Manusia Purbakala: Mengungkap Misteri Masa Lalu

Manusia Purbakala

Manusia purbakala merupakan manusia yang hidup pada era praaksara, masa ketika tulisan belum ditemukan.

Manusia purbakala ini bisa diketahui melalui 2 cara yaitu :

  1. Melalui sisa manusia, tumbuhan, dan hewan yang sudah membatu atau yang disebut atau yang kita kenal dengan fosil.
  2. Melalui benda peninggalan sebagai hasil budaya manusia pada saat itu, misalnya alat rumah tangga, bangunan, artefak, perhiasan, senjata, dan fosil manusia purba yang sudah ditemukan.

Asal-Usul Manusia Purbakala

Manusia purbakala pertama kali muncul jauh sebelum peradaban modern seperti yang kita kenal sekarang. Mereka hidup pada zaman yang dikenal sebagai zaman prasejarah, ketika manusia masih mengandalkan alam dan sumber daya alam untuk bertahan hidup. Banyak bukti arkeologi menunjukkan bahwa manusia purbakala pertama kali muncul sekitar jutaan tahun yang lalu di benua Afrika.

Kehidupan dan Budaya

Kehidupan manusia purbakala sangat berbeda dengan kehidupan kita saat ini. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang biasanya terdiri dari beberapa puluh hingga beberapa ratus individu. Kelompok-kelompok ini menggantungkan diri pada berburu, mengumpulkan makanan, dan bercocok tanam untuk bertahan hidup.

Ketika datang ke budaya, manusia purbakala memiliki berbagai teknologi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Mereka membuat alat-alat batu yang tajam untuk berburu dan memotong makanan, dan mereka juga mengembangkan teknik-teknik pertanian primitif untuk membantu mereka menghasilkan makanan yang cukup.

Seni dan Ekspresi Kreatif

Manusia purbakala juga memiliki kemampuan untuk berkreasi dan mengekspresikan diri melalui seni. Mereka menciptakan seni rupestrian, yaitu seni yang dilukis atau diukir di dinding gua. Gambar-gambar ini sering kali menggambarkan hewan-hewan atau aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan dan budaya mereka.

Agama dan Kepercayaan

Meskipun tidak ada catatan tertulis yang tersedia dari masa itu, bukti arkeologi menunjukkan bahwa manusia purbakala memiliki sistem kepercayaan dan agama mereka sendiri. Mereka mungkin menyembah kekuatan alam atau dewa-dewa tertentu yang mereka anggap memiliki pengaruh atas hidup mereka. Praktik keagamaan seperti pemakaman dengan upacara juga ditemukan dalam penemuan arkeologi.

Manusia Purba Yang Menjadi Pendukung Lapisan Pleistosen Tengah Adalah Pithecathropus Erectus Dan Pithecanthropus Soloensis

Manusia purbakala ini hidup pada zaman Pleistosen berdasarkan perkiraan yang didapatkan.

Pleistosen adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu.

Era pleistosen dibagi lagi menjadi tiga, yakni

  1. Pleistosen awal (lapisan bawah), yaitu Pithecanthropus mojokertensis dan Meganthropus paleojavanicus.
  2. Pleistosen tengah, yaitu Pithecathropus Erectus Dan Pithecanthropus Soloensis.
  3. Pleistosen akhir (lapisan atas) yaitu Homo soloensis dan Homo Wajakensis.

Manusia Purba Tertua Di Indonesia Adalah Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus palaeojavanicus dikenal sebagai Manusia purba tertua yang ada di Indonesia.

Fosil tulang rahang bawah Meganthropus palaeojavanicus ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada 1941 di dekat Desa Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo.

Meganthropus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut dengan Manusia Sangiran adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.

Ciri manusia purba ini yaitu memiliki badan besar, kening menonjol, dan tulang pipi menebal. Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila.

Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan fosil yang ditemukan itu berumur 1.000.000–2.000.000 tahun. Meganthropus diperkirakan hidup dengan food gathering (mengumpulkan makanan).

Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka belum mengenal api.

Berikut ciri-ciri Meganthropus:

  • Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala;
  • Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok;
  • Tidak berdagu;
  • Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat.

Dalam genus manusia, spesies ini dinamai Meganthropus paleojavanicus, yang berarti manusia besar tertua yang berasal dari Jawa.

Demikianlah informasi menarik kali ini mengenai Manusia Purbakala Perkembangan Manusia Di Era Praaksara. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *