Filsafat Dakwah: Cabang Filsafat

Filsafat Dakwah

Filsafat dakwah merupakan cabang filsafat yang mempelajari prinsip-prinsip, konsep-konsep, dan tujuan-tujuan dari kegiatan dakwah dalam Islam.

Dakwah dalam konteks ini merujuk pada upaya untuk menyebarkan ajaran Islam dan mengajak orang lain untuk memahami, mengimani, dan mengamalkan ajaran tersebut.

Jurnal filsafat dakwah

Filsafat Dakwah adalah cabang filsafat yang membahas tentang prinsip-prinsip, konsep, dan teori yang mendasari serta mengarahkan aktivitas dakwah dalam Islam.

Dakwah sendiri merupakan istilah-istilah dalam Islam yang merujuk pada upaya menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain atau masyarakat luas dengan tujuan mengajak mereka memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Oleh karena itu, filsafat dakwah mengkaji berbagai aspek yang terkait dengan proses, tujuan, dan metodologi dakwah dalam konteks kehidupan individu dan sosial.

Jurnal Filsafat Dakwah adalah salah satu wadah ilmiah yang berfokus pada kajian dan penelitian di bidang filsafat yang terkait dengan dakwah.

Dakwah sendiri merupakan istilah dalam Islam yang merujuk kepada upaya menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain atau masyarakat luas dengan tujuan untuk mengajak mereka memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Berikut adalah beberapa aspek yang menjadi fokus dalam filsafat dakwah:

  1. Tujuan Dakwah : Filsafat dakwah mengkaji secara mendalam tentang tujuan dari aktivitas dakwah. Hal ini meliputi pemahaman terhadap maksud dan tujuan utama dakwah dalam Islam, seperti menyebarkan ajaran agama, memperbaiki masyarakat, dan mengajak individu untuk mendekatkan diri kepada Allah.
  1. Metodologi Dakwah: Filsafat dakwah membahas tentang metodologi atau strategi yang digunakan dalam melakukan dakwah. Ini mencakup pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam berkomunikasi, menyampaikan pesan, dan mempengaruhi orang lain agar menerima ajaran Islam.
  2. Dakwah Etika: Etika merupakan aspek penting dalam aktivitas dakwah. Filsafat dakwah mengkaji prinsip-prinsip moral dan etika yang harus diperhatikan oleh para da’i (pengkhotbah) dalam menyampaikan dakwah, termasuk dalam hal interaksi sosial, penyebaran informasi, dan pembentukan opini.
  3. Pemmahaman Al-Qur’an dan Hadis: Filsafat dakwah juga membaca pemahaman tentang Al-Qur’an dan Hadis yang menjadi dasar dari dakwah. Ini melibatkan analisis filosofis terhadap teks-teks suci Islam untuk memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dan bagaimana pesan-pesan tersebut dapat diterapkan dalam konteks dakwah.
  1. Kepemimpinan Dakwah: Filsafat dakwah juga mengkaji peran dan karakteristik seorang pemimpin dakwah. Ini mencakup pemahaman tentang sifat-sifat kepemimpinan yang diinginkan, keterampilan komunikasi, dan kemampuan untuk memimpin dan memotivasi orang lain dalam melakukan dakwah.
  1. Pengaruh Sosial dan Budaya: Filsafat dakwah mempertimbangkan pengaruh konteks sosial dan budaya terhadap praktik dakwah.

Hal ini mencakup pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penolakan terhadap dakwah, serta strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

Filsafat dakwah memiliki peran penting dalam memperdalam pemahaman dan pengembangan praktik dakwah dalam Islam.

Dengan menggali prinsip-prinsip filosofis yang mendasari dakwah, para pemikir dan praktisi dakwah dapat memperkaya kualitas dan efektivitas upaya dakwah dalam menyebarkan ajaran Islam dan memperbaiki masyarakat.

Filsafat dakwah abdul basit pdf

Menurut Abdul Basit filsafat dakwah adalah cabang ilmu dakwah yang membahas tentang ontologi, epistemologi, dan aksiologi dakwah dalam sistem ajaran Islam dan kehidupan manusia.

Membahas objek filsafat dakwah bcrarti membahas fokus yang akan menjadi kajian dalam filsafat dakwah.

Beberapa poin penting yang mungkin dibahas dalam karya “Filsafat Dakwah” oleh Abdul Basit atau dalam diskusi tentang filsafat dakwah secara umum antara lain:

  • Konsep Dakwah: Pembahasan mengenai pengertian dan ruang lingkup dakwah dalam Islam. Ini mencakup berbagai bentuk dakwah seperti dakwah bil lisan (melalui kata-kata), dakwah bil hal (melalui perbuatan), dan dakwah bil qalb (melalui hati atau sikap).

 

  • Tujuan Dakwah: Mengapa dakwah penting dalam Islam? Apa tujuan utama dari aktivitas dakwah? Diskusi tentang tujuan dakwah dapat meliputi upaya untuk mendakwahkan kebenaran Islam, menyebarkan nilai-nilai moral, memperbaiki masyarakat, dan lain sebagainya.

 

  • Metode Dakwah: Bagaimana cara-cara yang digunakan dalam melakukan dakwah? Ini meliputi pemilihan metode yang sesuai dengan konteks dan audiens, seperti ceramah, diskusi, publikasi literatur, media sosial, dan lain sebagainya.

 

  • Filsafat di Balik Dakwah: Menganalisis prinsip-prinsip filosofis yang mendasari aktivitas dakwah dalam Islam. Ini bisa melibatkan diskusi tentang kebenaran, keadilan, kebebasan, dan nilai-nilai lainnya yang menjadi dasar dari ajaran Islam.

 

  • Tantangan dan Strategi Dakwah: Mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam melakukan dakwah, baik dari segi internal maupun eksternal, serta menyusun strategi-strategi yang efektif dalam mengatasi tantangan tersebut.

 

  • Pentingnya Intelektualitas dalam Dakwah: Menyoroti pentingnya keilmuan dan kecerdasan intelektual dalam melakukan dakwah yang efektif, termasuk kemampuan untuk merumuskan argumentasi yang kuat, berdialog dengan berbagai pihak, dan menghadapi tantangan pemikiran yang muncul.
  • Etika Dakwah: Membahas prinsip-prinsip etika yang harus diperhatikan oleh para dai atau penyebar dakwah dalam berinteraksi dengan masyarakat, termasuk prinsip kejujuran, keadilan, dan kasih sayang.

“Filsafat Dakwah” oleh Abdul Basit atau karya-karya sejenis mungkin menawarkan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep ini dalam konteks Islam, serta memberikan pandangan yang relevan dan pemikiran kritis terhadap praktik dakwah di berbagai lingkungan dan situasi.

Demikian teman-teman pembahasan kita hari ini tentang Filsafat Dakwah, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke yang lain ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *