Neraca Bentuk Staffel: Pengertian, Fungsi, dan Penggunaannya

Neraca Bentuk Staffel

Neraca bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun memanjang ke bawah dan saldo diletakkan pada bagian samping di kolom debet dan kredit.

Neraca bentuk staffel merupakan laporan keuangan yang digunakan untuk memperlihatkan posisi keuangan suatu perusahaan secara rinci. Neraca ini berisi informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu periode tertentu. Namun, apa yang membedakan neraca bentuk staffel dengan neraca keuangan lainnya adalah pengelompokkan aset dan kewajiban berdasarkan tingkat likuiditasnya.

Dalam neraca bentuk staffel, aset dan kewajiban dikelompokkan dalam beberapa kelompok berdasarkan likuiditasnya. Kelompok yang paling likuid diletakkan di atas, sementara kelompok yang paling tidak likuid diletakkan di bagian bawah neraca.

Posisi ini memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa likuid aset perusahaan, serta sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajibannya.

Fungsi Neraca Bentuk Staffel

Neraca ini memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis keuangan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari neraca bentuk staffel:

  1. Mengukur Likuiditas: Dengan pengelompokkan aset dan kewajiban berdasarkan tingkat likuiditasnya, neraca bentuk staffel membantu dalam mengukur seberapa likuid perusahaan. Hal ini memberikan informasi penting tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek.
  2. Mengidentifikasi Risiko Keuangan: Dengan menampilkan aset dan kewajiban dalam urutan likuiditasnya, neraca bentuk staffel membantu dalam mengidentifikasi risiko keuangan yang mungkin dihadapi perusahaan. Risiko keuangan yang muncul dari aset yang tidak likuid dapat diantisipasi dan dikelola dengan lebih efektif.
  3. Menilai Kesehatan Finansial: Neraca bentuk staffel memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan finansial perusahaan. Dengan melihat perbandingan antara aset likuid dan kewajiban, analis keuangan dapat mengevaluasi sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek.
  4. Mendukung Pengambilan Keputusan: Neraca bentuk staffel memberikan informasi yang berguna bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis.
  1. Mengidentifikasi Ketergantungan Utang: Neraca bentuk staffel juga membantu dalam mengidentifikasi sejauh mana perusahaan mengandalkan utang untuk membiayai operasionalnya. Dengan melihat posisi utang pada tingkatan yang lebih rendah dalam neraca, analis keuangan dapat mengevaluasi risiko yang terkait dengan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap utang.
  2. Membandingkan Kinerja: Neraca bentuk staffel dapat digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dari periode ke periode. Dengan melihat perubahan dalam struktur aset dan kewajiban, manajemen dapat melihat tren keuangan jangka panjang dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
  3. Menarik Investor: Neraca bentuk staffel juga berperan dalam menarik minat investor. Investor cenderung mencari perusahaan dengan struktur keuangan yang sehat dan likuiditas yang baik. Dengan memiliki neraca bentuk staffel yang kuat, perusahaan dapat memberikan keyakinan kepada investor mengenai stabilitas dan potensi pertumbuhan perusahaan.

Penggunaan Neraca Bentuk Staffel

Setelah memahami pengertian dan fungsi neraca bentuk staffel, penting bagi perusahaan untuk menggunakan alat ini secara efektif. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti dalam penggunaan neraca bentuk staffel:

  1. Mengumpulkan Data Keuangan: Langkah pertama adalah mengumpulkan semua data keuangan yang diperlukan, termasuk aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Pastikan data yang dikumpulkan akurat dan terpercaya untuk mendapatkan hasil yang valid.
  2. Mengelompokkan Aset dan Kewajiban: Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan aset dan kewajiban berdasarkan tingkat likuiditasnya. Biasanya, aset likuid ditempatkan di bagian atas neraca, diikuti oleh aset yang kurang likuid, dan kewajiban diletakkan di bagian bawah neraca.
  3. Menghitung Total dan Rasio: Hitung total dari setiap kelompok aset dan kewajiban. Selain itu, hitung juga rasio keuangan yang relevan, seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Hal ini akan memberikan gambaran lebih detail mengenai kondisi keuangan perusahaan.
  4. Menganalisis Hasil: Setelah semua data terkumpul dan dihitung, lakukan analisis mendalam terhadap neraca bentuk staffel. Tinjau posisi aset dan kewajiban, identifikasi tren keuangan, dan bandingkan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan sejenis. Hal ini akan membantu dalam membuat keputusan strategis yang tepat.
  5. Menyusun Rencana Aksi: Berdasarkan hasil analisis, susun rencana aksi untuk meningkatkan kesehatan finansial perusahaan. Identifikasi area yang perludiperbaiki, seperti mengurangi tingkat ketergantungan pada utang, meningkatkan likuiditas, atau mengoptimalkan struktur aset dan kewajiban. Tetapkan tujuan yang jelas dan tindakan yang spesifik untuk mencapai perbaikan yang diinginkan.
  6. Mengimplementasikan Perubahan: Setelah rencana aksi disusun, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Libatkan tim keuangan dan manajemen perusahaan dalam melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Pastikan untuk memantau perkembangan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
  7. Melakukan Evaluasi Teratur: Neraca bentuk staffel sebaiknya dievaluasi secara teratur, setidaknya dalam setiap periode pelaporan keuangan. Dengan melacak dan membandingkan neraca dari waktu ke waktu, Anda dapat memantau kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan.

Dengan memahami penggunaan neraca bentuk staffel dan mengambil langkah-langkah yang tepat, perusahaan dapat memanfaatkan alat ini untuk mengukur kesehatan finansial, mengidentifikasi risiko, dan mendukung pengambilan keputusan yang strategis.

Contoh laporan neraca bentuk stafel

Laporan neraca staffel memiliki bentuk memanjang ke bawah, dengan peletakan akun di sebelah kiri dan nominalnya di sebelah kanan. Di dalam neraca staffel, aktiva, liabilitas, dan ekuitas diletakkan berurutan ke bawah, dan hanya dipisahkan dengan spasi.

Neraca bentuk ini paling cocok digunakan perusahaan dengan jumlah akun banyak.

sumber: https://www.ocbcnisp.com/id 

sumber: https://www.ocbcnisp.com/id

Namun, beberapa perusahaan lebih sering menggunakan bentuk neraca keuangan yang memanjang ke bawah. Tetapi, penggunaan dalam bentuk ke samping juga tetap sah.

Penggunaan bentuk neraca keuangan perusahaan yang berbeda disesuaikan dengan jumlah akun yang digunakan. Semakin banyaknya akun, bentuk memanjang ke bawah (staffel) lebih efektif.

Biasanya, bentuk stafel lebih sering digunakan oleh perusahaan besar, karena memang perusahaan tersebut memiliki akun yang sangat banyak dan nilai yang besar.

Sedangkan, untuk bentuk skontro biasanya lebih mudah untuk dilihat, karena pos aktiva dan pasiva langsung terlihat di sisi kanan dan kiri. Bentuk skontro digunakan apabila akun dan nilai yang ada berjumlah sedikit.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kami telah membahas pengertian, fungsi, dan penggunaan neraca bentuk staffel. Neraca bentuk staffel memberikan informasi yang mendalam tentang posisi keuangan perusahaan, khususnya terkait dengan tingkat likuiditas aset dan kewajiban. Dengan memahami dan menggunakan neraca bentuk staffel dengan baik, perusahaan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik, mengelola risiko, dan meningkatkan kinerja finansial.

Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang neraca bentuk staffel, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *