Teknik Pemetaan, Berikut Penjelasan Lebih Lengkapnya

Teknik Pemetaan

Teknik Pemetaan- Pemetaan adalah proses atau kegiatan untuk menciptakan representasi visual dari suatu area atau wilayah tertentu. 

Representasi ini biasanya dalam bentuk peta, yang berisi informasi tentang lokasi, ukuran, bentuk, dan atribut geografis dari objek-objek di dalam area tersebut. Pemetaan bertujuan untuk menyajikan informasi spasial dengan cara yang mudah dipahami dan digunakan oleh orang-orang.

Teknik Pemetaan konflik

Pemetaan konflik adalah salah satu teknik yang dipakai untuk merepresentasikan konflik dalam bentuk gambar (grafik) dengan menempatkan para pihak yang terlibat dalam konflik baik dalam hubungannya dengan masalah maupun antar para pihak sendiri.

Melalui teknik ini, konflik yang sudah dinarasikan tetapi masih sangat abstrak gambarannya dapat dengan mudah untuk diketahui dan dibaca. 

Teknik ini merupakan peminjaman dari teknik dalam membaca serta memahami suatu wilayah yang sangat luas dan kompleks dengan melalui gambar peta wilayah.

Berikut ini pemetaan konflik:

  • specify the context, langkah pertama seseorang yang melakukan pemetaan konflik harus menelusuri informasi mengenai sejarah konflik dan bentuk fisik dan tata organisasi yang berkonflik. Konflik bisa berada pada berbagai konteks seperti politik Negara, keluarga, perusahaan dan komunitas etnis serta agama.
  • Identify the parties. Dalam hal ini seorang pemeta konflik harus mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait konflik. Ada pihak utama dan pihak sekunder. Pihak utama adalah mereka yang menggunakan tindakan koersif dan memiliki arah kepentingan dari hasil konflik. Sedangkan pihak seknder merupakan pihak yang memiliki kepentingan tidak langsung tehadap hasil konflik.
  • Separates cases from conseqences. Pada tahap ini, seorang pemeta konflik harus memisahkan apa yang menjadi sebab akar konflik dan akibat-akibat sampingan dari konflik. Contoh sebab konflik suami istri adalah masalah ekonomi.
  • Separates cases from interesy goals. Tahap ini menghendaki agar dilakukan pemisahan tujuan dan kepentingan konflik, misalnya pada kasus aceh, Pemerintah Indonesia meminta agar GAM meletakkan senjata agar tidak perlu ada kekerasan. Sementara GAM berharap agar setelah konflik maka GAM bisa merdeka.
  • Undestand the dynamics, Dalam hal ini harus dipahami betul tentang dinamika konflik yang mencakp situasi-situasi sebagai bentukan dari berbagai model tindak para pihak yang berkonflik
  • Search for positive function. Pada tahap ini perlu ditemukan bentuk-bentuk perilaku yang bisa mengarah pada penyelesaian konflik
  • Understand the regulation potentials. Hal ini terkait dengan potensi-potensi hukum yang ada di mana regulasi tersebut bisa mengintervensi atau mengawasi proses konflik.

Teknik Pemetaan pada masa geografi klasik

Geografi merupakan cabang dari ilmu sosial yang fokus pada studi mengenai bumi serta hubungan, persamaan, dan tata ruang hingga makhluk hidup. Akan tetapi, bagaimana sejarah perkembangan geografi dari waktu ke waktu.

Sebelum itu, kata geografi ini berasal dari “geo” yang artinya bumi dan “graphein” yang berarti gambaran. Konsep mengenai geografi ini pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan Yunani yang bernama Eratosthenes (276-194 SM).

Geografi di masa klasik berarti berjalan di antara abad ke 6-1 SM yang masih kental sekali dengan mitologi dan cerita-cerita kultural masyarakat. 

Dalam fase ini, bangsa Romawi menjadi salah satu pelopor yang menerapkan ilmu geografi untuk melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah di bumi.

Selain itu, ilmu geografi juga digunakan sebagai pisau untuk melakukan mendeskripsikan pelabuhan, daratan, hingga garis pantai di kawasan kekuasaan Romawi. Adapun beberapa tokoh geografi di era ini, seperti, Ptolomeus, Herodotus, Thales, dan Anaximandros.

 

Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang Teknik Pemetaan, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *