Contoh Feature Human Interest dan Feature News

Contoh Feature

Contoh feature – Secara bahasa, feature diterjemahkan dengan “karangan khas” (KBBI), yaitu karangan tentang sesuatu yang tidak memberikan berita faktual tetapi ditulis dengan gaya menarik dan terperinci. 

Feature dalam bahasa Inggris artinya “menonjolkan” atau “mengutamakan“. Kamus Google mengartikannya sebagai “a newspaper or magazine article or a broadcast program devoted to the treatment of a particular topic, typically at length.”

Pengertian praktisnya, feature adalah karya jurnalistik yang penulisannya menggunakan gaya bahasa sastra, bercerita atau bertutur (story telling), layaknya menulis cerpen atau novel.

Feature juga merujuk pada informasi radio atau televisi yang disampaikan layaknya drama atau sandiwara radio, namun kisahnya nyata atau benar-benar terjadi (faktual). Opini yang disisipkannya pun berdasarkan fakta.

Contoh Feature Human Interest

Human interest adalah suatu genre jurnalistik yang menampilkan kisah-kisah manusia dengan latar belakang yang beragam, mengundang perhatian pembaca atau penonton karena memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal. 

Kisah-kisah ini seringkali menyentuh hati, menginspirasi, atau bahkan membuat kita merinding. Human interest juga sering disebut sebagai feature, karena bukan berita ‘hard’ yang memberitakan fakta-fakta dan peristiwa aktual dengan detail yang objektif.

Bagi kalian yang mencari contoh feature human interest kalian bisa simak, contoh feature human interest dari pedagang di bawah ini.

USAHA TIDAK MENGHIANATI HASIL

Pagi itu masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas. Namun tidak dengan Pak Multan dan Bu Nita. Pukul 5 memang waktu dimana dia harus berangkat ke pasar dan berbelanja bahan-bahan memasak untuk warung nasi padang nya. 

Pagi-pagi buta sebelum matahari terbit sepasang suami istri itu pergi dengan motor tua yang menjadi saksi perjalanan hidup mereka berdua dengan keranjang besar di pasang di belakang motor mereka. 

Keberhasilannya dalam membuka Rumah Makan Padang Bunga Tanjung telah mewujudkan mimpinya yang ingin memberikan contoh kepada orang banyak  bahwa menjadi seorang yang sukses bukanlah mudah dan bukanlah susah.

Hidup dengan segala macam rasa pahit tidak sama sekali meragukannya untuk terus berjuang mencari nafkah demi memberi anak-anaknya makan dan bisa bersekolah. Apapun yang menghasilkan uang halal akan dikerjakan semampunya, tanpa mengeluh.

Usaha yang telah mereka jalani sejak tahun 1985 ini telah sedikit banyaknya mengubah kehidupannya. 

Walaupun di tengah persaingan rumah makan yang mewah dengan citarasa masakan yang enak dan brand nama rumah makan yang terkenal, ia mengaku tak pernah minder dan tak merasa takut dengan persaingan itu. 

“Itu urusan rejeki ada Allah yang mengatur apak nggak takut, dan rasa masakan rumah makan ini gak kalah enak dengan rumah makan yang mewah di luar sana.” Ujarnya dengan logat minang. 

Memang betul, pada saat jam makan siang banyak langganan Pak Multan dan Bu Nita datang ke rumah makan untuk makan siang sambil beristirahat. Bahkan ada salah seorang langganan nya yang sudah lama jauh jauh datang hanya untuk membeli nasi bungkus mereka.

Pak Multan dan Bu Nita sudah lama menikah, usia bapak yang sudah tidak muda lagi yaitu kelahiran tahun 1947 umur 71 tahun membuat Pak Multan sudah tidak banyak lagi bekerja seperti dulu. Mereka mempunyai 8 orang anak dan 17 orang cucu. 

Semua anak Pak Multan dan Bu Nita telah menikah, tetapi pada saat bayi anak mereka meninggal karena sakit dan pada tahun 2017 anak mereka yang laki-laki meninggal lagi akibat penyakit kanker usus. 

Anak mereka hanya satu orang yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan farmasi dan sekarang telah menjadi apoteker, selebihnya anak mereka hanya lulus sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Sebenarnya mereka mampu untuk membiayai semua anak sampai ke perguruan tinggi tetapi masing masing anak memilih jalan hidupnya untuk berdagang seperti orang tua mereka. 

“Yah namanya orang minang sudah dikenal orang pandai berdagang pasti anak-anak nya harus pandai berdagang setidaknya kalau mereka belum mendapat kerja sudah punya keahlian dalam berdagang.” 

Kata Pak Multan sambil tertawa kecil. Anak Pak Multan kebanyakan laki-laki itulah yang menjadi alasan mereka tidak mau melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi.

Asal mula Pak Multan dan Bu Nita membuka rumah makan nasi Padang ini tidak mudah dan tidak instan. 

Banyak liku-liku kehidupan pengalaman pahit yang sudah menjadikan guru terbaik bagi sepasang suami istri itu. Dulu sebelum membuka rumah makan yang besar seperti saat ini, sudah banyak pekerjaan yang dijalani mereka berdua.

 “Awal mula kerja apak bukan membuka warung nasi, semua pekerjaan sepertinya sudah apak coba kayak supir angkot, tukang becak, membuka toko emas.” 

Kata Bapak. Memang sudah banyak pekerjaan yang dijalani tetapi itu tidak bertahan lama dan Pak Multan merasa tidak cocok dengan pekerjaan itu, sebelum berdagang rumah makan mereka berdua pada tahun 1990an sudah membuka toko emas dan  menyewa beberapa toko di Pasar Halat tetapi itu juga tidak bertahan lama karena harga jual emas yang naik turun juga pedagang dan pembeli yang sepi. 

“Apak lebih suka kerja diluar daripada di rumah, tapi Ibu yang hobi memasak berpikir kenapa tidak buka warung nasi saja sebagai usaha kecil-kecilan dulu.” Kata Pak Multan.

Bermodalkan usaha dan doa mereka mencoba berdagang nasi tetapi awal mula berjualan tidak langsung membuka toko karena uang yang tidak cukup untuk menyewa warung. 

Mereka pertama berdagang di pinggir kaki lima Pasar Sambu yang kini sudah menjadi Pusat Pasar Sentral atau Medan Mall. Karena sudah mulai dikenal banyak orang dengan masakannya dan uang mulai terkumpul sedikit demi sedikit, barulah mereka mulai berani menyewa warung kecil di lokasi itu juga. 

“Namanya juga usaha berdagang tidak setiap hari orang ramai membeli dan dagangan habis. Maju mundur usaha pasti ada, kadang ada juga masa sepinya begitulah romantika hidup.” ujar Pak Multan. Suka duka berdagang rumah makan ini tidak semulus yang dipikirkan mereka terkadang harga bahan-bahan makanan yang naik menjadi alasan mereka.

 “Kalau harga bumbu masakan naik yah apa yang bisa dimasak itulah yang di hidangkan sama pembeli, kehidupan ekonomi zaman dahulu dengan sekarang jauh berbeda.” Katanya.  

Sekarang Anak-anak Pak Multan dan Bu Nita telah mengikuti jejak orang tua mereka, anak-anak mereka telah membuka juga rumah makan dengan nama yang sama punya orang tua mereka yaitu Rumah Makan Bunga Tanjung 2. 

Rumah makan anak Pak Multan dan Bu Nita juga tidak kalah ramai karena memakai nama yang sama dan mempunyai lokasi yang strategis di pusat kota dekat dengan kantor-kantor di kota Medan. 

Terkadang pada hari libur atau hari lain anak Pak Multan dan Bu Nita datang kerumah untuk berangkat ke pasar berbelanja sama bahan-bahan masakan untuk dihidangkan pada pembeli.

Memang usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Pak Multan dan Bu Nita percaya dibalik kesusahan pasti ada kemudahan, buktinya telah banyak mimpi-mimpi kecil perjalanan hidup mereka yang telah dicapai dan menjadi kenyataan. 

Bahkan banyak juga rezeki yang datang secara tak diduga. Itulah mereka mempunyai cara untuk mensyukuri setiap kejadian yang terjadi dalam hidup mereka.

Mimpi-mimpi yang telah di angan-angankan tidak hanya menjadi khayalan belaka, salah satu mimpi yang menjadi kenyataan Pak Multan dan Bu Nita adalah pergi ke Baitullah (Mekkah) atau pergi haji berdua tidak disangka itu terjadi mereka pergi umroh bahkan orang tua Bu Nita juga ikut. 

Tidak hanya itu Pak Multan dan Bu Nita telah memikirkan investasi di hari tua nanti, mereka telah membeli rumah-rumah kecil untuk disewakan yang berguna sebagai tabungan di hari tua nanti dan juga telah punya rumah dan mobil pribadi.

Motto hidup atau kata-kata motivasi yang membuat Pak Multan dan Bu Nita semangat dalam menjalani hari-hari adalah “Selagi kita sehat teruslah berusaha dan berdoa.” Kata Pak Multan.

Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S.13:11) itulah yang menjadi pegangan hidup Pak Multan dan Bu Nita, usaha dan doa harus selalu seimbang dalam hidup ini.

Contoh Feature News 

Bagi kalian yang suka menulis dan ingin membuat berita, kami akan memberikan contoh feature news.

Hasil Piala AFF: Hajar Thailand 3-1, Timnas U-23 Lolos ke Final!

Timnas U-23 Indonesia melangkah ke babak final Piala AFF. Di babak semifinal yang berlangsung di Rayong Province Stadium, Kamis (24/8) malam WIB, Timnas U-23 menang dengan skor 3-1.

Armada Shin Tae-yong tampil menyerang sejak menit awal pertandingan. Baru 10 menit lagi berjalan, Kelly Sroyer sudah membuka keunggulan untuk Timnas U-23. Tendangan Sroyer dari luar kotak penalti melaju deras menembus gawang Thailand.

Keunggulan Timnas U-23 Indonesia bertambah di menit ke-23. Lemparan Roby Darwis berhasil disundul Muhammad Ferrari. Skor kini 2-0.

Thailand berhasil memperkecil kedudukan pada menit ke-27. Umpan sepak pojok Paibul Kitcharoen berhasil disundul Chudit Wanpraphao.

Jelang babak pertama usai, Timnas U-23 menambah keunggulannya. Umpan silang Haeykal ditanduk Natcha Promsomboon ke gawang sendiri. Babak pertama selesai dengan skor 3-1.

Indonesia vs Thailand di Piala AFF U-23. Foto: Instagram/@timnas.indonesia

Pada babak kedua, Timnas U-23 masih memiliki banyak kans. Salah satunya melalui Ramadhan Sananta. Sundulan pemain Persis Solo itu masih membentur tiang gawang.

Thailand bukannya tak miliki kans membuat gol. Dua kali Chudit Wanpraphao membahayakan gawang Timnas U-23. Untung, Erinando Ari bisa melakukan penyelamatan dengan baik.

Tak ada lagi gol yang tercipta di babak kedua. Di final nanti, Indonesia akan bersua Vietnam yang sukses mengalahkan Malaysia 4-1. Laga final akan berlangsung Sabtu (24/8) malam WIB.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *