Analisis Portofolio dan Kinerja Keuangan

Analisis Portofolio dan Kinerja Keuangan

Abstract

Investasi merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak roda perekonomian setiap negara terutama Indonesia. Dalam dunia investasi terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan baik secara internal maupun eksternal dalam menentukan perusahaan yang akan dijadikan tujuan untuk berinvestasi.

Sehingga, diperlukan analisis secara teknikal dan fundamental pada perusahaan tersebut dengan melakukan analisis portofolio dan kinerja keuangan pada perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis portofolio saham dan kinerja keuangan yang berfokus pada return on asset, return on equity dan net profit margin terhadap pertumbuhan laba.

Adapun objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks
Kompas 100. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi seluruh perusahaan pada Indeks Kompas100 berjumlah 100 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 46 perusahaan yang diambil menggunakan metode purposive sampling.

Pengujian dilakukan dengan menganalisis portofolio menggunakan CAPM dan analisis kinerja keuangan menggunakan uji analisis statisitik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis menggunakan SPSS versi 18.

Hasil penelitian ini menunjukkan semua perusahaan yang menjadi sampel merupakan portofolio optimal serta menunjukkan bahwa return on asset tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan, return on equity dan net profit margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Pendahuluan

Investasi merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak roda perekonomian setiap negara terutama Indonesia. Dalam dunia investasi terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan baik
secara internal maupun eksternal dalam menentukan perusahaan yang akan dijadikan tujuan untuk berinvestasi.

Sehingga, diperlukan analisis secara teknikal dan fundamental pada perusahaan tersebut dengan melakukan analisis portofolio dan kinerja keuangan pada perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis portofolio saham dan kinerja keuangan yang berfokus pada return on asset, return on equity dan net profit margin terhadap pertumbuhan laba.

Adapun objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi seluruh perusahaan pada Indeks Kompas 100 berjumlah 100 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 46 perusahaan yang diambil menggunakan metode purposive sampling.

Pengujian dilakukan dengan menganalisis portofolio menggunakan CAPM dan analisis kinerja keuangan menggunakan uji analisis statisitik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis menggunakan SPSS versi 18.

Hasil penelitian ini menunjukkan semua perusahaan yang menjadi sampel merupakan portofolio optimal serta menunjukkan bahwa return on asset tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan, return on equity dan net profit margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Kemudian, setelah mengetahui harga saham seorang investor selanjutnya membuat keputusan untuk berinvestasi atau tidak pada perusahaan tersebut ataupun menjual atau
membeli saham perusahaan tersebut.

Investor untuk sekarang ini bukan hanya dilakukan oleh perusahaan atau pemerintah
tetapi masyarakat biasa secara pribadi juga sudah bisa melakukan investasi saham terutama dengan hanya bermodalkan Rp 100.000,00 sebagai modal awal untuk membeli
saham di BEI sebagai modal awal pemula.

Semakin hari orang-orang yang melakukan investasi saham semakin banyak. Dimana BEI mencatat bahwa terjadi peningkatan jumlah investor pasar modal sebesar 42 persen di tahun 2020 (money-kompas, 2020).

Hal tersebut dikatakan akibat dari kebijakan yang diberlakukan oleh BEI selama pandemi yaitu trading halt, larangan short selling, dan auto rejection. Penelitian ini untuk menganalisis secara teknikal guna untuk menganalisis portofolio optimal dengan analisis yang dicerminkan dari perhitungan Capital Asset Pricing Model (CAPM).

Sedangkan, untuk analisis secara fundamental dilakukan dengan melakukan analisis pada kinerja keuangan menggunakan perhitungan ROE, NPM dan DER kemudian dilihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan laba.

Menggunakan perhitungan ROE, NPM dan DER adalah untuk mengetahui kemampuan manajemen perusahaan dalam menetapkan berbagai kebijakan dalam kegiatan operasional perusahaan guna meningkatkan laba perusahaan yang mendukung dalam pertumbuhan laba. Hal tersebut dilakukan untuk mampu melakukan analisis terhadap rasio keuangan guna mempermudah dalam mendeteksi adanya tingkat pertumbuhan laba salah satunya pada
rasio profitabilitas.

Penelitian dari Rike J. P. (2018) menyatakan bahwa hasil pengujian regresi linier berganda diperoleh hasil bahwa variabel CR, DER, ROA memiliki pengaruh positif terhadap Pertumbuhan Laba.

Sedangkan, hasil uji-t diperoleh hasil bahwa CR, DER, dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba, sedangkan NPM tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba. Kemudian, hasil Uji-F diperoleh hasil bahwa variabel CR, DER, NPM, dan ROA memiliki pengaruh simultan dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.

Penelitian lainnya adalah dari Kusoy, N. A., & Priyadi, M. P. (2020) yang menguji
pengaruh profitabilitas, leverage, aktivitas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2015- 2018 menghasilkan kesimpulan bahwa dari hasil analisis data yang dilakukan ditemukan bahwa ROE yang merupakan variabel profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan laba yang terjadi karena perusahaan mampu dalam mengelola modal yang tersedia secara efisien untuk menghasilkan laba serta sifat dan pola investasi yang dilakukan oleh perusahaan telah tepat dan efisien.

Penelitian lainnya dari Ayem, S., Wahyuni, T., & Suyanto, S. (2017) mengenai Pengaruh Quick Ratio, Debt To Equity Ratio, Inventory Turnover dan Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba diketahui dari nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.

Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila NPM menghasilkan hasil yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu meningkatkan usahanya melalui pencapaian laba operasional pada periode tersebut.

Maka dengan pencapaian itu investor akan mudah memperoleh gambaran secara positif terhadap kinerja perusahaan dan bisa mengharapkan adanya return yang tinggi dari modal yang dimilikinya.

Penelitian selanjutnya adalah dari Esi F. K. dan Eka Y. (2021) yang mengatakan bahwa hasil penelitiannya terhadap beberapa saham dengan metode CAPM yaitu menyimpulkan bahwa dari 33 emiten yang dijadikan sampel hanya 7 emiten yang membentuk portofolio optimal yaitu PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk), ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk), BBCA (Bank Central Asia Tbk), INCO (Vale Indonesia Tbk), PGAS (Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk), SMGR (Semen Indonesia (Persero) Tbk dan WIKA (Wijaya Karya Persero Tbk.)

Pada umumnya, seorang investor akan memilih untuk menginvestasikan dananya dengan pertimbangan finansial. Sarana penyaluran pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI sendiri memiliki 9 sektor yang terdiri dari sektor perdagangan, sektor keuangan, sektor infrastruktur, sektor properti dan real estate, sektor industri konsumsi, sektor aneka industri, sektor industri dasar, sektor pertambangan dan sektor pertanian.

Dalam Bursa Efek Indonesia dikenal salah satu Indeks dengan nama Indeks Kompas 100. Indeks Kompas 100 merupakan suatu indeks saham atas 100 saham dari perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Indeks Kompas 100 secara resmi mulai diluncurkan oleh Bursa Efek Jakarta yang melakukan kerja sama dengan surat kabar Kompas tepatnya pada 10 Agustus 2007.

Saham-saham yang terdaftar dalam Kompas 100 ini memiliki likuiditas tinggi serta nilai kapitalisasi pasar yang besar dan merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.

Saham-saham dalam Kompas 100 diperkirakan mewakili sekitar antara 70%-80% dari total keseluruhan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat dalam BEI. Dalam Indeks Kompas 100 ini terdiri dari berbagai Sektor Perusahaan yang berlikuiditas tinggi yang terdaftar di
dalamnya.

Sehingga, dari latar belakang dan berdasarkan hasil penelitian terdahulu, menjadi
alasan ketertarikan sehingga didapatkanlah judul penelitian “Penggunaan Analisis
Portofolio dan Kinerja Keuangan” (Studi Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2016-2020).

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal bermula dari adanya suatu teori akuntansi pragmatik yang menyatakan
adanya pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku dari pemakai informasi, contohnya reaksi publik pada saat perusahaan menerbitkan laporan keuangan.

Teori sinyal (signalling theory) ini sendiri dikenalkan oleh Spence pada tahun 1973. Signalling theory yang baik menyatakan bahwa perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik akan dengan sengaja memberikan suatu sinyal yang baik pada publik.

Sinyal tersebut merupakan informasi yang menjelaskan mengenai upaya manajemen dalam mewujudkan keinginan dari pemilik. Sehingga informasi tersebut merupakan hal yang penting bagi investor serta pelaku bisnis dalam mengambil keputusan investasi.

Investasi

Menurut Tandelilin (2010) yang dinamakan investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dan atau sumber lainnya yang dilakukan saat ini yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Pendapat lainnya mengungkapkan bahwa investasi adalah menempatkan uang ataupun dana dengan suatu harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang ataupun dana tersebut (Kamaruddin, 2004:3).

Selanjutnya definisi investasi menurut Sunariyah (2006:4) adalah suatu bentuk penanaman modal untuk satu atau lebih aset yang dimiliki dan pada umumnya berjangka waktu lama dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang.

Kemudian, menurut Jogiyanto (2013) investasi didefiniskan sebagai penundaan atas konsumsi pada masa sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu.

Analisis Fundamental

Menurut Husnan (2015) yang dimaksud dengan Analisis Fundamental adalah suatu perkiraan mengenai harga saham di masa yang akan datang dengan cara mengestimasikan nilai faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan dividen yang dapat memengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel tersebut hingga diperoleh taksiran mengenai harga saham.

Selanjutnya, Analisis Fundamental juga diartikan sebagai suatu analisis dalam menghitung
nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (Jogiyanto, 2008).

Analisis Teknikal

Menurut Tandelilin (2010) Analisis Teknikal merupakan suatu teknik dalam memprediksi arah pergerak harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data historis pasar seperti informasi harga maupun volume.

Seni dari analisis teknikal yaitu mencoba untuk mengidentifikasi perubahan akan trend pada tahap awal dan menjaga investasi maupun bentuk perdagagangan sampai mencukupi bukti bahwa trend tersebut berbalik.

Selanjutnya, Analisis Teknikal merupakan upaya dalam memperkirakan harga saham dengan cara mengamati perubahan dari harga saham tersebut pada waktu yang lalu
(Husnan, 2015).

Risiko

Menurut Fahmi (2015) risiko dapat ditafsirkan sebagai suatu bentuk keadaan yang tidak
pasti mengenai suatu keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil
berdasarkan dari berbagai macam pertimbangan dari saat ini.

Pendapat lainnya mengartikan risiko sebagai kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dan return yang diharapkan (Tandelilin, 2010). Semakin besar perbedaannya, artinya
semakin besar juga risiko investasi tersebut.

Hipotesis Penelitian

H1 = ROE berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba
H2 = NPM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba
H3 = DER berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba

 

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan metode pengumpulan data yang digunakan, penelitian ini terkategori sebagai penelitian kuantitatif karena menghitung return saham, risiko dan data-data laporan keuangan perusahaan .

Penelitian kuantitif menurut Sugiyono (2020) metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan atas pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data berupa kuantitatif, tujuannya untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.

Penelitian ini juga menurut tingkat eksplanasi merupakan metode penelitian deskriptif karena mendeskripsikan variabel dan hubungan dari variabel satu dengan lainnya. Dimana, metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang memiliki tujuan untuk mengetahui nilai dari masing-masing variabel, baik variabel yang satu maupun lainnya yang bersifat independen tanpa memiliki hubungan maupun perbandingan dengan variabel lain.

RESULTS

Statistik Deskriptif bertujuan menggambarkan suatu data secara statistik. Statistik
deksriptif dalam penelitian ini merujuk pada nilai nilai minimum, nilai maximum, mean
dan standar deviasi dari seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu ROE (X1), NPM (X2),
DER (X3) dan Pertumbuhan Laba (Y) dari keseluruhan periode penelitian dengan
menggunakan aplikasi SPSS Versi 18 yang menunjukkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1.Analisis Statistik Deskriptif

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 230 .004 1.450 .16093 .201215
NPM 230 .002 .580 .15510 .104725
DER 230 .01 6.14 .6989 .81614
PERTUMBUHAN LABA 230 -960 6.660 .26313 .699307
VALID N (listwise) 230        

Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2022)

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa jumlah data yang diobservasi sebanyak 230 data. Dari 230 data tersebut ROE (X1) memiliki nilai minimum sebesar 0.004, nilai maximum sebesar 1.450 dan nilai rata-rata dari ROE sebesar 0.16093 dengan standar deviasi sebesar 0.2012215.

NPM (X2) memiliki memiliki nilai minimum sebesar 0.002, nilai maximum sebesar 0.580 dan nilai rata-rata dari ROE sebesar 0.15510 dengan standar deviasi sebesar 0.104725. DER (X3) memiliki nilai minimum sebesar 0.01, nilai maximum sebesar 6.14 dan nilai rata-rata dari ROE sebesar 0.6989 dengan standar deviasi sebesar 0.81614.

Pertumbuhan Laba (Y) memiliki nilai minimum sebesar -0.96, nilai maximum sebesar
6.660 dan nilai rata-rata dari ROE sebesar 0.26313 dengan standar deviasi sebesar 0.699307.

DISKUSI

Pengujian CAPM pada Indeks Kompas100

Dalam pengujian CAPM digunakan untuk mengetahui portofolio optimal dari perusahaan yang terdapat pada Indeks Kompas100.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa 46 perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian menghasilkan hasil optimal karena hal tersebut sesuai dengan kriteria yang diberikan yaitu ketika ERB > Ci maka saham perusahaan tersebut efisien dan optimal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang terdapat pada Indeks Kompas100 termasuk ke dalam portofolio yang optimal.

Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Pertumbuhan Laba pada Indeks Kompas100

ROE merupakan bentuk rasio keuangan suatu perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas. ROE merupakan suatu rasio yang penting bagi perusahaan serta terutama bagi pemegang saham. ROE ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal sendiri.

Sehingga, semakin rendah rasio ROE,maka semakin kecil tingkat keuntungan yang diperoleh dari perusahaan. Hal tersebutberarti semakin kecil juga tingkat pengembalian yang akan diterima oleh pemegang saham pada perusahaan tersebut.

Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah menguji adakah pengaruh dari ROE terhadap Pertumbuhan Laba pada Indeks Kompas100. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada Uji-t sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05, serta bernilai positif sebesar 6.400.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.

Hal tersebut membuktikan bahwa besar kecilnya ROE berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan-perusahaan di Indeks Kompas100.

Berpengaruh positif menunjukkan bahwa ROE di dalam laporan tahun perusahaan pada Indeks Kompas100 memengaruhi Pertumbuhan Laba. Dimana, ketika rasio ROE mengalami peningkatan maka hal tersebut merupakan suatu pertanda yang baik bagi investor karena hal tersebut mengartikan bahwa tingkat pengembalian juga tinggi.

Hal tersebut juga menandakan bahwa perusahaan mampu mengelola modal sehingga mampu
mengembalikan dana investasi yang ditanam oleh pemegang saham. Sehingga, dari hasil
tersebut disimpulkan bahwa ROE diterima.

Sehingga, hal tersebut merupakan sinyal positif bagi investor dan pemegang saham. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Kusoy, N.A. & Priyadi, M.P. (2020) yang menunjukkan bahwa ROE berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan mampu mengelola modal yang tersedia secara efisien sehingga perusahaan mampu menghasilkan laba. Selain itu juga sifat serta pola dari investasi yang
dilakukan perusahaan sudah tepat sehingga tidak ada aktiva yang menganggur dan dapat
digunakan secara efisien sehingga laba perusahaan maksimal.

Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Pertumbuhan Laba pada Indeks
Kompas100

Menurut Sugiono & Untung (2016) Net Profit Margin (NPM) adalah suatu rasio yang
menunjukan jumlah perolehan keuntungan bersih dari suatu perusahaan. NPM merupakan suatu rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan dari suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Sehingga, semakin tinggi NPM menandakan bahwa kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan tinggi.

Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah menguji adakah pengaruh dari NPM terhadap Pertumbuhan Laba pada Indeks Kompas100. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada Uji-t sebesar 0.036 yang lebih kecil dari 0.05, serta bernilai positif sebesar 2.110.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. Hal tersebut membuktikan bahwa besar kecilnya NPM berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan-perusahaan di Indeks Kompas100.

Berpengaruh positif menunjukkan bahwa NPM di dalam laporan tahun perusahaan pada Indeks
Kompas100 memengaruhi Pertumbuhan Laba. Dimana, apabila NPM terjadi peningkatan hal tersebut menandakan bahwa pertumbuhan laba juga meningkat. Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan mampu untuk memaksimalkan tingkat penjualan dalam menghasilkan laba.

Apabila laba meningkat hal tersebut pasti menguntungkan bagi para pemegang saham karena
perusahaan memiliki pertumbuhan laba yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan mampu memperoleh keuntungan bersih yang tinggi dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan yang tinggi pula.

Sehingga, hal tersebut menunjukkan suatu sinyal yang positif dari perusahaan terhadap investor.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Ayem, S., Wahyuni, T., & Suyanto, S. (2017) yang menunjukkan bahwa NPM berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.

Dimana, dalam penelitian ini dikatakan bahwa hal tersebut menunjukkan perusahaan mampu
meningkatkan usahanya melalui pencapaian laba operasional dalam periode tersebut.

Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Pertumbuhan Laba pada Indeks
Kompas100

Menurut Kasmir (2010) Debt to equity ratio (DER) merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan serta seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan yang berpengaruh terhadap pengelolaan manajemen terhadap aktiva.

DER menandakan akan besarnya struktur modal yang dimiliki perusahaan yang dapat dilihat dari tingkat risiko merupakan suatu rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan dari suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Sehingga, semakin tinggi NPM menandakan bahwa kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan tinggi.

Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah menguji adakah pengaruh dari NPM terhadap Pertumbuhan Laba pada Indeks Kompas100. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada Uji-t sebesar 0.036 yang lebih kecil dari 0.05, serta bernilai positif sebesar 2.110.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. Hal tersebut membuktikan bahwa besar kecilnya NPM berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan-perusahaan di Indeks Kompas100.

Berpengaruh positif menunjukkan bahwa NPM di dalam laporan tahun perusahaan pada Indeks
Kompas100 memengaruhi Pertumbuhan Laba. Dimana, apabila NPM terjadi peningkatan hal tersebut menandakan bahwa pertumbuhan laba juga meningkat. Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan mampu untuk memaksimalkan tingkat penjualan dalam menghasilkan laba.

Apabila laba meningkat hal tersebut pasti menguntungkan bagi para pemegang saham karena
perusahaan memiliki pertumbuhan laba yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan mampu memperoleh keuntungan bersih yang tinggi dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan yang tinggi pula.

Sehingga, hal tersebut menunjukkan suatu sinyal yang positif dari perusahaan terhadap investor.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Ayem, S., Wahyuni, T., & Suyanto, S. (2017) yang menunjukkan bahwa NPM berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. Dimana, dalam penelitian ini dikatakan bahwa hal tersebut menunjukkan perusahaan mampu meningkatkan usahanya melalui pencapaian laba operasional dalam periode tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dibahas dalan bab sebelumnya dengan melakukan analisis portofolio optimal dengan pengujian CAPM serta analisis kinerja keuangan dengan pengujian pengaruh ROA, ROE dan NPM terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan di Indeks Kompas100, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Berdasarkan hasil pengujian untuk menganalisis portofolio optimal menggunakan
    CAPM didapatkan bahwa perusahaan pada Indeks Kompas100 yang menjadi sampel
    penelitian bernilai optimal yang menunjukkan bahwa seluruh perusahaan yang
    menjadi sampel penelitian merupakan portofolio optimal.
  2. Berdasarkan hasil pengujian, ROA menunjukkan pengaruh positif dan tidak signifkan
    terhadap Pertumbuhan Laba yang menunjukkan bahwa besar kecilnya ROA tidak
    berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. Pengaruh negatif menunjukkan bahwa
    ROA di dalam laporan tahunan mempengaruhi Pertumbuhan Laba tetapi tidak
    signifikan ditahun berikutnya.
  3. Berdasarkan hasil pengujian, ROE menunjukkan pengaruh positif dan signifkan
    terhadap Pertumbuhan Laba yang menunjukkan bahwa besar kecilnya ROE
    berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. Pengaruh positif menunjukkan bahwa ROE
    di dalam laporan tahun perusahaan pada Indeks Kompas100 memengaruhi
    Pertumbuhan.
  4. Berdasarkan hasil pengujian, NPM menunjukkan pengaruh positif dan signifkan
    terhadap Pertumbuhan Laba yang menunjukkan bahwa besar kecilnya NPM
    berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. Pengaruh positif menunjukkan bahwa
    NPM di dalam laporan tahun perusahaan pada Indeks Kompas100 memengaruhi
    Pertumbuhan Laba.

REFERENSI

Aryanto, U. R., Titisari, K. H., & Nurlaela, S. (2018). Pengaruh Likuiditas, Leverage,
Profitabilitas, Dan Aktivitas Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris : Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015).
Ulfinabella. Seminar Nasional IENACO, 625–631.

Ayem, S., Wahyuni, T., & Suyanto, S. (2017). Pengaruh Quick Ratio, Debt To Equity Ratio,
Inventory Turnover Dan Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manudaktur Yang Terdafatr Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015.
Jurnal Online Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 1 (2), 117–126. ISSN
2550-0376.

Dianitha, K. A., Masitoh, E., & Siddi, P. (2020). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bei. Berkala
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 5(1), 14.

Erawati, T., & Widayanto, I. J. (2016). Pengaruh Working Capital To Total Asset, Operating
Income To Total Liabilities, Total Asset Turnover, Return on Asset, Dan Return on
Equity Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, 4(2), 49–60.

Fahmi, Irham. (2014). Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Ketiga Belas. Bandung: Alfabeta.

Fabozzi, Frank J. (1999). Manajemen Investasi. Jakarta : Salemba Empat.

Ferrari, A. (2018). Analisis Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dalam Pengambilan
Keputusan Investasi Saham (Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode
Agustus 2016- Juli 2018). Jurnal Manajemen, 20141111108, 1–18.

Fitriani, E., & Eka, K. (2018). Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Capital
Asset Pricing model ( CAPM ) pada Indeks LQ-45 periode 2016-2018. 12(2), 1–12.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariative dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Mulltivariative Dengan Program (IBM SPSS). Edisi 8.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, Imam. (2017). Pengantar statistic inferensial. Edisi 1 cetakan ke 2. Jakarta:
Rajawali Pers.

Hanafi, Mamduh. (2016). Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE[1]Yogyakarta.

Harahap, S.S. (2015). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Hartono, Jogiyanto. (2016). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE: Yogyakarta.

Husnan, Suad. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP STIM YKPN

Irfan. (2020). Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai Dasar
Pertimbangan dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham pada Perusahaan[1]Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi di BEI. Universitas Negeri
Makassar, 1–12.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusoy, N. A., & Priyadi, M. P. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Rasio Aktivitas
Terhadap Pertumbuhan Laba. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 9(5), 1–20.

Margana, I. G. R. R. (2017). Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Single
Indeks. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6. No. 2. 2017. ISSN 2302-8912

Nariswari, T. N., & Nugraha, N. M. (2020). Finance & Banking Studies Profit Growth :
Impact of Net Profit Margin , Gross Profit Margin and Total Assets Turnover. Finance
& Banking Studies, 9(4), 87–96.

Nikmah, U., & Wahyuningrum, I. F. S. (2020). Accounting Analysis Journal The Effect of
Financial Performance on Profit Growth Moderated by CSR Disclosure ARTICLE INFO
ABSTRACT. Accounting Analysis Journal, 9(2), 179–185.

Panjaitan, R. J. (2018). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin
Dan Return on Asset Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Consumer Goods
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016. Jurnal Manajemen, 4(1), 61–
72.

Pasaribu, D. B., Maruddani, D. A. I., & Sugito, S. (2018). PENGUKURAN KINERJA
PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) (Studi Kasus : Saham-saham LQ45). Jurnal
Gaussian, 7(4), 419–430.

Pascarina, M., Surya, R., & A, A. (2016). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Laba Pada Perusahaan Industri Penghasil Bahan Baku Yang Terdaftar Di Bei Periode
2011-2013. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 3(1), 1324–1335.

Pradana, D. C., Maruddani, D. A. I., & Yasin, H. (2015). Penggunaan Simulasi Monte Carlo
Untuk Pengukuran Value At Risk Aset Tunggal Dan Portofolio Dengan Pendekatan
Capital Asset Pricing Model Sebagai Penentu Portofolio Optimal (Studi Kasus: Index
Saham Kelompok Sminfra18). Jurnal Gaussian, 4(4), 765–774.

Putri, R. L. (2013). Jurnal kompilek. Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi, Vol. 5 No.(0342).

Ratnaningtyas, R., Suhadak, S., & Topowijono, T. (2016). PENGGUNAAN CAPITAL ASSET
PRICING MODEL (CAPM) UNTUK PENGELOMPOKAN DAN PENILAIAN EFISIENSI
SAHAM (Studi pada Saham-Saham Perusahaan Sektor Pertambangan (Mining) yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013). Jurnal Administrasi Bisnis
S1 Universitas Brawijaya, 38(1), 21–29.

Sipa, A. A. (2018). Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham dengan Menggunakan
Capital Asset Pricing Model (Studi Empiris pada Saham yang Masuk dalam Indeks
LQ45 di Bursa Efek Indonesia). Skripsi, 15(40), 233.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta

Susyana, F. I., & Nugraha, N. M. (2021). Pengaruh Net Profit Margin, Return on Assets, Dan
Current Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba. Jurnal Ekonomi Manajemen Perbankan,
3(1), 56–69.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi Pertama.
Yogyakarta : Kanisius.

Widiyanti, M. (2019). Prodi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sriwijaya,
Palembang, Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 7(3), 545–554.

Yanti, N. S. P. (2017). Dampak Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Kasus
pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2016). Jurnal Ekonomi & Bisnis Dharma Andalas, 19(2), 220–234.

Jurnal Of:

1 Greeta Junevensia, 2Giriati 1,2Universitas Tanjungpura

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *