Perencanaan Pariwisata Yang Disarankan

Perencanaan Pariwisata

Perencanaan Pariwisata – Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya komplek, mencakup hamper seluruhan aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu pembangunan pariwisata harus ditinjau dari aspek kehidupan. 

Perencanaan pariwisata adalah suatu proses yang bertujuan untuk memandu pengembangan pariwisata suatu bisnis, lokasi, wilayah, kotamadya, negara bagian atau negara, berdasarkan situasi tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah di usulkan selama perencanaan itu sendiri.

Pembangunan sector pariwisata diarahkan menjadi sector andalan yang mampu menjadi peluang kerja, pendapatan asli daerah dan penerimaan devisa negara. Indonesia merupakah salah satu negara yang memliki kenekaragaman hayati begitu besar terutama sumber daya alam. 

Dari kenekaragaman yang begitu banyak tentunya memiliki peranan yang sangat penting dalam sector kepariwisataan, terutama dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Potensi obyek wisata dan daya tarik yang dimiliki olehindonesia antara lain berupa kenekaragaman hayati, keunikan, keaslian budaya tradisional, keindahan bentang alam, gejala alam, serta peninggalan sejarah. 

Yang mana semua itu mampu menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat maupun daerah, sekaligus menjadi sarana pendidikan dan pelestarian lingkungan. 

Mempelajari perencanaan sangat penting karena hasilnya akan menentukan hasil berhasil atau tidaknya sebuah pembangunan. 

Secara sederhana, perencanaan meliputi tiga pertanyaan dasar yang perlu dijawab, yaitu apa tujuan yang diinginkan, apa kendala yang dimiliki, dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Proses Perencanaan Pariwisata 

  1. Persiapan studi; pengenalan karakteristik, potensi dan isu strategis, penganggaran, pemilihan anggota tim pengarah, kerangka acuan kerja, administrasi. 
  2. Penetapan tujuan dan sasaran; perumusan tujuan dan sasaran yang dapat menjawab isu-isu strategis 
  3. Survei; inventarisasi situasi eksisting dan karakteristik area amatan 
  4. Analisis dan sintesis; analisis hasil survei dan sintesis untuk merumuskan rencana dan rekomendasi 
  5. Formulasi kebijakan dan rencana; merumuskan alternatif kebijakan pembangunan dan perencanaan 
  6. Rekomendasi; kebijakan pembangunan dan rencana terpilih yang tepat dengan tujuan dan sasaran pembangunan 
  7. Implementasi dan monitoring; pelaksanaan rencana dan pengawasan yang terus menerus guna memberikan umpan balik dengan penyesuaian yang diperlukan

Tujuan Pembangunan Kepariwisataan 

  1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, 
  2. meningkatkan kesejahteraan rakyat, 
  3. menghapus kemiskinan, 
  4. mengatasi pengangguran, 
  5. melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, 
  6. memajukan kebudayaan, 
  7. mengangkat citra bangsa, 
  8. memupuk rasa cinta tanah air, 
  9. memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan 
  10. mempererat persahabatan antarbangsa (UU RI 10 2009).

Contoh perencanaan pariwisata

Perencanaan pariwisata itu sendiri membutuhkan suatu konsep pengembangan untuk meningkatkan potensi pariwisata dengan mengoptimalkan attraction, amenities, accessibility, dan activities. Manajemen, wisata, pantai, tanjung belandang.

Perencanaan lanskap destinasi wisata budaya yang dimaksud adalah sesuai dengan pendapat dari simonds dan starke (2006) yang diartikan sebagai suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu, yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. 

Perencanaan pembangunan sektor pariwisata, agar objek dan daya tarik wisata yang dimiliki kota padang dapat ditawarkan kewisatawan, baik wisatan domestik maupun wisatawan mancam negara. 

Potensi obyek wisata merupakan suatu kemampuan dan daya tarik yang dimiliki oleh obyek wisata yang menjadi pendorong.

Pemilihan destinasi wisata kelas dunia di jawa barat. Bauran pariwisata meliputi atraksi dan event, fasilitas (hotel, restoran, dll), transportasi, infrastruktur, pelayanan dari masyarakat setempat.

Perencanaan destinasi pariwisata

  1. Gabungan komponen produk wisata (atraksi, amenitas, aksesibilitas) yang menawarkan pengalaman utuh/terpadu bagi wisatawan. (Davidson & Maitland, 1997) 
  2. Tidak hanya berupa sekumpulan daya tarik wisata dengan suatu tema dominan, namun merupakan keterkaitan secara sinergis daya tarik wisata dengan unsur pendukung dan penunjang dalam suatu sistem pariwisata (Gunn, 1992) Destinasi pariwisata 
  3. Suatu area yang memiliki batasan fisik atau administrasi tertentu, yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan dengan menghabiskan waktu minimal 1 malam, dan di dalamnya terdapat komponen produk wisata. Batasan fisik atau administrasi akan memberikan pengaruh pada aspek pengelolaan, sedangkan citra atau persepsi berimplikasi pada aspek daya saing (UN-WTO, 2004) 
  4. Kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan (UU 10/2009)

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Perencanaan Pariwisata, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca. 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *