Bangunan Tenaga Air

Bangunan Tenaga Air

Bangunan Tenaga Air- Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan bumi ini bergerak membentuk siklus. Yaitu air menguap, kemudian terkondensasi menjadi awan. Air akan jatuh menjadi hujan setelah memiliki massa yang cukup.

Apa Itu Bangunan Tenaga Air?

Bangunan Tenaga Air, atau juga dikenal sebagai Bendungan, adalah struktur yang dibangun untuk menampung air dan menghasilkan energi listrik dari aliran air yang dihasilkan melalui proses turbinasi. Proses ini memanfaatkan energi kinetik air yang mengalir, mengubahnya menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Bangunan Tenaga Air memiliki beberapa komponen kunci yang mencakup:

1. Bendungan

Bendungan adalah struktur utama yang mengendalikan aliran air. Ini menciptakan waduk yang memungkinkan akumulasi air yang kemudian dilepaskan dengan terkendali melalui turbin.

2. Turbin

Turbin adalah perangkat mekanis yang mengubah energi kinetik air menjadi energi mekanik. Turbin ini berputar saat air mengalir melaluinya, menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.

3. Generator

Generator adalah komponen kunci dalam konversi energi mekanik menjadi energi listrik. Ini menghasilkan listrik yang kemudian dapat digunakan untuk pasokan daya.

Keuntungan Bangunan Tenaga Air

Pemanfaatan Bangunan Tenaga Air menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan:

1. Sumber Energi Bersih

Bangunan Tenaga Air menggunakan aliran air yang alami, menjadikannya sumber energi bersih tanpa emisi karbon. Hal ini mendukung upaya kita untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

2. Energi Terbarukan

Air adalah sumber daya terbarukan yang tidak akan habis. Dengan demikian, Bangunan Tenaga Air dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi kita.

3. Stabilitas Pasokan

Energi dari Bangunan Tenaga Air memiliki kestabilan yang tinggi. Hal ini karena aliran air dapat diatur dengan baik, yang berarti pasokan energi dapat diandalkan sepanjang waktu.

Penggunaan Bangunan Tenaga Air

Bangunan Tenaga Air memiliki beragam aplikasi, termasuk:

1. Pembangkit Listrik

Ini adalah penggunaan utama Bangunan Tenaga Air, menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk menyuplai rumah, industri, dan komunitas.

2. Irigasi Pertanian

Air yang dikendalikan oleh Bendungan juga dapat digunakan untuk irigasi pertanian, meningkatkan hasil panen dan ketahanan pangan.

3. Pengendalian Banjir

Bangunan Tenaga Air juga dapat mengatur aliran air sungai, mengurangi risiko banjir dan melindungi lingkungan sekitarnya.

Makalah Bangunan Tenaga Air

Keuntungan Bangunan Tenaga Air:

  • Tanpa bahan bakar
  • Pemeliharaan ringan
  • Masa layanan panjang
  • Kemungkinan pemogokan kecil
  • Bermanfaat serbaguna

Kerugian :

  • Biaya investasi mahal
  • Dipengaruhi tersedianya air
  • Lokas jauh dari pusat beban
  • Perlu tanah untuk pembuatan waduk

PERENCANAAN PLTA

  • Kebutuhan (demand) listrik
  • Jaringan yang ada
  • Banjir
  • Pondasi
  • Bahan bangunan
  • Topography
  • Geologi teknik
  • Bangunan dam
  • Lokasi
  • Kualitas air

KOMPONEN PLTA

  • Bendungan (Dam) / Bendung (Weir)

Bendungan berfungsi sebagai penampung air untuk memenuhi kebutuhan air  dan menaikkan tinggi terjun (head). Kapasitas waduk ditentukan berdasarkan kebutuhan air sesuai dengan debit andalan yang direncanakan.

Waduk merupakan kolam tando tahunan (KTT)

Bendung berfungsi untuk menaikkan dan mengontrol tinggi air dalam sungai sehingga elevasi muka air cukup untuk dialihkan ke dalam intake.

  • Kolam Pasir (Bak Pengendap)

Kolam pasir berfungsi sebagai:

  1. Tempat pengendapan sedimen
  2. Pengatur aliran
  3. Sebagai bangunan pelimpah
  • Saluran Pembawa

Bangunan saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air ke bak penenang (forebay) sebagai kolam tando harian (KTH). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam desain:

  1. Topografi trase saluran
  2. Stabilitas tanah
  3. Diupayakan menggunakan infrastruktur yang sudah ada
  4. Geometri saluran
  • Bak Penenang (Forebay)

Bangunan berfungsi sebagai tempat penenangan air dan pengendapan/penyaringan akhir

Kapasitas Bak Penenang diperhitungkan sebagai kolam tando harian (KTH)

Pemilihan lokasi Bak Penenang dengan memperhatikan :

  1. Topografi dan geologi
  2. Tempat cukup datar
  3. Muka air tanah rendah
  • Pipa Pesat (Penstock Pipe)

Merupakan saluran tertutup (pipa) yang mengalirkan air menuju turbin. Dimensi pipa pesat harus dirancang dengan benar sesuai dengan ketinggian (head) PLTA.

  • Rumah Pembangkit (Power House)

Bangunan ini berfungsi untuk melindungi peralatan elektrikal-mekanikal seperti turbin, generator, panel kontrol, dan sebagainya dari segala gangguan seperti cuaca, sabotase, pencurian.

Pertimbangan Lokasi Power House antara lain:

  • Struktur tanah stabil
  • Memiliki akses jalan
  • Lokasi rata, kering, luas.
  • Ruangan cukup luas untuk penyimpanan suku cadang dan peralatan elektrik-mekanika

Bangunan Tenaga Air Adalah

Tenaga  air  merupakan  sumber  daya  terpenting.  Tenaga  air  memiliki  beberapa keuntungan  yang  tidak  dapat  dipisahkan.  Bahan  bakar  untuk  PLTU  adakah  batubara.

Berdasarkan  pengertian  yang  sama,  kita  dapat  mengatakan  bahwa  bahan  bakar  untuk PLTA  adalah  air.  Nyatanya  suatu  jurnal  teknis  mengenai  tenaga  air  menamakannya sebagai batubara putih.

Tetapi keunggulan untuk bahan bakar PLTA ini sama sekali tidak akan habis terpakai ataupun berubah menjadi yang lain. PLTA tidak  menghadapi masalah  pembuangan limbah. PLTA  merupakan suatu  sumber energy yang abadi.

Air melintas melalui turbin tanpa kehilangan kemampuan pelayanan untuk wilayah di hilirnya. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan PLTA sangat rendah.

Pada PLTA, transportasi batubara putih berlangsung secara alamiah. Turbin- turbin pada PLTA  bisa  dioperasikan  setiap  saat  dan  cukup  sederhana  untuk  dimengerti.

Peralatan PLTA  yang  mutakhir,  umumnya  memiliki  peluang  yang  besar  untuk  bisa  dioperasikan selama  50  tahun.  PLTA  bisa  dimanfaatkan  untuk  cadangan  yang  bisa  diandalkan  pada sistem kelistrikan terpadu.

Pembangkit  Listrik  Tenaga Air atau  yang biasanya  disingkat  PLTA  adalah pembangkit listrik  yang  memanfaatkan  air  dengan  mengubahnya  dari  energi  potensial  dan  energi kinetik air.

Pengertian PLTA menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 54/M-IND/PER/3/2012  tentang  Pedoman  Penggunaan  Produk  dalam  Negeri  Untuk Pembangunan  Infrastruktur

Ketenagakerjaan  adalah  pembangkit  yang  mentransformasi energi  potensial  menjadi  energi  yang  memiliki  kecepatan  yang  dikenal  dengan  energi kinetik  air sehingga  menghasilkan energi listrik.

Tidak  hanya  sebatas air  dari  sebuah air terjun dan waduk, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang mengeluarkan tenaga air dalam bentuk lain seperti halnya tenaga ombak.

Prinsip PLTA dan konversi energi Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air – PLTA merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi potensial air (energi gravitasi air) menjadi energi listrik.

Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air  menjadi  kerja  mekanis  poros   yang  akan  memutar  rotor  generator  untuk menghasilkan energi listrik

Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang Bangunan Tenaga Air, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *