Metode Metode Pekerjaan Sosial

Metode Metode Pekerjaan Sosial

Metode metode Pekerjaan Sosial- Metode Pekerjaan Sosial adalah suatu prosedur kerja yang teratur dan dilaksanakan secara sistematis digunakan oleh pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial.

Metode metode Pekerjaan Sosial merupakan 

Pekerjaan sosial adalah profesi yang membantu individu, kelompok, dan komunitas untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan emosional mereka. 

Ada lima metode utama pekerjaan sosial: kerja kasus sosial, kerja kelompok sosial, organisasi masyarakat, administrasi kesejahteraan sosial, dan penelitian.

Pekerjaan sosial adalah seni hidup, yang menggambarkan aktivitas membantu individu, kelompok, dan komunitas untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam membawa perubahan sosial dan menciptakan masyarakat yang bebas dari kejahatan. 

hal ini harus dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan akar rumput dan mengamalkannya. 

Pekerjaan sosial merupakan suatu kegiatan profesional yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan potensi serta kemampuannya dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya yang diinterpretasikan ke dalam suatu tindakan di wilayah kerja.

Metode Pekerjaan Sosial adalah suatu prosedur kerja yang teratur dan dilaksanakan secara sistematis digunakan oleh pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial. 

Di dalam pekerjaan sosial ada beberapa metode yang digunakan untuk membantu klien dalam mengatasi permasalahannya.

Jenis-jenis Metode Pekerjaan Sosial adalah :

Social Case Work

Bimbingan sosial individu/perseorangan adalah suatu rangkaian pendekatan teknik pekerjaan sosial yang ditujukan untuk membantu individu yang mengalami masalah berdasarkan relasi antara pekerja sosial dengan seorang penerima pelayanan secara tatap muka.

Prinsip dasar pada bimbingan sosial perseorangan adalah:

  1. Penerimaan, seorang pekerja sosial harus mau menerima dan menghormati penerima pelayanan (klein) dalam setiap kondisi yang dialaminya.
  2. Komunikasi, antara pekerja sosial dan klien harus saling memberi dan menerima informasi.
  3. Individualisasi, pekerja sosial harus memahami, menerima bahwa klien sebagai pribadi yang unik, dalam arti berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.
  4. Partisipasi, pekerja sosial harus ikut serta secara langsung dalam membantu mengatasi permasalahan klien.
  5. Kerahasiaan, pekerja sosial harus mampu merahasiakan informasi yang diberikan oleh klien.
  6. Kesadaran diri, sebagai manusia pekerja sosial menyadari akan respon klien serta motivasi dan relasi bantuan profesional.

Pekerja sosial profesional yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman menggunakan metode bimbingan sosial perorangan ini akan menghindari sejauh mungkin bias-bias subyektifitas dan interest pribadi. 

Beberapa peranan pekerja sosial profesional yang menerapkan bimbingan perorangan adalah:

  1. Broker, membantu memberikan pelayanan sosial kepada klien.
  2. Mediator, menghubungkan klien kepada sumber-sumber pelayanan sosial.
  3. Public educator, memberikan dan menyebarluaskan informasi mengenai masalah dan pelayanan sosial.
  4. Advocate, membela klien memperjuangkan haknya memperoleh pelayanan atau menjadi penyambung lidah klien agar lembaga respon memenuhi kebutuhan klien.
  5. Outreach, pekerja sosial mendatangi atau menjangkau pelayanan.
  6. Behavioral specialist, sebagai ahli yang dapat melakukan berbagai strategi atau teknik mengubah perilaku seseorang.
  7. Konsultan, memberikan nasehat kepada klien untuk memenuhi kebutuhan atau pemecahan masalah.
  8. Konselor, mencarikan alternatif yang dapat membantu klien dalam upaya mengatasi masalahnya.

Social Group Work

Bimbingan sosial kelompok adalah suatu pelayanan kepada kelompok yang tujuan utamanya untuk membantu anggota kelompok mempengaruhi fungsi sosial, pertumbuhan atau perubahan anggota kelompok. 

Jadi bimbingan sosial kelompok digunakan untuk membantu individu dalam mengembangkan atau menyesuaikan diri dengan kelompok/lingkungan sosialnya dengan kondisi tertentu atau membantu kelompok mencapai tujuannya. 

Beberapa prinsip bimbingan sosial kelompok antara lain:

  • Pembentukan kelompok secara terencana. Kelompok merupakan satu kesatuan dimana individu memperoleh pelayanan untuk mengembangkan pribadinya. Kelompok yang telah terbentuk, maka badan sosial yang menerima kelompok dimaksud perlu memperhatikan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan situasi kelompok, terutama yang dapat memberikan kemungkinan untuk perkembangan individu menuju ke arah positif dalam pemenuhan kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok.
  • Memiliki tujuan yang akan dicapai bersama. Di dalam bimbingan sosial kelompok tujuan, perkembangan individu dan kelompok harus dirumuskan dengan cermat oleh pembimbing kelompok agar terdapat keserasian antara harapan dan kemampuan kelompok.
  • Penciptaan interaksi terpimpin. Dalam bimbingan sosial kelompok harus dibina hubungan yang bertujuan antara pekerja sosial dengan anggota-anggota kelompok dan atas dasar keyakinan bahwa pekerja sosial akan menerima anggota kelompok sebagaimana adanya.
  • Pengambilan keputusan. Kelompok harus dibantu dalam mengambil keputusan-keputusan sendiri dan menentukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan kemampuannya.
  • Organisasi bersifat fleksibel dalam arti organisasi dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Organisasi yang formal harus fleksibel dan harus didorong bila sedang berusaha mencapai tujuan yang penting, yang dipahami oleh para anggotanya dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
  • Penggalian sumber-sumber dan penyusunan program. Sumber yang ada di masyarakat harus dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman kelompok, untuk dimanfaatkan para anggota dan kelompok itu sendiri. Penilaian kegiatan secara terus-menerus terhadap proses dan hasil program atau pekerjaan kelompok yang merupakan jaminan dan pertanggungjawaban terhadap apa yang diselesaikan masing-masing pihak untuk keseluruhan.

Community Organization

Bimbingan sosial dengan masyarakat sebagai salah satu metode pekerjaan sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada di dalam masyarakat serta menekankan dengan adanya prinsip peran serta atau partisipasi masyarakat

Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang Metode-metode Pekerjaan Sosial, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *