Teori Perencanaan Partisipatif

Teori Perencanaan Partisipatif

Teori Perencanaan Partisipatif – Untuk memperoleh hasil yang maksimal diperlukan perencanaan yang matang. Terutama jika akan diadakan dan direncanakan merupakan suatu hal yang besar diperlukan perencanaan yang dikenal dengan istilah perencanaan partisipatif.

Perencanaan partisipatif saat ini menjadi salah satu pendekatan yang populer dan sering digunakan di kalangan masyarakat. Dalam beberapa dekade terakhir banyak berbagai campaign, research, dan berbagai proyek pemerintah mengklaim dirinya menggunakan pendekatan perencanaan partisipatif dalam proses pembuatannya. 

Perencanaan yang meliputi perencanaan jangka panjang, menengah, maupun pendek sangat diperlukan agar pembangunan dapat berjalan pada jalur yang tepat untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan pembangunan tersebut maka banyak aspek atau hal-hal yang harus diperhatikan salah satunya  adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan (partisipasi).

Oleh sebab itu, tahap yang paling penting dalam pembangunan yaitu berada pada tahap perencanaan yang merupakan tahap yang paling vital dalam proses pembangunan, karena pada tahap perencanaan yang nantinya akan menentukan tingkat keberhasilan pembangunan. 

Lantas apakah yang dimaksud dengan perencanaan partisipatif? Apa saja teori perencanaan partisipatif yang sering digunakan? Apakah perencanaan partisipatif yang kita lakukan saat ini sudah termasuk perencanaan partisipatif yang sebenarnya?

Daripada penasaran yuk simak ulasan mengenai teori perencanaan partisipatif berikut ini.

Teori Perencanaan Partisipatif Adalah

Teori perencanaan partisipatif adalah sebuah pendekatan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan terkait urusan urusan publik agar keputusan yang diambil memiliki dasar informasi yang mendekati sempurna (Quasi-Perfect Information) dengan tingkat penerimaan masyarakat yang tinggi.

Dari teori perencanaan partisipatif diatas dapat dilihat bahwa masyarakat berperan penting  dalam mengambil keputusan terutama dalam konteks keputusan keputusan untuk kepentingan publik. 

Bahkan saat ini, partisipasi masyarakat juga terdapat dalam penyelenggaraan pemerintahan, perencanaan, dan pembuatan kebijakan sudah dijamin dalam konstitusi negara maupun dalam peraturan perundang-undangan. 

Salah satu implementasi perencanaan partisipatif di Indonesia dalam pembangunan adalah dengan diadakannya Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) daerah.

Masalah pembangunan yang sering dihadapi saat ini yaitu kawasan perkotaan.  Kawasan perkotaan merupakan ruang lingkup wilayah yang memiliki kompleksitas masalah yang cukup tinggi. 

Kondisi ini memberikan imbas perencanaan partisipatif langsung dari dan untuk masyarakat menjadi lebih rumit dan panjang.  

Membangun kota bisa dikatakan mirip dengan membangun sebuah peradaban. Oleh sebab itu, perlu penanganan yang komprehensif dan bersifat terpadu. Masyarakat bukan hanya berperan sebagai objek pembangunan namun juga subjek yang menjalankan proses pembangunan secara masif. 

Peran masyarakat yang besar terhadap pembangunan menjadikan masyarakat memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap ide-ide baru dalam pemecahan berbagai permasalahan perkotaan.

Pembangunan melalui partisipasi masyarakat di kawasan perkotaan dapat digunakan dengan memberdayakan potensi masyarakat dalam merencanakan pembangunan yang berkaitan dengan potensi sumber daya lokal berdasarkan kajian musyawarah pengumpulan ide-ide maupun gagasan baru. 

Salah satu cara untuk menggunakan perencanaan partisipatif diantaranya dengan peningkatan aspirasi masyarakat berupa keinginan dan kebutuhan nyata yang ada dalam masyarakat, peningkatan motivasi dan peran kelompok masyarakat dalam proses pembangunan.

Perencanaan pembangunan partisipatif adalah perencanaan yang bertujuan melibatkan kepentingan rakyat dan dalam prosesnya melibatkan rakyat (baik langsung maupun tidak langsung). 

Perencanaan pembangunan partisipatif merupakan pola pendekatan perencanaan pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat yang pada umumnya bukan saja sebagai objek tetapi sekaligus sebagai subyek pembangunan, sehingga nuansa yang dikembangkan dalam perencanaan pembangunan benar-benar dari bawah (bottom-up approach). 

Nah, itulah pembahasan mengenai teori perencanaan partisipatif yang melibatkan warga masyarakat untuk ikut serta dalam proses pembangunan baik yang terjun secara langsung ataupun  menjadi peserta amsif yang bertugas untuk mengawasi pembangunan. 

Terima kasih telah singgah, semoga bermanfaat***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *