Heliosentris, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Heliosentris

Heliosentris Teori Heliosentris mengungkapkan bahwa matahari adalah pusat dari alam semesta. Secara dasar, teori ini bertentangan dengan teori geosentrisme yang sebelumnya telah diyakini dengan menempatkan bumi sebagai pusat dari alam semesta. 

Teori heliosentris ini diungkapkan oleh tokoh geografi bernama Nicolaus Copernicus yang menyatakan bahwa mataharilah pusat jagat raya. Nicolaus Copernicus mendasari pengamatannya pada pergerakan planet- planet berdasarkan karakteristik teori geosentris untuk membantunya. 

Arti Heliosentris Adalah

Teori Heliosentris adalah ilmu yang menyatakan bahwa matahari adalah pusat dari segala macam objek yang ada di tata surya, seperti planet-planet. Heliosentris berasal dari susunan dua kata dari bahasa Yunani, yaitu helios atau matahari, dan sentris atau kentron yang artinya adalah pusat. 

Tokoh yang pertama kali mencetuskan teori ini adalah seorang ahli astronomi asal Polandia bernama Nicolaus Copernicus. Ia mengamati dan melihat bahwa pergerakan planet memang mengitari matahari bukan sebaliknya. 

Ia lantas mengemukakan teori bahwa planet-planet dan bintang bergerak mengitari suatu alur yang berbentuk seperti bola di sekitar matahari. 

Teori ini kemudian menjawab sekaligus membantah mengenai teori geosentris yang telah lama dianut oleh orang-orang pada masa itu oleh karena ciri heliosentris itu.

Sebenarnya, penjelasan mengenai rotasi planet terhadap matahari mengitari matahari sudah dipaparkan tak hanya oleh Copernicus, tetapi sebelumnya filsuf asal Yunani yang bernama Aristarchus juga mengungkapkan hal yang sama. 

Namun, ketika itu Aristarchus hanya memaparkan teori tersebut lewat hipotesisnya, belum dijelaskan secara detail. Ditambah lagi, ketika itu pernyataannya bertentangan dengan pendapat Aristoteles sehingga teori mengenai heliosentris menurut Aristarchus tidak valid. 

Setelah itu, barulah Copernicus menjelaskan mengenai teori ini untuk menjawab pertanyaan yang belum terjawab pada teori geosentris. 

Sistem Heliosentris Adalah 

Copernicus menjelaskan mengenai teori ini melalui karyanya yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium yang menyatakan tentang revolusi bulatan pada benda langit. 

Penjelasan dari Copernicus ini kemudian sangat berpengaruh pada ilmu astronomi di masa selanjutnya karena munculnya persepsi baru mengenai tata surya. Pendapat dari teori ini makin kuat setelah ditemukannya teleskop Galileo Galilei dan juga dikembangkan oleh ilmuwan John Kepler. 

Kendati demikian, teori heliosentris yang dimiliki oleh Copernicus memiliki sedikit kelemahan dimana adanya fakta bahwa bintang tidak mengitari matahari dan lintasan dari planet tidak berbentuk lingkaran sempurna. 

Nicolas Copernicus mulai mengambangkan teori ini dengan menjalaskan cara kerja alam semesta. Ia mengungkapkan bahwa gerakan planet dan bintang tersebut mengikuti alur seperti bola di atas bintang yang tetap dan lebih besar. 

Bintang tersebut adalah matahari. Teori ini berusaha menyangkal teori geosentris sebelumnya menggunakan soal matematika dan menggunakan dasar kajial ilmu astronomi modern.

Sebenarnya Nicolas Copernicus bukanlah ilmuan satu-satunya atau yang pertama mengungkapkan model heliosentris ini, di mana planet- planet berputar mengelilingi matahari. 

Sebelumnya ada filsuf Yunani yang bernama Aristacus yang mengungkapkan bumi dan planet- planet itulah yang berputar dan mengelilingi matahari. Saat itu Aristarchus hanya mengungkapkan hal tersebut sebagai hipotesis, belum dituangkan dalam karya tulis yang lebih lengkap dan rinci. 

Saat itu pendapat Aristarchus juga tidak sejalan dengan pendapat Aristoteles sehingga teori heliosentris dianggap tidak sesuai dibandingkan teori geosentris. 

Berkat dasar ilmiah yang Nicolaus Copernicus demonstrasikan adalah teori baru dan tepat waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak selesai pada teori geosentris. Kemunculan teori baru adalah menunjukan perubahan persepsi tentang adanya dimensi baru yang akan mempengaruhi populasi. 

Prinsip Dasar Teori Heliosentris

Teori ini memiliki prinsip umum yang menjelaskan mengenai fenomena yang terjadi di tata surya. Prinsip-prinsip itu antara lain: 

  • Benda di langit tidak mengitari satu titik. 
  • Semua planet termasuk bumi berotasi mengitari matahari.
  • Pusat bumi adalah orbit bulan yang mengitari bumi. 
  • Jarak Bumi dengan Matahari hanya sebagian kecil dari jarak ke bintang sehingga tidak ada jarak semu yang diamati dari bintang.
  • Bumi mengelilingi matahari hingga menyebabkan terjadinya migrasi tahunan matahari. Sehingga gerakan bumi lebih dari satu.
  • Gerak orbit dari Bumi ketika mengitari Matahari akan menyebabkan kemunduran secara searah pada pergerakan planet. 

Demikianlah pembahasan mengenai teori Heliosentris. Semoga dengan adanya penjabaran ini, dapat menambah pemahaman kita semua tentang tata surya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *