Rencana Sanitasi Terbaik untuk Lingkungan Bersih dan Sehat

Rencana Sanitasi

Rencana Sanitasi – Sanitasi menurut WHO ( Word Health Organization ) adalah suatu usaha pengendalian terhadap seluruh faktor-faktor fisik, kimia, dan biologi dalam lingkungan hidup manusia, yang dapat menimbulkan suatu kerusakan atau terganggunya perkembangan dan kesehatan baik fisik, mental maupun sosial serta kelangsungan kehidupan manusia.

Salah satu sarana sanitasi yang dasar tempat MCK (mandi,cuci dan kakus) dan tempat pembuangan atau pengolahan limbah dari MCK.

Pentingnya Sanitasi yang Efektif

Sanitasi yang efektif memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup manusia. Banyak penyakit dan infeksi menular dapat dicegah dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan higienis. Selain itu, sanitasi yang baik juga berperan dalam melindungi sumber daya air dan lingkungan alamiah.

Langkah-langkah Rencana Sanitasi

  1. Pengumpulan Data dan Analisis: Tahap awal dari rencana sanitasi adalah pengumpulan data tentang kondisi lingkungan saat ini. Hal ini meliputi penilaian terhadap sumber air, fasilitas sanitasi yang ada, dan praktik higienis yang diterapkan. Analisis data ini akan membantu kita memahami area-area yang memerlukan perbaikan.
  2. Perencanaan Infrastruktur Sanitasi: Berdasarkan analisis data, kita dapat merencanakan infrastruktur sanitasi yang sesuai dengan kebutuhan. Ini mungkin meliputi pembangunan sistem pengolahan limbah, peningkatan fasilitas toilet, dan pengaturan sistem pembuangan air yang efisien.
  3. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Sebuah rencana sanitasi yang sukses tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga pada kesadaran masyarakat. Kami akan mengadakan kampanye edukasi untuk meningkatkan pemahaman tentang praktik higienis dan pentingnya menjaga lingkungan bersih.
  4. Implementasi dan Pengawasan: Setelah infrastruktur dibangun dan masyarakat telah diberikan edukasi, langkah selanjutnya adalah implementasi rencana sanitasi. Tim pengawas akan memastikan bahwa semua langkah diikuti dengan benar dan infrastruktur berfungsi dengan baik.

Manfaat Rencana Sanitasi

Penerapan rencana sanitasi yang efektif akan memberikan manfaat jangka panjang bagi komunitas dan lingkungan, di antaranya:

  • Kesehatan yang Lebih Baik: Dengan lingkungan yang bersih dan higienis, risiko penularan penyakit akan berkurang secara signifikan, menghasilkan populasi yang lebih sehat.
  • Kualitas Air yang Meningkat: Infrastruktur sanitasi yang tepat akan mencegah pencemaran air, menjaga kualitas air bersih dan aman untuk digunakan.
  • Pengurangan Kemiskinan: Lingkungan yang sehat akan menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik, mengurangi beban biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan produktivitas masyarakat.
  • Pemulihan Lingkungan: Praktik sanitasi yang baik akan membantu melindungi ekosistem alamiah dan sumber daya alam, membawa dampak positif pada lingkungan secara keseluruhan.

Rencana Sanitasi Air Bersih dan Kotor

Pada sistem air bersih, penyediaan air harus dapat mencapai daerah distribusi dengan debit, tekanan, dan kuantitas yang cukup dengan kualitas air sesuai standar/higienis. Oleh karena itu,  perencanaan penyediaan air bersih harus dapat memenuhi jumlah yang cukup, higienis, teknis yang optimal dan ekonomis.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002, bahwa air bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.

Dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih suatu bangunan, kebutuhan air bersih tergantung dari fungsi kegunaan bangunan, jumlah peralatan saniter dan jumlah penghuninya. Kebutuhan air bersih dapat dihitung dengan tiga cara yaitu, berdasarkan jumlah penghuni, berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing dan berdasarkan beban unit alat plambing.

Pada perencanaan sistem sanitasi bangunan dapat diuraikan menjadi 2 bagian, yakni:

  • Alat-alat Saniter
  • Instalasi Air Bersih / Kotor

Untuk kategori air bersih, sumbernya ialah :

  • Air PAM
  • Sumber air setempat, misalkan sumur dan sumber mata air bersih lain. Dengan persyaratan antara lain :
    • Tidak berbau
    • Tidak berasa
    • Tidak berwarna

Sedangkan untuk kategori Air Kotor, sumbernya ialah :

  • Air hujan
  • Limbah cair buangan rumah tangga, contohnya air sisa / bekas cucian, air sabun, air tinja.

Berikut adalah beberapa contoh alat yang termasuk ke dalam kategori Saniter :

  • Bath tub : Bak untuk mandi, biasanya dilengkapi kran air dingin dan kran air panas.
  • Shower : Alat yang digunakan sebagai pancuran air mandi.
  • Closet : Alat untuk buang air besar / kecil. Dengan model jongkok / duduk.
  • Urinoir : Untuk buang air kecil khusus bagi pria.
  • Bidet : Untuk buang air kecil khusus bagi wanita.
  • Wastafel / Lavatory : Untuk mencuci tangan dan membilas wajah.
  • Sink : Untuk mencuci piring dan peralatan dapur lainnya.

1. Instalasi Air Bersih : Penggunaan dan Detail Tandon

Penggunaan Tandon air dapat memberikan keuntungan, yang dimana tandon dapat menyimpan air/ terdapat persediaan air pada waktu listrik padam / aliran PAM mati. Yang perlu diperhatikan adalah perawatan / pemeliharaan bak tandon secara berkala.

2. Instalasi Air Bersih : Dimensi Pipa

Berikut ialah beberapa ukuran dimensi pipa pada jaringan kebutuhannya :

  • Halaman dan Taman : 1½” s.d. 2”
  • Menempel pada dinding : 1”
  • Menembus bangunan : ½” atau ¾”
  • Ukuran Kran air : ⅜” , ¾” dan ½

3. Instalasi Air Kotor

  • Instalasi / jaringan air kotor
    • Sistem jaringan-Sistem Terbuka untuk air hujan / saluran yang tidak menimbulkan bau.
    • Sistem Tertutup untuk saluran yang menimbulkan pencemaran / polusi.
  • Dalam pelaksanaannya untuk saluran tertutup dipisah menjadi 2, yaitu:
    • Saluran dari WC >> Septictank >> Peresapan
    • Saluran dari Kamar Mandi/Dapur/Cuci >> Peresapan

Berikut adalah beberapa persyaratan instalasi air kotor :

  • Jaringan tidak boleh langsung masuk ke saluran kota, kecuali saluran air hujan.
  • Sistem harus dilengkapi trap yang berfungsi sebagai penahan bau dari saluran pembuang.
  • Jaringan dibuat sependek mungkin.
  • Jangan terlalu banyak bangunan.
  • Belokan tidak boleh tajam < 90°.
  • Pertemuan dan belokan diberi bak kontrol.
  • Kemiringan saluran minimal 2%.
  • Perlu perawatan secara periodik.

4. Instalasi Air Kotor : Septic Tank

Septic tank berfungsi sebagai tempat proses penghancuran disposal padat secara biologis atau dibantu bakteri pembusuk.

5. Instalasi Air Kotor : Sumur Resapan

Sumur resapan berfungsi sebagai filter aliran air dari septictank sebelum meresap ke dalam tanah, Terdapat 2 model peresapan.

6. Instalasi Air Kotor : Bak Kontrol

Bak kontrol berfungsi untuk pemeliharaan jaringan saluran air secara periodik. Contoh penempatan bak kontrol yang mendasar adalah sebagai berikut :

Rencana Sanitasi

Rencana Sanitasi

Rencana Sanitasi

Dibuat pada setiap jarak 4-6m

Digunakan untuk pertemuan pipa jaringan

Gambar jaringan pada pipa yang membelok

Detail bak kontrol untuk air hujan

Contoh detail bak kontrol

7. Instalasi Air Kotor : Saluran Air Hujan (Sistem Terbuka)

Berikut merupakan beberapa persyaratan mengenai saluran air hujan :

  • Air hujan dari cucuran atap serta ruang terbuka/halaman disalurkan ke saluran kota (jika sudah tersedia) atau dibuatkan peresapan lokal.
  • Saluran dibuat terbuka agar mudah dibersihkan.
  • Menggunakan pipa ½ Ø20 cm.
  • Sebaiknya dibuatkan peresapan tersendiri sebagai usaha konservasi air tanah.
  • Pada bagian yang terkena sirkulasi udara diberi/ditutup denganpelat beton/kisi-kisi besi beton.
  • Pada pertemuan dan belokan diberi bak kontrol.

8. Instalasi Air Kotor : Dimensi Pipa

  • PVC diameter 4″ : Saluran Induk air kotor buangan dari kamar mandi, cucian dan air hujan digunakan pada umumnya menggunakan pipa PVC diameter 4“.
  • PVC diameter 3″ : Sedangkan untuk pipa tegak buangan air hujan dari talang di atap rumah menggunakan pipa PVC diameter 3“.
  • PVC diameter 2″ type D : Digunakan untuk saluran pembuangan kotor dari wastafel dan sink tempat cuci piring.

Rencana Sanitasi Rumah 2 Lantai

Berikut contoh rencana sanitasi rumah 2 lantai:

Rencana Sanitasi

Demikianlah informasi mengenai rencana sanitasi. Semoga bisa bermanfaat dan menambah pemahaman kita semua mengenai rencana sanitasi tersebut, terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *