Tokoh Sosiologi: Mengenal Para Pemikir Besar Dalam Bidang Sosiologi

Tokoh Sosiologi

Tokoh Sosiologi- Sosiologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang termasuk dalam ilmu yang wajib dipelajari pelajar dan mahasiswa.

Ilmu ini berasal dari kata Yunani, yakni socius yang berarti berkawan dan logos yang berarti ilmu sehingga bisa diartikan sebagai ilmu untuk mempelajari hubungan sosial masyarakat.

Agar dapat memahami lebih dalam terkait ilmu ini, penting untuk mengetahui teori yang diutarakan oleh para tokoh sosiologi.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat dan hubungan antarmanusia telah mengalami perkembangan yang pesat sejak awal abad ke-19.

Para tokoh sosiologi berperan penting dalam membentuk landasan teoritis dan konsep-konsep yang relevan hingga saat ini. Berikut adalah beberapa tokoh sosiologi terkenal yang patut untuk dikenal:

Tokoh Sosiologi dan Teorinya 

1. Auguste Comte

Tokoh sosiologi yang paling berpengaruh di dunia adalah Auguste Comte. Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena menjadi pendiri ilmu sosiologi dan tokoh sosiologi klasik awal.

Pria yang satu ini lahir pada tahun 1798 di Montpellier, Perancis dan menempuh pendidikan di Ecole Polytechnique di Paris.

Comte adalah orang pertama yang menyematkan kata sosiologi dan berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat. Teori paling populer dari Auguste Comte adalah hukum tiga tingkatan, yaitu tahap teologis, tahap metafisika, dan tahap positivisme.

2. Herbert Spencer

Herbert Spencer merupakan tokoh filsuf yang turut berperan meningkatkan ilmu hubungan masyarakat di dunia. Spencer merilis buku berjudul The Principles of Sociology yang menguraikan materi sosiologi secara sistematis.

Menurutnya, objek sosiologi yang paling penting adalah keluarga, politik, agama, industri, dan pengendalian sosial.

Kemudian, sosiologi juga memiliki objek tambahan, yakni masyarakat, asosiasi, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosilogi pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan penelitian pada seni.

3. Emile Durkheim

Tokoh sosiologi dunia yang terkenal berikutnya adalah Emile Durkheim. Emile Durkheim termasuk bapak sosiologi Eropa yang memikirkan tentang konsep fakta sosial.

Durkheim menjadi populer karena pendapatnya terkait revolusi industri yang menurutnya mempengaruhi solidaritas rakyat dan membuat perubahan sosial.

Tokoh yang satu ini pun membuat beragam buku terkait ilmu hubungan bermasyarakat, seperti The Rule of Sociological Method dan Suicide.

4. Karl Marx

Karl Marx adalah nama yang cukup dikenal di dunia sosiologi dan ekonomi. Marx memiliki pemikiran dan ide kritis terkait kapitalisme dan berkontribusi besar pada ide sosialisme, komunisme, serta teori konflik.

Pemikiran Marx yang paling terkenal adalah teori kelas sosial, yakni kapitalisme menumbuhkan dua kelas berbeda, yaitu Bourgeoisie dan Proletar. Teori ini kemudian berkembang menjadi komunisme.

5. Max Weber

Tokoh sosiologi berikutnya adalah Max Weber yang mencetuskan materi Tindakan Sosial dalam ilmu sosiologi.

Max Weber mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interorientasi tentang hubungan tindakan sosial dan sebab akibatnya.

Weber juga mengatakan, ilmu sosiologi tidak hanya terjadi di level makro (masyarakat), tetapi juga ada di level mikro (individu dalam masyarakat).

6. Immanuel Wallerstein

Immanuel Wallerstein merupakan sosiolog kontemporer yang terkenal karena teori sistem dunia. Teori sistem dunia adalah pendapat bahwa dominasi ekonomi oleh Blok Barat membuat negara lain sulit bersaing secara global di bidang ekonomi.

Pendapat Immanuel tersebut muncul setelah Amerika Serikat pulih dari Great Depression. Curahan pikirannya tertulis dalam artikel ilmiah berjudul Sosiologi Kontemporer: Filsafat dan Orientasi Perubahan dalam Sosioglobal.

Tokoh Sosiologi Modern 

1.Erving Goffman

Erving Goffman lahir di Manville, Kanada pada 11 Juni 1922. Goffman dikenal sebgai salah satu tokoh sosiologi mikro dengan spesialisasi kajian tentang interaksi sosial. 

Analisis mengenai presentasi diri dalam interaksi sosial sehari-hari disampaikan dalam bukunya dengan bahasa yang ringan dan mudah dibaca. Kontribusi teoritis yang diberikan Goffman pada sosiologi adalah konsep yang dikenal dengan sebutan dramaturgi. 

Goffman melihat interaksi sosial sehari-hari seperti terjadi di panggung teater dimana individu merupakan aktornya. Terdapat dua wilayah dalam satu dunia sosial, yakni depan panggung dan belakang panggung. 

Goffman melihat interaksi sosial terjadi di depan panggung dimana individu bermain peran dalam sebuah setting tertentu dengan audiens tertentu. Belakang panggung adalah tempat dimana individu melepaskan peran sosialnya. 

Teori dramaturgi Goffman melihat dunia seperti panggung sandiwara.

Masterpiece: The Presentation of Self in Everyday Life

Quote: Pilih penampilanmu dengan hati-hati karena bisa jadi apa yang kamu kenakan sebagai topeng menjadi wajah aslimu.

2. James Coleman

James Coleman lahir pada 1926 di Bedford, US. Coleman merupakan salah satu sosiolog Amerika yang produktif dan kajiannya luas. 

Fokus studi Coleman dalam sosiologi dapat dibagi menjadi tiga kelompok: pendidikan, hubungan antara sosiologi makro dan mikro, dan riset kebijakan. 

Coleman percaya bahwa pendidikan merupakan salah satu kendaraan yang bisa menghasilkan masyarakat yang adil. Analisis hubungan antara makro dan mikro sosiologi oleh Coleman menghasilkan mekanisme dimana masyarakat yang adil tersebut bisa diwujudkan. 

Kontribusi teoritis Coleman bersambung hingga wilayah praktis seperti pembuatan kebijakan. Coleman dikenal sebagai teoritisi pendidikan yang risetnya berimplikasi langsung pada kebijakan pendidikan.

Masterpiece: Foundations of Social Theory

Quote: Apa yang dipelajari anak-anak lebih banyak tentang karakter teman sekelasnya ketimbang karakter gurunya.

3. Harold Garfinkel

Harold Garfinkel lahir pada 29 Oktober 1917 di US. Garfinkel terpengaruh oleh aliran fenomenologi, namun dalam kariernya mengembangkan program metodologi sendiri yang dikenal dengan nama etnometodologi. 

Etnometodologi merupakan metode empiris yang dideskripsikan Garfinkel sebagai sosiologi asimetris. Etnometodologi fokus pada aspek tatanan sosial namun dikaji dengan pendekatan yang berbeda dengan struktural fungsional. 

Tatanan sosial atau ”social order” dalam perspektif etnometodologi merupakan stabilitas relasi sosial di masyarakat. Bagi Garfinkel, realitas sosial merupakan aktivitas inteaksi sosial yang mengalir. 

Ilmuwan sosial tidak semestinya menginterupsi interaksi sosial melalui penelitian yang dilakukannya. Etnometodologi mengidentifikasi masyarakat sebagai entitas yang bisa diobservasi tanpa intervensi dari peneliti.

Masterpiece: The Perception of the Other: A Study in Social Order

Quote: Satu-satunya yang kita bisa yakini adalah kita makhluk yang bisa berpikir.

4. Daniel Bell

Daniel Bell lahir di New York, US pada 10 Mei 1919. Bell dikenal dengan teorinya mengenai masyarakat pasca industri atau ”postindustrial society”. Teori Bell dibangun dengan penjelasan historis, berisi kritik substansial terhadap masyarakat modern. 

Bell secara teoritis menjelaskan perubahan sosial dalam tiga aspek berbeda. Ketiga aspek tersebut antara lain: masyarakat, alam dan teknologi. Perubahan sosial selalu melibatkan ketiganya. 

Masyarakat menempati posisi inti dalam perubahan sosial. Alam adalah bidang lain diluar masyarakat yang berupa lingkungan geografis. Sedangkan teknologi merupakan instrumen yang digunakan oleh manusia modern dengan logika efisiensi. 

Masyarakat pasca industri, menurut Bell, adalah masyarakat modern yang berada dalam krisis moral dan minim upaya transcendental etika.

Masterpiece: The Coming of Postindustrial Society

Quote: Teknologi adalah puncak imajinasi manusia.

Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang tokoh sosiologi, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *