Endapan Mineral: Pengertian, Faktor, Tipe

Endapan Mineral

Endapan mineral atau mineral deposit adalah suatu mineral yang terbentuk secara alamiah di wilayah terbatas. Endapan mineral adalah bahan galian logam, galian industri, mineral berharga dan batu mulia.

Istilah endapan memiliki arti yang luas dalam ilmu geologi, yaitu dapat berarti turunnya material di dalam air karena gravitasi, atau presipitasi dari larutan sebab perubahan kondisi kimia. Namun, dalam konteks endapan mineral, endapan dapat diartikan sebagai konsentrasi mineral oleh proses magmatik atau hidrotermal.

Menurut Skinner (1979), endapan mineral (mineral deposits) adalah konsentrasi suatu mineral pada kerak bumi yang terbentuk secara alami serta pada daerah yang terbatas (lokal).

Jadi, apapun jenis mineralnya dan bagaimana proses terkonsentrasinya, semua disebut dengan endapan mineral, sedangkan endapan bijih atau ore deposits adalah sebutan untuk mineral-mineral yang terkonsentrasi mengandung bahan atau material dengan nilai guna bagi manusia dan layak untuk ditambang.

Endapan bijih ini juga dapat disebut dengan endapan ekonomi atau economic deposits dan endapan mineral ekonomi.

Ada beberapa faktor penentu endapan mineral, diantaranya adalah:

  • Sumber dari mineral, metal atau metaloid, supergene atau hypogene (primer atau sekunder)
  • Erosi dari daerah meneralisasi yang diendapkan dalam cekungan (supergene)
  • Biokimia akibat bakteri dan organisme seperti endapan diatomae, batu bara, dan minyak bumi
  • Magma di dalam kerak bumi atau vulkanisme (hypogene)

Tipe Endapan Mineral

  • Endapan Early Magmatik

Endapan ini terbentuk saat awal kristalisasi magma yang diakibatkan diferensiasi magma. Magma mixing atau asimilasi magma dapat disebut dengan orto magmatic. Magma ini dapat terbentuk dari proses segregasi, diseminasi, atau injeksi material yang terdiferensiasi.

Ciri-ciri dari endapan ini adalah batuannya berwarna gelap, relatif lebih berat dan mineralnya kecil-kecil. Endapan ini dapat ditemukan pada intrusi magma dalam yang berasosiasi dengan batuan beku ultrabasa-basa.

Tekstur dari endapan ini yaitu terdapat struktur podiform dan straitform (endapan komit), sedangkan bijih yang terbentuk dari endapan ini yaitu Kromit (Cr), Magnetit (Fe), Korundum, Intan, dan Platinum.

  • Endapan Pegmatit

Endapan ini terbentuk dari larutan sisa kristalisasi yang memiliki kandungan silikat rendah dan kandungan air serta volatil yang cukup tinggi yang mana dapat menyebabkan viskositas dan titik beku mineral turun, lalu membentuk pegmatit.

Ciri-ciri endapan pegmatit yaitu butir-butirannya berukuran besar dan gangue berupa kuarsa. Endapan ini dapat ditemukan pada intrusi pluotonik berupa dike atau urat pada batas batholit dengan komposisi granitik.

Endapan ini juga berasosiasi dengan batuan beku dan metamorf. Tekstur dan struktur khas dari endapan pegmatit yaitu fanerik. Bijih yang terbentuk pada endapan ini yaitu turmalin dan pirit.

  • Endapan Porfiri Cu atau skarn

Endapan ini terbentuk akibat dari intrusi batuan beku dengan komposisi intermedier-asam dan mengalami kontak dengan batuan samping pada kedalaman yang sedang, yaitu sekitar 1-4 km.

Ciri-ciri dari endapan ini adalah memiliki tekstur porfiritik, urat-urat kuarsa dan breksiasi. Sedangkan tekstur dan struktur khas nya yaitu tekstur profiritik dengan vein atau urat kuarsa. Strukturnya veins, veins sets, stockworks, fractures, dan breccia pipes. Bijih yang terbentuk dari endapan adalah pirit, turmalin, kalkopirit, cuprit.

  • Endapan Epitermal

Endapan yang terbentuk pada kedalaman dangkal (1-2km) dan memiliki temperatur <150-300oC pada saat pembentukan. Ciri-ciri yang dimiliki oleh endapan ini yaitu mineral bijihnya Au dominan, tekstur dan struktur khas kuarsa.

Endapan Epitermal ini terjadi di daerah island arc atau continental arc yang berasosiasi dengan subduksi dan batuan andesit, dasit, riolit. Subduksi ini menyebabkan aktivitas hidrotermal yang semakin ke permukaan.

Struktur khas yang dimiliki oleh endapan ini yaitu struktur cockade, colloform, crosstiform, comb (low suplhidation), struktur vuggy quartz (high sulphidation), dan struktur sacharoidal atau struktur gabungan, sedangkan teksturnya yaitu cavity filling, veins, dan breccias. Bijih yang terbentuk adalah emas.

  • Endapan VHMS (Volcanic Hosted Massive Sulphide)

Endapan VHMS ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik bantuan fluida hidrotermal (fluida magnetik dan fluida meteorik-air laut) dalam pembentukan endapan mineral, lalu material hidrotermal disemburkan melalui cerobong (black smoker).

Endapan ini berasosiasi dengan active spreading ridges pada back-aro basin atau berasosiasi dengan black smoker dan white smoker yang mana ditemukan di daerah vulkanik bawah laut atau batuan ekstrusif dan sedimen vulkanik.

Ciri-ciri dari endapan ini adalah memiliki mineral utama yaitu Pb dan Zn. Selain itu, mineral sulfida dan sulfat juga yang cukup banyak. Tekstur yang dimiliki yaitu mencirikan akumulasi, pertumbuhan, dan pengendapan seperti colloform, growth-zoned, bedding and banding, and stockwork. Bijih yang terbentuk ada sfalerit, galena, dan pirit.

  • Endapan Sedex

Endapan sedex dihasilkan dari aktivitas hidrotermal yang disemburkan, dan menyertai proses continental rifting pada dasar cekungan lokal dan tidak berasosiasi dengan kegiatan magmatik.

Ciri-ciri dari endapan ini adalah memiliki mineral utama berupa Pb dan Zn dan mengandung mineral batuan sampingnya yang berupa batuan sedimen, contohnya mineral lempung dan mineral karbonat.

Endapan sedex terbentuk pada dasar cekungan dan berasosiasi dengan continental rifting dengan batuan sekitar shale atau siltstone atau batuan karbonat. Tekstur yang dimiliki endapan ini yaitu lapisan halus dan sering ditemukan berlapis dengan material batuan.

Endapan Mineral di Indonesia

Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia. Sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya geologi, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya geologi yang tersebar dan beragam.

Karakteristik Endapan Mineral Logam di Indonesia

Bambang Nugroho Widi menjelaskan mengenai karakteristik geologi dan geokimia endapan emas di daerah Annggai-Spidang, Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Obi memiliki sumber daya mineral dari batuan induk berbeda akibat tatanan tekntonik. Pulau obi disusun oleh berbagai batuan mulai dari ultra mafik, batuan vulkanik (intrusive) hingga batuan sedimen.

Mineralisasi terjadi terutama pada batuan vulkanik formasi becan. Berdasarkan hasil observasi lapangan dan analisis lab, diperkirakan mineralisasi merupakan jenis epithermal sulfida rendah.

Endapan yang mengandung satu atau lebih mineral/logam yg dapat bernilai ekonomis disebut sebagai polimetalik. Di daerah Tambang Tikus (kecamatan Sijuk) memiliki variasi unsur dan kandungan yang cukup signifikan. Daerah Tambang Tikus memiliki timah, litium, Pb, Cu yang merupakan indikasi polimetalik yang menantang untuk diteliti lebih lanjut.

Sementara Wahyu Widodo dalam kajiannya mengenai “Prospek cebakan Cu-Au di Pegunungan selatan jawa Timur: Kajian Data Gekomia dan Geofisika,” mengungkapkan bahwa ditemukannya anomali chargeability yang diduga logam sulfida terbukti adanya sebaran fulsfida logam (pirit, tembata) dari hasil pemboran di Sweden – Blitar. Batuan ini terlihat lebih resisten dibanding batuan.

Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan dukungan analisis lembaga yang mumpuni. Pada akhirnya ia menyampaikan bahwa masih banyak potensi yang bisa menjadi topik studi lebih lanjut untuk mengetahui karakteristik dari endapan mineral.

Menanggapi hal yang disampaikan oleh ketiga narasumber, Pendiri Center of Mineral and Metal Industry Studies Raden Sukhayr menyampaikan peluang riset di daerah menjadi sangat penting. Hal ini mengingat wilayah di Indonesia luas dan berpotensi menghasilkan untuk industri pertambangan.

Itulah detail informasi mengenai endapan mineral. Semoga bisa menambah ilmu pengetahuan kita semua mengenai endapan mineral tersebut, terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *