Refrigerasi Kapal Dan Penjelasan

Refrigerasi Kapal

Refrigerasi Kapal – Ikan adalah komoditi yang tidak tahan lama dan mudah rusak jika ditempatkan di ruang terbuka. Oleh karena itu, para nelayan menggunakan es untuk mendinginkan ikan agar tetap segar.

Akan tetapi, cara ini tidak efektif dan efisien karena es cepat mencair sehingga diperlukan teknologi refrigerasi. Perancangan refrigerated sea water (RSW) ini bertujuan agar dapat digunakan untuk mendinginkan ikan sebagai pengganti es dan mendapatkan sistem pendinginan ikan pada kapal penangkap ikan yang sesuai dengan ukuran palka kapal.

Refrigerasi adalah satu gabungan atau perpaduan antar komponen dan peralatan yang dirangkai menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan efek refrigerasi (pendinginan), sedangkan refrigeran adalah zat yang digunakan sebagai fluida kerja dalam proses penyerapan panas.

Refrigerasi merupakan suatu proses untuk menghasilkan dan menjaga suatu beban pada dalam ruangan yang dikondisikan agar selalu dalam kondisi dingin. Refrigerasi ini sudah banyak dimanfaatkan dalam segala bidang dan digunakan hampir di setiap rumah, industri dan transportasi seiring pesatnya perkembangan teknologi.

Secara umum penggunaan mesin refrigerasi adalah untuk mengawetkan makanan, karena pada suhu biasa (suhu kamar) makanan cepat menjadi busuk dan kualitas gizi pada makanan akan berkurang.

Sistem Refrigerator Di Kapal

Salah satu alternatif upaya peningkatan penanganan ikan di kapal adalah penerapan sistem refrigerasi di atas kapal untuk meningkatkan kemampuan simpan ikan hasil tangkapan nelayan yang telah banyak diaplikasikan pada kapal penangkap ikan di Indonesia.

Sistem pendinginan refrigerasi yang banyak digunakan saat ini adalah sistem pendinginan kompresi uap dan absorpsi uap.Teknologi refrigerasi tersebut digunakan antara lain untuk penanganan ikan di kapal dengan sistem refrigerated sea water (RSW) pada pendinginan dengan suhu sekitar 0 ºC.

Sistem refrigerasi kompresi uap pertama kali diperkenalkan oleh Oliver Evans dan dipatenkan pertama kali oleh Jacob Perkin tahun 1835 dengan paten mesin pendingin siklus kompresi uap pertama.

Selanjutnya sistem refrigerasi absorpsi pertama kali dikembangkan oleh Ferdinand Carre di Perancis, kemudian dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1860. Pada permulaan abad ke-20, sistem pendinginan absorpsi berkembang pesat dan secara luas digunakan.

Tetapi setelah tahun 1915, dimana motor listrik mulai dikembangkan, sistem kompresi amonia secara aktif diperkenalkan dan diterima secara luas. Pengembangan kemudian terkonsentasi pada sistem kompresi uap dan sistem absorpsi uap secara praktis dilupakan, sampai akhir 1930-an.

Pada sistem kompresi uap, absorber, pompa, dan generator yamg terdapat pada sistem refrigerasi absorpsi uap diganti dengan kompresor pada sistem kompresi uap.

Pada sistem pendinginan kompresi uap menggunakan kompresor untuk menaikkan tekanan refrigeran, sedangkan pada sistem pendinginan absorpsi, penggunaan sumber energi murah sebagai suplai energi pada generator dapat dimungkinkan.

Beberapa contoh dari sumber energi murah yang dimaksudkan disini antara lain energi matahari, energi panas bumi, maupun energi buangan seperti uap sisa dalam sistem pembangkit turbin yang masih mempunyai suhu tinggi sehingga masih dapat dimanfaatkan sebelum dibuang.

Perbedaan utama dari sistem kompresi uap dengansistem pendinginan absorpsi terletak pada cara menaikkan tekanan refrigeran. Pada siklus pendinginan absorpsi, refrigeran dinaikkan tekanannya pada saat masih berupa fase cair, sedangkan pada siklus kompresi uap, refrigeran dinaikkan tekanannya saat berupa fase uap.

Prinsip menaikkan tekanan refrigeran tanpa mengubah volumenya (refrigeran cair termasuk fluida yang tak mampu mampat) membuat sistem pendinginan absorpsi sangat cocok digunakan sebagai pendingin bertenaga matahari, sumber kalor pembakaran bahan bakar, atau pemakaian uap sisa. Hal ini akan mengurangi kebutuhan energi dibandingkan bila menggunakan kompresor.

Pada siklus refrigerasi kompresi uap, siklus yang terjadi adalah siklus kompresi uap. Ada empat komponen utama dari siklus ini, yaitu kompresor, kondenser, evaporator, dan katup ekspansi.

Refrigerasi Kapal Adalah

Secara umum, prinsip refrigerasi adalah proses penyerapan panas dari dalam ruangan yang tertutup kedap lalu memindahkan serta mengenyahkan panas keluar dari ruangan tersebut.

Proses merefrigerasi ruangan tersebut perlu tenaga atau energi, energi yang paling cocok untuk refrigerasi adalah tenaga listrik untuk menggerakkan kompresor unit refrigerasi.

Refrigerasi memanfaatkan sifat–sifat panas (termal) dari refrigeran selagi bahan itu berubah keadaan dari bentuk cair menjadi gas dan sebaliknya dari gas menjadi cair. Sistem refrigerasi yang menghasilkan pendinginan dikelompokkan ke dalam beberapa kategori utama, antara lain: Siklus kompresi uap, Siklus absorpsi, dan Siklus gas ekspansi.

Sistem Refrigerated Sea Water (RSW) adalah sistem pendinginan untuk kapal ikan. Pada prinsipnya air laut disirkulasikan oleh pompa melalui tangki dan sistem pendingin, air laut didinginkan oleh pendinginan mesin sebelum memasuki tangki di bagian bawah dan didistribusikan secara merata melalui plat berlubang.

RSW didesain khusus dengan system pendingin kering dan basah serta fleksibel diterapkan pada kapal penangkap ikan dengan ukuran 30 GT ke atas. RSW juga tidak memakan banyak tempat di dalam kapal, karena hanya berukuran sekitar 2,5x 3 meter.

Alat ini memiliki beberapa pipa kapiler yang menyedot air laut untuk selanjutnya diolah hingga menjadi air dingin dan dihubungkan dengan palka tempat penyimpanan ikan. Dengan adanya alat pendingin, penurunan suhu akan berlangsung cepat, sehingga tingkat kesegaran ikan akan lebih lama.

Selain itu, RSW akan membuat trip lebih efektif karena tak perlu lagi membawa es balok dengan jumlah banyak.

Demikianlah pembahasan mengenai refrigerasi kapal. Semoga bias menambah pengetahuan kita semua mengenai refrigerasi kapal tersebut, sekian terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *