Informasi Tentang Organisasi Kampus Merdeka

Organisasi Kampus Merdeka

Organisasi Kampus Merdeka – Kampus Merdeka adalah sebuah program persiapan karier yang komprehensif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar 2 (dua) semester di luar program studi dengan jaminan konversi SKS yang diakui perguruan tinggi.

Sebagai organisasi kampus merdeka, kamu dapat bergabung menjadi mitra Kampus Merdeka dalam program Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

Sertifikat Pengalaman Organisasi Kampus Merdeka

Kebijakan Kampus Merdeka yang digagas Mas Menteri Nadiem Makarim menjadi salah satu isu utama yang sedang hangat diperdebatkan oleh mahasiswa di berbagai kampus. Kebijakan Kampus Merdeka ini membagi mahasiswa menjadi dua kubu, yaitu kubu pertama yang mendukung serta kubu kedua yang menolak.

Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja di organisasi mitra sebagai trainee dan terlibat dalam proyek nyata yang memberikan nilai strategis bagi industri.

Keuntungan Menjadi Mitra

Kesempatan untuk membangun kemitraan dengan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia. Mengasah keahlian karyawan kamu melalui program mentorship dengan mahasiswa.

Kesempatan untuk mengajukan bantuan pembiayaan sesuai dengan ketentuan program. Kesempatan untuk melakukan rekrutmen dini kepada mahasiswa setelah program berakhir.

Tanggung Jawab Mitra

  1. Merancang proposal program, lengkap dengan rincian posisi dan kemampuan yang akan diasah oleh mahasiswa selama program.
  2. Melengkapi seluruh dokumen administrasi dan legalitas yang dibutuhkan. Daftar dokumen dapat dilihat di sini.
  3. Menyediakan mentor (pegawai perusahaan) dengan keahlian yang relevan dengan program yang diajukan untuk membimbing mahasiswa selama program.
  4. Memonitor kinerja mentor agar kewajiban administrasi dan penilaian dapat diselesaikan tepat waktu.

Tanggung Jawab Mentor

  1. Menyediakan proyek riil yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa selama pelaksanaan program.
  2. Melakukan bimbingan dan pendampingan selama mahasiswa menjalani program.
  3. Memeriksa pelaporan mahasiswa dalam bentuk Log Mingguan atau Bulanan sesuai ketentuan program.
  4. Memberikan penilaian kepada mahasiswa, meliputi Penilaian Awal dan Evaluasi Akhir.

Kebijakan Magang Kampus Merdeka ini mempersempit eksplorasi yang harusnya dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam berkegiatan dalam organisasi mahasiswa. Pola pikir yang terbentuk dari adanya kebijakan ini adalah kampus merupakan “pabrik” pencetak pekerja yang akan digunakan dalam industri.

Kebijakan Kampus Merdeka mengerdilkan peran kampus yang harusnya mencetak generasi kritis yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat dan negara.

Kampus harusnya menjadi tempat yang bebas untuk berekspresi, kampus harusnya menjadi wadah produksi wacana dan gagasan perubahan, kampus harusnya menjadi ladang untuk menyuburkan kesadaran kritis bagi mahasiswanya.

Dengan adanya kondisi seperti ini yang menyebabkan organisasi mahasiswa yang seharusnya menjadi wadah untuk merawat narasi gerakan dan keresahan akan status quo perlahan ditinggalkan.

Reformasi besar-besaran menjadi agenda wajib bagi gerakan mahasiswa jika ingin tetap eksis dan mampu menjadi solusi alternatif dari ragamnya permasalahan lintas sektor yang ada di masyarakat.

Demikianlah pembahasan singkat terkait Organisasi Kampus Merdeka. Semoga artikel ini dapat menambah pemahaman kamu tentang Kampus Merdeka tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *