungapi, gerakan tanah, gempabumi, tsunami, erosi dan sedimentasi ditangani oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Setelah bergabung dengan Badan Geologi, Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berubah nama institusinya menjadi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Di dunia internasional, PVMBG dikenal dengan sebutan Volcanology Survey Indonesia (VSI). Saat ini dipimpin oleh Kasbani dan berkantor pusat di Bandung.

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Vulkanologi, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat dan terima kasih telah membaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *