Metode Pemetaan Geologi

Metode Pemetaan Geologi

Metode Pemetaan Geologi – Indonesia memiliki wilayah yang luas yang terdiri dari beribu ribu pulau dengan kondisi geologi yang berbeda beda di tiap tiap wilayah.  Keadaan suatu wilayah dapat dilakukan menggunakan metode pemetaan geologi.

Dengan melakukan pemetaan geologi, suatu wilayah dapat dikembangkan dan ditata secara  bijaksana. Sehingga wilayah tersebut bisa berkembang secara optimal dapat memberikan kesejahteraan, keamanan dan kenyamanan kepada para penghuninya.

Untuk dapat melakukan metode pemetaan geologi di suatu daerah, ahli geologi harus memiliki dasar geologi yang kuat, menyeluruh dan terintegrasi, serta mampu memanfaatkan pengetahuan dasar tersebut untuk melakukan pemetaan geologi.

Pemetaan geologi merupakan kemampuan dasar yang sangat krusial untuk seorang  geologist. Pemetaan itu sendiri berarti memetakan suatu daerah menjadi peta yang berisi berbagai informasi geologi yang dibutuhkan seperti satuan batuan yang berada di bawah permukaan atau sumber daya energy yang terkandung didalamnya.

Lantas apakah yang dimaksud dengan pemetaan geologi? Apa saja metode pemetaan geologi yang sering digunakan? Dari pada penasaran buruan simak informasi di bawah ini.

Macam Macam Metode Pemetaan Geologi

Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi –  informasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan).

Selain itu pada metode pemetaan geologi juga  memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut, selain pemetaan informasi geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus memetakan tanda-tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral.

Pemetaan geologi merupakan kegiatan lapangan untuk menghasilkan peta geologi dengan memanfaatkan metode geologi lapangan. Proses pemetaan geologi dilakukan untuk menampilkan berbagai bentuk kondisi geologis yang ada di suatu wilayah. 

Fokus utama pada saat pemetaan geologi diantaranya struktur batuan, urutan batuan, bentang alam, dan sebagainya. Ada tiga proses yang perlu diketahui ketika mempelajari pemetaan geologi dimulai dari  penyatuan atau pengelompokan, pengurutan posisi satuan atau kelompok, dan rekonstruksi struktur geologi. 

Pengelompokan tersebut didasarkan pada 3 hal yaitu litostratigrafi, kronostratigrafi, dan biostratigrafi. Kronostratigrafi merupakan umur suatu batuan sedangkan biostratigrafi adalah ciri khas kandungan fosil. Litostratigrafi adalah ciri khas batuan. 

Ketika mengelompokkan, tidak semua acuan tersebut dipakai. Umumnya, acuan yang paling sering digunakan dalam pemetaan geologi adalah litostratigrafi. 

Sementara itu, proses pengurutan posisi satuan atau kelompok diterapkan dengan tujuan agar memperoleh informasi sejarah pembentukan batuan di daerah pemetaan. 

Pada proses yang ketiga, yaitu rekonstruksi struktur geologi, akan didapatkan sejarah tektonik suatu wilayah melalui gambaran struktur geologi dan hubungan antar struktur tersebut.

Tingkat ketelitian dan nilai dari suatu peta geologi sangat tergantung pada informasi – informasi pengamatan lapangan dan skala pengukuran peta. Skala peta tersebut mewakili intensitas dan kerapatan data singkapan yang diperoleh yang diperoleh. 

Tingkat ketelitian peta geologi ini juga dipengaruhi oleh tahapan eksplorasi yang dilakukan. Pada tahap eksplorasi awal, skala peta 1 : 25.000 mungkin sudah cukup memadai, namun pada tahap prospeksi s/d penemuan, skala peta geologi sebaiknya 1 : 10.000 s/d 1 : 2.500.

Pada saat melakukan pemetaan geologi digunakan beberapa metode yaitu sebagai berikut:

  • Metode orientasi lapangan

Peralatan yang digunakan untuk orientasi lapangan yaitu: Kompas geologi, peta topografi, alat tulis, busur & penggaris. GPS bisa sebagai pembanding atau untuk konfirmasi. 

  • Metode lintasan kompas

Pada saat menggunakan metode lintasan kompas hal yang harus diperhatikan yaitu lokasi penentuan. Plotting atau penentuan lokasi stasiun pengamatan, sama seperti pada metode orientasi lapangan, hanya dalam pemetaan ini, lintasan direncanakan lebih dahulu seperti membuat rencana grid, namun lebih melihat kepada kondisi lapangan yang ada.

Peralatan yang digunakan untuk orientasi lapangan yaitu: Kompas geologi, peta topografi, alat tulis, busur & penggaris.

  • Metode lintasan kompas dan pita ukur

Metode lintasan kompas dan pita ukur seringkali digunakan karena berhubungan dengan pengukuran ketebalan lapisan batuan. Plotting, yaitu penentuan lokasi stasiun pengamatan sesuai dengan lintasan yang diinginkan. 

GPS dapat digunakan untuk konfirmasi atau untuk pembanding. Penggunaan dengan kompas geologi lebih diutamakan. Arah lintasan dapat direncanakan. 

Lintasan yang terbaik adalah yang tegak lurus strike, jika tidak bisa, tak menjadi masalah asal tahu data yang diambil dan tahu rumus perhitungan ketebalan yang digunakan.

Demikian metode pemetaan geologi yang dapat kamu gunakan untuk membuat peta geologi suatu wilayah. Terima kasih telah singgah semoga bermanfaat***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *