Meteor: Menjelajahi Fenomena Luar Angkasa

Meteor

Meteor merupakan penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi yang disebut bintang jatuh. 

Meteor merupakan sebuah serpihan atau pecahan benda langit yang masuk dalam atmosfer bumi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara permukaan meteor dan udara dengan kecepatan tinggi. 

Gesekan tersebut menimbulkan pijaran api dan sinar atau cahaya dari kejauhan yang biasa disebut dengan fenomena bintang jatuh. Meteor tidak hanya sebuah benda langit yang jatuh ke bumi, namun juga sebuah penampakan jalur saat memasuki atmosfer bumi. 

Terjadinya penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan dari tekanan ram. Tekanan ram adalah tekanan yang dihasilkan oleh benda yang bergerak dengan kecepatan supersonic dalam medium fluida (gas atau cairan). 

Tekanan ram menghasilkan gaya rambat yang besar pada benda tersebut yang jatuh, yaitu meteorid. Tekanan ram menyebabkan jalur jatuhnya meteoroid dan akan tampak bercahaya saat jatuh. 

Pada kasus jatuhnya meteoroid yang berkecepatan tinggi memasuki atmosfir dan menghasilkan tekanan udara yang sangat besar di bagian depan meteoroid. 

Lalu, tekanan ini akan memanaskan udara hingga akhirnya memanaskan meteoroid yang nantinya meteoroid terbakar dan dikenal sebagai bintang jatuh.

Meteorit memiliki ukuran mulai dari sebesar butiran pasir hingga satu meter. Meteorit dapat bergerak dengan kecepatan 72 jam/s dan bisa berlawanan dengan gerakan bumi. Ketika meteorit bertabrakan dengan atmosfer planet maka akan berubah menjadi meteor. 

Kilat api yang dihasilkan meteor saat terbakar di atmosfer memiliki cahaya yang lebih terang dibandingkan dengan Venus, hal inilah yang menyebabkan mengapa meteor kerapkali disebut dengan bintang jatuh.

Setiap harinya diperkirakan lebih dari 43.500 kg material meteorotik yang jatuh ke bumi dan sudah ada jutaan meteor yang masuk atmosfer bumi tapi kebanyakan terbakar habis sebelum mencapai permukaan. 

Apabila meteor masuk atmosfer dan jatuh ke permukaan planet mana disebut dengan meteorit. Meteorit yang jatuh menghasilkan ledakan, orang zaman dulu mempercayai bahwa itu adalah bintang yang jatuh dari langit.

Ada dua hal yang mempengaruhi warna-warna meteor ini. Pertama, dari komposisi kimia yang terkandung di meteor tersebut. Bahan kimia yang berbeda pada meteor akan menghasilkan warna yang berbeda saat meteor memasuki atmosfer Bumi dan terbakar. 

Misalkan, meteor yang mengandung kalsium akan menghasilkan pandar keunguan, sementara meteor yang mengandung magnesium akan menghasilkan pendar kebiruan/kehijauan.

Kemudian, untuk meteor yang mengandung zat besi akan berpendar kekuningan, sedangkan meteor yang mengandung natrium akan menghasilkan pendar berwarna jingga. 

Untuk meteor yang tidak mengandung keempat zat tersebut, akan berpendar kemerahan karena mengalami interaksi dengan gas nitrogen maupun oksigen pada atmosfer Bumi.

Meskipun demikian, komposisi kimia bukan satu-satunya yang menentukan warna dari meteor. Faktor yang kedua adalah kecepatan meteor saat memasuki atmosfer Bumi. 

Umunya, untuk meteor yang bergerak lambat (kurang dari 100.000 km/jam) akan berwarna kemerahan atau jingga. Sedangkan meteor yang bergerak cepat (lebih dari 200.000 km/jam) akan berwarna kebiruan.

Apa Itu Meteor?

Meteor, juga dikenal sebagai bintang jatuh, adalah benda langit kecil yang memasuki atmosfer Bumi. Ketika meteor masuk ke atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan mereka memanas dan mengeluarkan cahaya yang terlihat seperti kilatan terang di langit malam. Proses ini sering disebut sebagai “penyalaan meteor” atau “bintang jatuh.”

Fakta Menarik tentang Meteor

Sebelum kita menyelami lebih dalam tentang meteor, mari kita lihat beberapa fakta menarik tentang fenomena ini:

  1. Asal Usul Nama: Istilah “meteor” berasal dari bahasa Yunani kuno, yang berarti “fenomena langit yang terlihat.”
  2. Komposisi: Sebagian besar meteor terdiri dari batuan atau logam, dan beberapa di antaranya berasal dari puing-puing komet.
  3. Perbedaan Antara Meteor, Meteoroid, dan Meteorit: Ketika meteor berada di angkasa, itu disebut meteoroid. Jika meteoroid berhasil mencapai permukaan Bumi, disebut meteorit.
  4. Perseid dan Leonid: Beberapa hujan meteor paling terkenal adalah Perseid pada bulan Agustus dan Leonid pada bulan November.

Bagaimana Meteor Terbentuk?

Meteor terbentuk dari pecahan asteroid atau komet yang terombang-ambing di angkasa. Ketika salah satu dari pecahan ini bertabrakan dengan planet atau bulan, puing-puing kecil dilepaskan ke angkasa. Puing-puing inilah yang kemudian dapat menjadi meteor jika mereka memasuki atmosfer Bumi.

Proses Penyalaan Meteor

Saat meteor memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi, udara di depan mereka dipadatkan, menyebabkan pemanasan yang signifikan. Itulah yang menyebabkan meteor bersinar terang dan terlihat seperti bintang jatuh. Proses ini hanya berlangsung beberapa detik, tetapi keindahannya dapat membuat orang terpesona.

Jenis-jenis Meteor

Terdapat beberapa jenis meteor berdasarkan karakteristik dan asal usul mereka. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Meteor Perseid: Meteor ini terjadi akibat komet Swift-Tuttle dan seringkali menampilkan fenomena yang mengesankan di langit malam.
  2. Meteor Dataran: Jika meteor membentuk lintasan datar di langit, mereka disebut meteor dataran.
  3. Bola Api: Jenis meteor ini mengeluarkan cahaya yang sangat terang dan berwarna-warni saat memasuki atmosfer.

Meteor yang jatuh sampai ke permukaan bumi disebut 

Bumi tempat kita tinggal adalah satu-satunya tempat manusia hidup. Bumi termasuk dalam gugusan bima sakti dengan matahari sebagai pusat peredaran. 

Urutan planet dari yang terdekat dengan matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Pembagian planet

  • Bumi sebagai pembatas
    Planet inferior terletak antara matahari dan bumi, yaitu Merkurius dan Venus
    Planet superior yaitu planet setelah bumi Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
  • Asteroid sebagai pembatas
    Planet dalam terletak antara matahari dan asteroid yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet luar adalah planet-planet setelah orbit asteroid yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
  • Berdasarkan ukuran dan komposisinya
    Planet terrestrial adalah planet yang ukuran dan penyusunnya mirip dengan bumi, yaitu Merkurius, Venus dan Mars.

Planet Jovian  adalah planet yang ukurannya besar dan penyusunnya es dan gas hidrogen, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Benda-benda langit yang ada antara lain asteroid, komet, dan meteor 

Asteroid atau planetoid adalah benda-benda angkasa kecil yang terdapat dalam sabuk asteroid yang terletak antara orbit Mars dan Jupiter.

Komet adalah benda langit yang terdiri atas es yang sangat padat.

  • Bagian komet adalah inti, koma, awan hidrogen, dan ekor.
  • Saat mendekati matahari, ekor komet akan menjauhi atau membelakangi matahari akibat hempasan angin dan tekanan dari matahari.

Meteor atau bintang jatuh atau bintang beralih adalah benda-benda angkasa yang bergerak di langit seperti melayang.

  • Meteor berasal dari pecahan komet atau pecahan asteroid.
  • Meteorid adalah meteor yang memasuki atmosfer bumi akibat tertarik oleh gravitasi bumi.
  • Meteorit adalah meteorid yang mencapai permukaan bumi.
  • Terjadi akibat ukuran meteorid yang masuk berukuran besar sehingga tidak habis terbakar oleh atmosfer dan mencapai permukaan bumi.

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Meteor, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat dan terima kasih telah membaca.  

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *