Rumus Ek Dan Penjelasan Lengkapnya!

Rumus Ek

Rumus Ek – Energi kinetik merupakan energi gerak yang juga disebut sebagai energi dalam gerakan atau energi yang berhubungan dengan pergerakan suatu benda. 

Jika sebuah benda bergerak semakin cepat, maka energi kinetik dari benda tersebut akan semakin besar pula, begitu juga sebaliknya.

Energi Kinetik menjadi salah satu sub cabang dari ilmu fisika yang membahas mengenai energi mekanik. Energi kinetic juga memiliki beragam kegunaan terutama untuk kehidupa sehari-hari manusia.

Salah satu contoh penerapan energi kinetic adalah pada motor atau mobil yang melaju kencang disebuah jalan raya.

Lalu apakasih makna dari energi Kinetik sendiri Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian secara harfiah dari energi kinetic adalah energi yang disebabkan oleh sebiah pengaruh suatu massa (tenaga gerak).

Sedangkan perbedaannya dengan energi potensial yakni adalah posisi dan juga medan gaya. Definisi Energi Kinetik Energi kinetik adalah energi suatu benda yang dipengaruhi oleh tenaga gerak. Sehingga, bisa disimpulkan kalau benda yang bergerak pasti memiliki energi.

Energi kinetik juga termasuk dalam klasifikasi energi mekanik diukur pada satuan joule. Joule merupakan satuan tenaga untuk energi sama dengan tenaga yang dihasilkan oleh tempuhan gaya suatu Newton.

Jadi secara pasti Energi Kinetik didefinisikan sebagai energi suatu benda dan dipengaruhi oleh gerak, semakin cepat benda bergerak maka energi yang dihasilakn akan semakin besar. Hal serupa juga berlaku bila massa benda besar dan energi kinetiknya akan menjadi lebih besar juga.

Dalam fisika, energi kinetik disimbolkan “Ek”, sedangkan masa yaitu “m” dan “v” adalah kecepatan. Untuk mencari besarannya, energi kinetik bisa dirumuskan seperti di bawah ini:

Ek = 1/2 m.v2 atau energi kinetik sama dengan satu per dua massa dikali kecepatan.

Keterangan:

Ek = energi kinetik (J). m = masa (kg).

v = kecepatan (m/s).

Tidak hanya energi kinetik, energi mekanik dan energi potensial juga memiliki rumusnya sendiri untuk menghitung besarannya.

Berikut penjelasan tentang rumus energi potensial dan energi mekanik.

Rumus energi potensial:

Ep = m.g.h Keterangan:

Ek = energi potensial.

m = massa (m).

g = percepatan gravitasi (10 m/s2).

h = tinggi benda (m).

Penjelasan:

Dari rumus di atas bisa dijelaskan jika semakin tinggi titik dasar acuan suatu benda, maka energi potensialnya semakin besar.

Khususnya energi potensial gravitasinya (ada usaha melawan gaya gravitasi.

Rumus energi mekanik:

Em = Ek + Ep.

Keterangan: Em = energi mekanik (J).

Ek = energi kinetik (J).

Ep = energi potensial (J).

Penjelasan:

Dari rumus di atas, bisa diuraikan kalau energi mekanik merupakan perhitungan dari energi mekanik ditambah energi potensial.

Pengertian energi mekanik sendiri adalah keseluruhan dari energi suatu benda.

Dari gerakannya dengan kecepatan tertentu, hingga posisi benda tersebut pada kedudukan/titik acuan tertentu.

Rumus Ekonomi Kelas 10 

Pada kelas 10 kita akan mempelajarai hukum permintaan dan penawaran, yang mana Fungsi penawaran dan permintaan memiliki pengertian dan rumusnya masing-masing. 

Rumus Fungsi Penawaran

Oke, pembahasan pertama, yaitu mengenai fungsi penawaran yang digunakan pada sudut pandang penjual. 

Perlu diketahui, fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga dan barang yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen. 

P = a + bQ

atau

Q = a + bP

Dengan

Q: jumlah barang yang diminta

P: harga barang per unit

a: angka konstanta

b: koefisien kecenderungan (positif karena hubungan penawaran bersifat berbanding lurus)

Berikut gambar kurva penawaran:

Rumus EK

Kurva penawaran digambar dengan garis lurus dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan hubungan yang sifatnya berbanding lurus antara harga dan barang yang ditawarkan.

Rumus Fungsi Permintaan

Karena hubungannya yang memiliki keterbalikan tersebut, maka untuk menghitung fungsi permintaan dan mencari kurvanya akan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = a – bQ

atau

Q = a – bP

Dengan

Q: jumlah barang yang diminta

P: harga barang per unit

a: angka konstanta

b: koefisien kecenderungan (negatif karena hubungan permintaan bersifat berbanding terbalik)

Berikut gambar kurva permintaan:

Dalam membaca kurva permintaan itu mulai dari kiri atas menuju kanan bawah karena hubungan pada fungsi ini adalah berbanding terbalik antara harga dengan jumlah barang yang diminta. 

Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Rumus Ek, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat dan terima kasih telah membaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *