Geologi Pengembangan Wilayah

Geologi Pengembangan Wilayah

Geologi Pengembangan Wilayah – Saat ini kota-kota besar di Indonesia berkembang pesat baik secara vertikal maupun horisontal. Pertumbuhan pesat ditandai dengan hadirnya pencakar langit, pembangunan jembatan, jalan maupun infrastruktur strategis lainnya.

Namun, siapkah kota-kota tersebut menghadapi ancaman bahaya geologi? Sejarah mencatat banyaknya korban jiwa, kerugian harta benda, serta kerusakan bangunan dan infrastruktur akibat bencana.

Diperlukan kesiapan dan upaya mitigasi yang meliputi ketersediaan data informasi spasial yaitu data-data kegeologian, baik sumber daya geologi maupun kebencanaan geologi, sebagai dasar dalam penataan ruang suatu kota baik dari aspek fisiknya maupun sosial ekonomi.

Geologi pengembangan wilayah membahas pengertian dan tujuan dari studi geologi pengembangan wilayah, mencakup peranan dan manfaat geologi pengembangan wilayah, konsep pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek-aspek geologi.

Membahas perundang-undangan dalam pengembangan wilayah atau tata ruang, konsep pengembangan wilayah dan geologi pengembangan wilayah, aspek-aspek teknis geologi, metode evaluasi geologi pengembangan wilayah, serta penerapan geologi pengembangan wilayah untuk wilayah rawan gempa, gunung api, daerah aliran sungai, rawa, karst, pesisir dan pantai.

Geologi Pengembangan Wilayah Adalah

Pengembangan wilayah merupakan upaya pembangunan pada suatu wilayah untuk mencapai pembangunan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya kelembagaan, sumber daya teknologi dan prasarana fisik secara efektif (Rahayu & Santoso, 2014:1).

Pengembangan wilayah merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan yang juga menjadi perwujudan dari pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Matondang, 2018: 19).

Tingkat pengembangan wilayah umumnya terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu karakteristik fisik wilayah (topografi, kesuburan, 11 aksesibilitas) sumber daya alam, sumber daya manusia serta kebijakan pengelolahan wilayah daerah tersebut.

Hirscman & Albert.O dalam Muta’ali (2011: 93) mengemukakan konsep unbalance growth, bahwa pengembangan wilayah tidak harus terjadi secara bersamaan secara serentak disegenap pelosok wilayah.

Pencapai nilai efisien dan efektif maka prioritas pembangunan harus diberikan pada tempat-tempat yang memiliki potensi, ini dikenal sebagai kutub pertumbuhan (growing points). Titik-titik pertumbuhan tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan di wilayah lain yang keterjangkauannya relatif kecil (hinterland), tetapi pada kenyataannya justru menambah kesenjangan antar wilayah.

Wilayah dianggap lebih maju dibanding dengan wilayah lain dapat ditinjau dari berbagai indikator, Hill (1990) dalam Wilonoyudho (2009: 3) menyatakan bahwa pengembangan wilayah dapat dilihat dari indikator yang bersifat statis seperti Indeks Pembangunan Manusia (Human Development index).

Wilayah Indonesia sangat luas yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Pengembangan wilayah harus direncanakan dengan baik sehinggan dapat merata ke penjuru Nusantara.

Tujuan utama dari perencanaan wilayah adalah untuk menentukan rencana aksi dalam pengembangan wilayah. Meskipun kebijakan pengembangan wilayah ini merupakan bagian terintegrasi dalam perencanaan. Namun, pengembangan ini selalu menjadi hal yang kontroversial bagi satu atau banyak pihak dalam komunitas masyarakat yang wilayahnya akan dikembangkan.

Pada akhirnya, kebijakan perencanaan ini akan menjadi bagian dari keputusan pemerintah, yang tentunya harus tetap berpihak pada kepentingan masyarakatnya.

Semua informasi dari peta geologi yang menyajikan berbagai informasi berupa jenis dan sebaran batuan, struktur, morfologi dan kemiringan lereng, kerentanan tanah, dan runtunan variasi batuan, sangat diperlukan terutama dalam pengambilan keputusan layak tidaknya suatu wilayah bagi peruntukan yang diinginkan.

Geologi Pengembangan Wilayah Adalah Jenis Pengembangan

Data dan informasi geologi sangat bermanfaat dalam menyiapkan perencanaan pembangunan infrastruktur berbasis pengembangan wilayah.

Salah satu data geologi adalah menyediakan informasi potensi bencana geologi dalam pengembangan kawasan perkotaan sebagai upaya pengurangan resiko bencana (disaster risk reduction) seperti gempa bumi, gelombang tsunami, gerakan tanah, likuefaksi, dan kebencanaan lainnya.

Kebutuhan data geologi dalam pengembangan kawasan perkotaan di antaranya mencakup kondisi tanah dan batuan, aktivitas tektonik, hidrologeologi, geodinamika, dan sumber daya geologi.

Informasi tanah dan batuan sangat diperlukan untuk merencanakan penempatan bangunan dengan kondisi struktur yang memadai termasuk kebutuhan untuk penyediaan bangunan vertikal yang semakin tumbuh di kawasan perkotaan di masa depan.

Informasi tektonik seperti struktur geologi bawah permukaan sangat diperlukan dalam mendukung pembangunan sarana dan prasarana bawah permukaan, contohnya  pembangunan sarana transportasi bawah permukaan maupun pembangunan prasarana dan sarana permukiman di perkotaan (bendungan, instalasi air bersih, jaringan jalan dan infrastruktur pendukung kota lainnya).

Kondisi hidrogeologi juga dibutuhkan dalam menemukan sumber-sumber air tanah untuk air baku, cekungan air tanah, dan kondisi daerah-daerah cekungan maupun pedataran yang perlu dikelola drainase perkotaannya sehingga dapat mengurangi ataupun  menghindari potensi banjir.

Demikianlah pembahasan mengenai geologi pengembangan wilayah. Semoga bisa menambah pemahaman kita semua tentang geologi pengembangan wilayah tersebut, terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *