Perkerasan Jalan Raya

Perkerasan Jalan Raya

Perkerasan jalan raya– jalan secara umum adalah suatu prasarana transportasi darat berupa lintasan yang dapat menghubungkan lalulintas suatu daerah dengan daerah lainnnya, dengan meliputi bangunan pelengkap yang dipermudakan bagi pengguna jalan.

Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapis konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara aman.

konstruksi perkerasan jalan pada umumnya ada 2 jenis, yaitu perkerasan lentur {flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pevemenl). Selain dari dua jenis tersebut, sekarang telah banyak digunakan jenis gabungan (composite pavement), yaitu perpaduan antara lenturdan kaku

Perkerasan lentur jalan raya silvia sukirman pdf 

Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapisan konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, kekakuan serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara aman. 

Agar perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan. (Silvana, 1999).

Lapisan perkerasan jalan harus dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan. 

Sehingga dalam perencanaan, semua fakyor yang berpengaruh pada fungsi pelayanan konstraksi perkerasan perlu dipertimbangkan seperti fungsi pelayanan konstraksi perkerasan perlu dipertimbangkan seperti fungsi jala, kinerja perkerasan, umur rencana dan beban lalu lintas (Silvia Sukiman, 1999).

Dalam perencanaan perkerasan jalan, umur rencana harus ditetapkan terlebih dahulu. Pada umumnya di Indonesia umur rencana ditetapkan 10 tahun sedangkan untuk pemeliharaan berkala dan peningkatan, umur rencana ditetapkan 5 tahun.  

Menurut Silvia Sukiman, 1999 umur rencana perkerasan jalan adalah jumlah tahun dari saat jalan tersebut dibuka untuk lalu lintas kendaraan sampai diperlukan untuk perbaikan yang bersifat structural (sampai diperlukan overlay lapisan perkerasan).

Menurut Silvia Sukiman, (1999) dalam buku Desain Perkerasan jalan Lentur, karakteristik yang terdapat pada lapisan perkerasan lentur adalah:

  • bersifat elastis jika menerima beban  sehingga dapat memberi kenyamanan bagi pengguna jalan
  • pada umumnya menggunakan bahan pengikat aspal
  • selama usia rencana diperlukan pemeliharaan secara berkala
  • seluruh lapisan ikut menanggung beban
  • penyebaran tegangan lapisan tanah dasar sedemikian sehingga tidak merusak lapisan tanah dasar (subgrade).

Jurnal perkerasan jalan raya 

Perkerasan jalan merupakan campuran dari agregat demgan bahan pengikat yang digunakan dalam melayani beban lalu lintas kendaraan. Agregat yang digunakan adalah batu pecah ataupun batu belah sedangkan bahan pengikat yang di gunakan berupa aspal,semen,maupun tanah liat.

Jenis-jenis Lapisan Perkerasan Dan Fungsinya:

Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan – lapisan yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan.Lapisan – lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalulintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya. 

  • konstruksi perkerasa lentur (flexible pavemen) 
  • Lapisan permukaan (Surface Course) Lapis permukaan struktur pekerasan lentur terdiri atas campuran mineral agregat dan bahan pengikat yang ditempatkan sebagai lapisan paling atas dan biasanya terletak di atas lapis pondasi. 
  • Lapisan pondasi atas (Base Course) Lapis pondasi adalah bagian dari struktur perkerasan lentur yang terletak langsung di bawah lapis permukaan.Lapis pondasi dibangun di atas lapis pondasi bawah atau, jika tidak menggunakan lapis pondasi bawah, langsung di atas tanah dasar. 
  •  Lapisan pondasi bawah (Sub Base Course) Lapis pondasi bawah adalah bagian dari struktur perkerasan lentur yang terletak antara tanah dasar dan lapis pondasi. 
  •  Lapisan tanah dasar (Subgrade) Kekuatan dan keawetan konstruks 
  • Perkerasan jalan sangat tergantung pada sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Dalam pedoman ini diperkenalkan modulus resilien (MR) sebagai parameter tanah dasar yang digunakan dalam perencanaan Modulus resilien (MR) tanah dasar juga dapat diperkirakan dari CBR standar dan hasil ataunilai tes soil index

Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang perkerasan jalan raya, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *