Wacana Deskriptif (Pengertian dan Contoh)

Wacana Deskriptif

Wacana deskriptif adalah jenis wacana yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai suatu objek, tempat, kejadian, atau orang. Wacana deskriptif menggunakan bahasa yang mendetail dan berusaha menyampaikan informasi dengan jelas agar pembaca atau pendengar dapat membayangkan objek atau kejadian tersebut secara akurat.

Ciri-ciri wacana deskriptif antara lain menggunakan kalimat yang padat dan jelas, menggunakan kata sifat dan kata benda yang menggambarkan objek dengan tepat, serta menjaga urutan yang teratur dalam menggambarkan aspek-aspek yang ingin dideskripsikan.

Contoh wacana deskriptif mengenai tempat:

“Taman Bunga Indah adalah sebuah taman yang berlokasi di tengah kota. Taman ini luasnya sekitar 5 hektar dan dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rindang. Saat memasuki taman, pengunjung akan disambut dengan aroma wangi bunga-bunga yang bermekaran di sepanjang lorong masuk. Di dalam taman, terdapat berbagai macam jenis bunga seperti mawar, anggrek, dan tulip yang berwarna-warni dan memanjakan mata. Selain itu, terdapat juga area bermain untuk anak-anak dan bangku-bangku taman untuk bersantai. Taman Bunga Indah merupakan tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau sekadar menikmati keindahan alam.”

Contoh wacana deskriptif mengenai orang:

“Rina adalah seorang wanita berusia 30 tahun dengan rambut panjang dan hitam mengkilap. Ia memiliki mata berwarna cokelat yang menawan dan senyum yang ramah. Rina memiliki kepribadian yang ceria dan mudah bergaul. Ia juga sangat teliti dan rajin dalam pekerjaannya sebagai seorang akuntan. Rina gemar membaca buku dan memiliki pengetahuan yang luas mengenai berbagai topik. Selain itu, ia juga sangat terampil dalam bermain piano dan sering tampil dalam konser-konser kecil di kota. Rina adalah sosok yang inspiratif dan banyak orang mengaguminya karena dedikasinya dalam menjalani kehidupan dan mencapai cita-citanya.

Wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.

Sebagai satuan tertinggi dalam hierarki sintaksis wacana mempunyai pengertian yang lengkap atau utuh, dibangun oleh kalimat atau kalimat-kalimat.

Wacana deskripsi : jenis wacana yang ditujukan kepada penerima pesan agar dapat membentuk suatu citra (imajinasi) tentang suatu hal.

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.  Biasanya wacana ini banyak digunakan dalam katalog penjualan, dan data-data kepolisian.

Wacana deskriptif bahasa jawa

Wacana deskripsi iku wacana sing nggambarake salah sawijining kahanane barang, s wasana, lan kedadeyan (peristiwa) kanthi sagamblang-gamblange nganti wong sing maca kaya-kaya bisa weruh, krungu, lan ngrasakake barang utawa kahanan kang digambarake (dideskripsikake) mau.

Tuladha Wacana Deskripsi

Kedadeyan alam (nggambarake banjir, gunung njeblug, lindhu, lan liya-liyane)

Banjir ing desa Suka Maju nggawe ati miris. Banjir kang kedadeyan ing dina Senin sore kuwi ndadeakake kahanan desa Suka Maju nggegirisi.

Dalanan kebak lendhut, omah-omah suker, tetuwuhan padha ambruk. Tumekan dina iki, listrik lan PAM isih mati. Kahanan kuwi sansaya nggawe warga desa Suka Maju nelangsa.

Kedadeyan padinan (nggambarake swasana pasar, sekolahan, omah, wong, lan liya-liyane)

Ibuku kuwi pawongan kang paling penting ing uripku. Pawongane kulite putih, rambute ngombak, irunge mbangir.

Andeng-andeng ing irunge ndadekake ibuku sansaya ayu. Ibuku kuwi dedege semedeng, ora cendhek ya ora dhuwur.

Wacana deskriptif contoh

Contoh :

SMA Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan SMA tertua di Kota Sukabumi. SMA Negeri 1 Kota Sukabumi lahir pada bulan Oktober 1961.

SMA Negeri 1 mempunyai jumlah murid kurang lebih 1.500 siswa dan mempunyai 4 lapangan, yaitu lapangan basket, lapangan volly, lapangan sepak bola, dan lapangan badminton.

Luas Smansa kuarng lebih 3 hektare dan memiliki 37 kelas serta 71 guru mata pelajaran. Smansa juga memiliki kantin yang begitu banyak.

Ketika bel istirahat berbunyi, kanti di Smansa sangatlah ramai hingga siswa-siswi pun harus berdesak-desakan untuk membeli makanan. kantin Smansa menjual bermacam-macam makanan seperti gorengan, mie ayam, bas juice, dan masih banyak lagi Ketika kantin ini ramai,

Suasaana pun menjadi sangat panas, berisik dan kotor. Kantin di Smansa sungguh sempit sedangkan muridnya sangatlah banyak, sehingga kantin ini pun menjadi hiruk-pikuk.

Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang wacana deskriptif, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *