Stratigrafi: Pengertian Serta Hukum

Stratigrafi

Stratigrafi merupakan ilmu yang membahas mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah Bumi. 

Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi). 

Stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas penyebaran lapisan batuan.

Secara sederhana Stratigrafi merupakan cabang ilmu geografi yang dapat menentukan batuan melalui lapisannya yang dapat menjelaskan proses pembentukannya. 

Identifikasi endapan batuan dilakukan dengan menerapkan beberapa hukum seperti hukum horizontalitas, hukum superposisi dan hukum kesinambungan lateral.

Stratigrafi merupakan cara menentukan benda berdasarkan lapisan batuannya. Ia menata tubuh batuan secara kronologis dan spasial sesuai dengan karakteristik masing-masing. 

Ilmu ini juga menempatkan unit-unit batuan yang berkaitan secara langsung dan tidak langsung dalam suatu hubungan. 

Prinsip stratigrafi awalnya diperkenalkan pada tahun 1669 oleh Nicolaus Steno dalam literaturnya yang berjudul “Dissertations prodromus”. 

Singkatnya, ia menjelaskan bahwa dengan urutan lapisan sedimen yang halus, lapisan pada footwall (bawah) lebih tua daripada lapisan pada hanging wall (atas).

Sebelumnya, kami telah menyebutkan mengenai subdivisi. Lantas, apa saja subdivisi tersebut? Pertama, concept of stage adalah tahapan penting untuk mengidentifikasi kumpulan fosil. 

Anda harus memperhatikan keunikan dan ciri khas yang terdapat di antaranya. Nantinya, karakteristik fosil tersebut akan mengindikasikan asal dari strata batuan yang ada.

Kedua, concept of zone adalah unit dari biostratigrafi dasar. Menurut Vedantu.com, ketebalan unit ini  berkisar dari beberapa hingga ratusan meter, dan luasnya berkisar dari lokal hingga global. 

Satuan biostratigrafi diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 6 jenis utama biozona antara lain assemblage biozones, abundance biozones, concurrent range biozones, concurrent range biozone, interval biozone, lineage biozone, dan taxon range biozone.

Stratigrafi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari urutan lapisan batuan di bawah permukaan Bumi. Ilmu ini berfokus pada penelitian dan analisis lapisan-lapisan batuan, termasuk karakteristik fisik, komposisi kimia, usia relatif, dan sejarah pembentukannya.

Stratigrafi memiliki peran penting dalam pemahaman sejarah geologi Bumi dan dalam pemahaman tentang perubahan lingkungan, evolusi kehidupan, serta peristiwa geologi yang telah terjadi selama berjuta-juta tahun.

Beberapa konsep dan teknik penting dalam stratigrafi meliputi:

  1. Prinsip Superposisi: Prinsip ini menyatakan bahwa dalam rangkaian lapisan batuan yang belum terganggu, lapisan yang lebih tua terletak di bawah lapisan yang lebih muda. Ini menjadi dasar untuk menentukan urutan relatif batuan.
  2. Fosil: Fosil-fosil yang ditemukan dalam lapisan batuan dapat digunakan untuk menentukan usia relatif lapisan tersebut. Prinsip fauna-fauna fosil yang hidup pada waktu tertentu dapat membantu dalam menentukan urutan waktu batuan-batuan tersebut.
  3. Penanggalan Radiometrik: Untuk menentukan usia absolut lapisan-lapisan batuan, digunakan teknik penanggalan radiometrik. Teknik ini melibatkan pengukuran perubahan jumlah isotop radioaktif dalam mineral dalam batuan untuk menentukan berapa lama batuan tersebut telah ada.
  4. Korrelasi Stratigrafis: Ini adalah proses mencocokkan lapisan-lapisan batuan dari berbagai lokasi untuk menentukan apakah mereka berasal dari periode waktu yang sama. Metode ini membantu dalam pembentukan kronologi geologi regional atau global.
  5. Penentuan Lingkungan Sedimentasi: Stratigrafi juga digunakan untuk memahami lingkungan di mana batuan-batuan tersebut terbentuk. Ini melibatkan analisis jenis-jenis batuan, struktur, dan sifat-sifat lainnya.
  6. Stratigrafi Terapan: Ilmu stratigrafi digunakan dalam berbagai aplikasi praktis, seperti pengeboran sumur minyak dan gas, konstruksi jalan dan bangunan, serta pemahaman potensi risiko bencana geologi seperti gempa bumi dan erupsi gunung berapi.

Hukum Stratigrafi

Hukum ini dipelopori oleh Bapak Stratigrafi yang berasal dari Denmark, yakni Nicholas Steno. Beliau mengemukakan bahwa lapisan batuan tidak sekompleks seperti yang terlihat. Apabila ingin mengetahui urutan kronologisnya, maka Anda harus mengidentifikasi endapan batuan dan faktor pendukung lainnya. Berikut penjelasan mengenai Hukum Steno:

  1. Hukum Horizontalitas

Akibat adanya gravitasi, lapisan endapan sedimen tersusun secara horizontal. Pada permukaan miring, lapisan sedimen akan cenderung mengambil posisi horizontal sesuai dengan kontur cekungan atau depresi. Namun, kekuatan eksternal dapat menyebabkan deformasi seperti lipatan dan patahan.

  1. Hukum Superposisi

Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak di bawah umurnya relatif lebih tua. Sementara, lapisan atas cenderung lebih muda. Hal ini berlaku selama lapisan batuan tersebut belum mengalami deformasi atau masih dalam keadaan normal

  1. Hukum Kesinambungan Lateral

Prinsip ini menetapkan bahwa lapisan-lapisan horizontal meregang secara lateral hingga menipis hingga ketebalan yang dapat diabaikan di tepi cekungan pengendapannya. Akibatnya, batuan yang serupa terpisahkan oleh lembah atau fitur erosi lainnya.

Stratigraphy Sequence 

Secara sederhana Stratigraphy Sequence dapat diartikan sebagai cabang stratigrafi yang mempelajari paket-paket sedimen yang dibatasi oleh bidang ketidakselarasan tersebut. 

Suatu sikuen diendapkan selama satu siklus perubahan muka laut, yaitu terbentuk pada saat kecepatan turunnya permukaan laut yang paling besar sampai kecepatan turunnya permukaan laut yang paling besar berikutnya. 

Analisis sikuen stratigrafi akan menghasilkan kerangka kronostratigrafi dari endapan yang dianalisa.

Stratigraphy Sequence merupakan salah satu cabang ilmu geologi, khususnya cabang stratigrafi, yang berupaya memahami dan memahami sejarah geologi sepanjang waktu dengan membagi dan menghubungkan endapan sedimen menjadi unit-unit berbatas ketidaksesuaian pada berbagai skala. 

Inti dari metode ini adalah pemetaan strata berdasarkan identifikasi permukaan yang diasumsikan mewakili garis waktu (misalnya ketidakselarasan subaerial, permukaan banjir maksimum). 

Sehingga menempatkan stratigrafi dalam kerangka kronostratigrafi yang memungkinkan pemahaman tentang evolusi permukaan bumi di wilayah tertentu.

 melewati waktu. Stratigrafi urutan merupakan alternatif yang berguna untuk pendekatan litostratigrafi murni, yang hanya menekankan pada kesamaan komposisi litologi unit batuan daripada signifikansi waktu. 

Ketidakselarasan sangat penting dalam memahami sejarah geologi karena mewakili permukaan erosi dimana terdapat kesenjangan yang jelas dalam catatannya. 

Sebaliknya dalam suatu urutan, catatan geologi harus merupakan catatan yang relatif berkesinambungan dan lengkap serta berkaitan secara genetik.

Para ahli stratigrafi menjelaskan batas-batas urutan dan unit stratigrafi terutama dalam kaitannya dengan perubahan permukaan laut relatif. 

Perubahan bersih akibat gaya vertikal ini meningkatkan atau mengurangi ruang akomodasi bagi sedimen untuk terakumulasi dalam cekungan sedimen. Pengaruh sekunder adalah laju pasokan sedimen ke cekungan yang menentukan laju pengisian ruang tersebut.

Stratigraphy Book 

Stratigraphy Book adalah buku – buku yang membahas mengenai Stratigraphy, bagi kaian yang mencari Stratigraphy Book, kalian bisa geogling dan banyak referenci bacaan Stratigraphy Book. Juga bisa klian dapatkan di Olshop terkemuka.

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Stratigrafi, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.       

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *